Teladan Indah Imam Ahmad Bin Hanbal Mengoreksi Muridnya
Ustaz Muhammad Syafi'ie el-Bantanie
Penulis 52 buku, Founder Ekselensia Tahfizh School
Senja itu, Yahya bin Ma'in, seorang ulama ahli Hadis, murid sekaligus sahabat Imam Ahmad bin Hanbal, tengah khusyuk mengajar murid-muridnya. Tetiba Imam Ahmad, pemilik hafalan satu juta Hadis, melewati majlis Yahya bin Ma'in. Tertangkap oleh telinga Imam Ahmad ada yang kurang tepat dalam penjelasan sebuah Hadis yang disampaikan Yahya bin Ma'in.
Malamnya ketika telah larut, Imam Ahmad berjingkat-jingkat mendatangi rumah Yahya bin Ma'in. Diucapkannya salam dengan lembut. Terdengar jawaban salam dari dalam rumah.
"Masya Allah, tuan guru silakan masuk," ucap Yahya mempersilakan tuan gurunya masuk
"Ada apakah gerangan tuan guru malam larut berkunjung ke rumahku? Jika aku tahu ada hal penting, mestinya aku yang mengunjungi rumah tuan guru," lanjut Yahya.
"Sssstttt... jangan keras-keras bicaranya. Istri dan anak-anakmu sudah tidur?" suara Imam Ahmad berbisik.
"Sudah tuan guru."
"Aku hanya ingin memberitahukan bahwa penjelasan Hadis yang kau sampaikan kepada murid-muridmu senja tadi ada yang kurang tepat," tutur Imam Ahmad lembut. Imam Ahmad sampaikan penjelasan Hadis yang lebih tepat.
"Astagfirullah, mengapa tuan guru tidak sampaikan langsung saat di majlis saya?" tanya Yahya.
"Ssssttt... jangan keras-keras. Aku khawatir istri dan anak-anakmu terbangun dan mendengar obrolan kita," tukas Imam Ahmad.
"Aku hanya ingin menjaga marwahmu di hadapan murid-muridmu dan juga istri dan anak-anakmu. Itulah mengapa aku tidak mengoreksimu langsung di majlis ilmu senja tadi. Itu pula mengapa aku berkunjung larut malam agar istri dan anak-anakmu sudah tertidur dan tidak mendengar pembicaraan kita. Biar kau saja nanti yang meluruskan penjelasan Hadis tersebut kepada murid-muridmu," tutur Imam Ahmad melanjutkan.
Yahya bin Ma'in berkaca-kaca menyimak adab tuan gurunya. Ia memeluk tuan gurunya hangat. Guru dan murid mulia itu berpelukkan dalam ikatan ukhuwah dan dakwah.
Indah sekali demonstrasi adab yang ditampilkan Imam Ahmad. Inilah cara indah seorang guru mengoreksi muridnya. Kisah ini mengingatkan kita dengan kisah Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika mengoreksi kesalahan sahabat sekaligus muridnya, Khawad. Teladan indah ini kembali didemonstrasikan olehImam Ahmad rahimahullah.
Adakah adab serupa dipraktikkan para guru di sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah kita? Karena, guru adalah sang arsitek peradaban.
Wallahu A'lam
(rhs)
SINDOnews
No comments:
Post a Comment