Kisah Sahabat Nabi: Abdullah Bin Umar Mimpi Diperlihatkan Neraka Rusman H Siregar
Abdullah bin Umar bin Khattab (عبد الله بن عمربن الخطاب) atau dikenal dengan Ibnu Umar (wafat 73 Hijriyah) adalah seorang sahabat Nabi dan salah satu periwayat hadis terkenal. Beliau merupakan putra Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu.
Ibnu Umar memeluk Islam saat masih kecil. Pada usia 13 tahun beliau menyertai ayahnya dalam Perang Badar, tetapi Rasulullah صلى الله عليه وسلم menolaknya. Setelah Rasulullah wafat, Ibnu Umar ikut dalam Perang Yarmuk dan penaklukan Mesir.
Kesalehan Ibnu Umar sering mendapat pujian dari kalangan sahabat Nabi dan kaum muslimin lainnya. Jabir bin Abdullah pernah berkata: "Tidak ada di antara kami disenangi oleh dunia dan dunia senang kepadanya kecuali Umar dan putranya Abdullah."
Abu Salamah bin Abdurrahman mengatakan: " Ibnu Umar wafat dan keutamaannya sama seperti Umar. Umar hidup pada masa banyak orang yang sebanding dengan dia, sementara Ibnu Umar hidup pada masa tidak ada seorang pun yang sebanding dengannya".
Sebuah kisah Abdullah Bin Umar penuh hikmah beliau pernah bermimpi diperlihatkan neraka oleh Malaikat. Diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata: "Sudah menjadi kebiasaan seseorang pada masa hidup Nabi صلى الله عليه وسلم bila bermimpi, biasanya dia menceritakannya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Aku pun berharap bermimpi hingga aku dapat menceritakannya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Ketika itu aku masih remaja. Pada suatu hari di zaman Rasulullah صلى الله عليه وسلم, aku tidur di masjid lalu bermimpi ada dua Malaikat memegangku lalu membawaku ke dalam neraka. Aku melihat neraka yang ternyata adalah lubang besar bagaikan lubang sumur (atau jurang). Neraka itu memiliki dua anjung dan aku melihat di dalamnya ada orang-orang yang sebelumnya aku sudah mengenal mereka. Dengan melihat mereka, membuat aku berkata: "A'udzubillahi minannaar (aku berlindung kepada Allah dari neraka)."
Kemudian kami berjumpa dengan Malaikat lain lalu dia berkata kepadaku: "Janganlah kamu takut." Kemudian aku ceritakan mimpiku itu kepada Hafshah (kakak Ibnu Umar), lalu Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Maka Nabi pun bersabda: "Sungguh Abdullah bin Umar adalah seorang yang beruntung (bahagia) bila dia mendirikan sholat malam." Setelah peristiwa itu, Abdullah bin Umar tidak tidur malam kecuali sedikit. (Sahih Al-Bukhari, Muslim)
Sejak itulah Abdullah bin Umar tidak pernah meninggalkan shalat tahajud sampai akhir hayatnya. Bahkan, beliau selalu menghabiskan waktu malamnya untuk shalat dan menangis di hadapan Allah Ta'ala. Hanya sedikti tidur malamnya. Setiap kali mengingat mimpinya itu, Ibnu Umar menangis sembari berdoa kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka.
Begitulah iman para Sahabat yang istiqamah dalam ibadah dan selalu takut kepada Allah. Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah berpesan: "Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya pada hari Kiamat adalah seseorang yang diletakkan pada kedua tepak kakinya bara api yang membuat otaknya mendidih. Dia merasa tidak ada orang lain yang lebih berat siksanya daripada dia. Padahal, sesungguhnya siksa yang ia terima adalah yang paling ringan di dalam neraka."
Demikian kisah mimpi Ibnu Umar yang mengajarkan kita akan pentingnya shalat malam. Jika ingin selamatkan dari api neraka, dirikanlah shalat tahajud setiap malam. Jangan sia-siakan waktu sepertiga malam; waktu di mana Allah memanggil hamba-Nya dan waktu ketika Allah mendengar doa para hamba-Nya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mendirikan shalat Tahajjud di sepertiga malam. Aamiin.
Wallahu A'lam
(rhs)
Rusman H Siregar
No comments:
Post a Comment