Doa Harian yang Diajarkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Miftah H. Yusufpati
Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitabnya Futuh Al-Ghaib memberi nasehat dan mengajarkan doa-doa yang perlu dibaca sehari-hari.
"Punyailah kekayaan, harga diri, kemiskinan dan kerendah hatian. Wajib bagimu berendah hati dan bersungguh-sungguh terhadap Sang Pencipta. Jangan salahkan Dia, karena sarana duniawi. Jangan kau rusak hak saudaramu karena kau dan dia adalah kawan. Berkawanlah selalu dengan para darwis, dengan rendah hati, sikap baik dan keterbukaan," tutur Syaikh Abdul Qadir sebelum mengajarkan doa yang dimaksud..
Bunuhlah kedirian hingga tercapai kehidupan dalam rohani. Yang terdekat dengan Allah ialah yang paling besar hati dalam berperilaku. Amal terbaik ialah menjaga diri dari selain-Nya. Nasihatilah selalu orang agar berteguh pada kebenaran dan kesabaran. "Cukuplah bagimu bergaul dengan para darwis , dan mengabdi kepada para wali ," katanya.
Menurut Syaikh Abdul Qadir, darwis adalah orang yang acuh-tak-acuh terhadap selain Allah.
Menyerang yang di bawahmu adalah pengecut. Berbuat serupa dengan yang di atasmu adalah memalukan, dan menyerang yang sejajar denganmu adalah tak baik.
Menjalani kehidupan darwis dan sufi membutuhkan upaya serius. Semoga Allah mengaruniai kita kekuatan.
Duhai Wali! Dikau senantiasa mengingat Allah, sebab hal ini membawa kebaikan dan juga kewajibanmu untuk berpegang teguh pada perjanjian-Nya, sebab hal ini menjauhkan segala kemudharatan. Juga kewajibanmu untuk senantiasa menghadapi segala ketentuan-Nya, sebab hal-hal itu mesti terjadi.
Ketahuilah bahwa kau akan ditanya tentang gerak-gerikmu. Selamatkanlah anasir tubuhmu dari ketak-bergunaan. Wajiblah bagimu menaati Allah, Rasul-Nya dan mereka yang mesti ditaati.
Pikirkanlah kaum Muslim, dan jangan berburuk niat kepada mereka, entah dalam hati, ucapan atau tindakan.
Doa tujuh kali
Doakanlah orang yang telah menzalimimu , dan takwalah kepada Allah Yang Mahakuasa lagi Mahaagung. Wajib bagimu makan segala yang dihalalkan, dan bertanyalah, tentang yang tak kau ketahui, kepada orang yang memiliki ma’rifat.
Berbaiklah senantiasa terhadap Allah Yang Mahakuasa lagi Mahaagung. Bersamalah dengan-Nya. Bersamalah dengan selain-Nya, sepanjang dibutuhkan untuk bersama-Nya.
Bersedekahlah di kala pagi. Berdoalah di malam hari bagi Muslim yang meninggal.
Ucapkanlah tujuh kali di pagi hari dan sore hari. Allahumma ajirna minan nar, yang maknanya, “Ya Allah! Lindungilah kami dari api neraka.”
Berdoalah selalu: A’udzubillahi-issma’i-il-‘alim minasy-syaithan-ir-rajim, yang maknanya, “Aku berlindung kepada Allah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui dari setan yang terkutuk.”
Lalu agungkanlah Dia dengan ayat-ayat terakhir Surah Hasyr: “Dialah Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang. Dialah Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, yang mengaruniakan keamanan, Yang Mahamemelihara, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, yang memiliki segala keagungan.
Mahasuci Allah dari segala yang mereka persekutukan. Dialah Allah, Pencipta, Pewujud, Pembentuk, Pemilik nama-nama terbaik. "Bertasbihlah kepada-Nya segala yang di langit dan di bumi. Dan Dialah yang Mahakuasa lagi Mahabijaksana,” demikian nasehat Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani.
(mhy)
No comments:
Post a Comment