Kapan dan Kepada Siapa Doa Dikabulkan? Ini Jawaban Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitabnya Futuh Al-Ghaib bertutur bahwa diterimanya doa dan dipenuhinya kebutuhan hambanya, terjadi pada saat yang telah ditentukan, dan sesuai dengan rencana-Nya sebelumnya pada awal masa, dan yang bakal dipenuhi pada saat yang telah ditentukan.
"Doa itu sesuai dengan kehendak Allah dan terjadi pada saat yang telah ditentukan-Nya," ujarnya.
Inilah yang telah dikatakan oleh seorang alim dalam menerangkan firman-Nya: “Setiap saat, Dia dalam kesibukan.” (QS.55:29)
Ini berarti bahwa Allah mengaruniakan pada saat-saat yang telah ditentukan. Dengan demikian, Allah tak memberi seseorang sesuatu di dunia ini karena semata-mata, begitu pula Ia tak menjauhkan sesuatu darinya hanya karena doanya, dan dikatakan. Nabi SAW bersabda bahwa takdir tak bisa dihindari kecuali dengan doa tertentu. Juga tak seorang pun masuk surga melalui kasih-sayang Allah, dan hamba-hamba Allah akan diberi kedudukan di surga sesuai dengan amal-amal mereka.
Aisyah ra berkata bahwa ia bertanya kepada Nabi SAW : “Akankah seseorang masuk surga hanya karena amal-amalnya? Tidak, tetapi dengan kasihsayang Allah,” jawab Nabi, sambil meletakkan tangannya di atas kepalanya.
Ia melakukan hal ini untuk menunjukkan bahwa tak seorang pun berhak menentang Allah.
Juga Ia tak wajib memenuhi janji. Tapi Ia berbuat sekehendak-Nya, menyiksa yang dikehendaki-Nya, mengampuni yang dikehendaki-Nya, mengasihi yang dikehendaki-Nya dan mengaruniakan nikmat bagi yang dikehendaki-Nya, dan Ia Mahakuasa atas segalanya.
Ia tak ditanya tentang yang dilakukan-Nya, sedang hamba-hamba-Nya akan ditanya.
Ia memberikan rezeki kepada yang dikehendaki-Nya, dengan karunia dan kasih-Nya, dan menahan karunia-karunia-Nya dari yang dikehendaki-Nya. Begitulah adanya, karena ciptaan, sejak dari arsyNya hingga dasar bumi di lapisan ketujuh bawah langit ini, adalah milik-Nya dan ciptaanNya. Pencipta mereka adalah Allah, dan pemilik mereka adalah Allah, dan Allah berfirman:
“Adakah pencipta selain-Nya?” (QS.35:3).
“Adakah Tuhan selain Allah?” (QS.27:63).
“Dan tahukah kau, adakah yang menyamai-Nya?” (QS.29:65)
“Katakanlah: “Ya Allah! Pemilik kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala suatu.” (QS.3:26)’
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment