Nasehat Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Tentang Introspeksi Diri

Nasehat Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Tentang Introspeksi Diri
Ilustrasi/Ist
MASALAH pertama yang patut diperhatikan oleh orang yang berakal ialah keadaan dan suasana dirinya sendiri, setelah itu barulah ia melihat atau memperhatikan seluruh makhluk dan ciptaan. 

Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitabnya Futuh Al-Ghaib , dari semua itu, dapatlah dipahami dari mana sumber semua itu dan siapa yang menciptakan semua itu. "Sebab, makhluk itu tanda Al-khaliq (yang mencipta), tanda yang menunjukkan kekuasaan Yang Maha Gagah dan menunjukkan bahwa yang menciptakan itu tentu Maha Bijaksana," tuturnya. 

Adanya makhluk menunjukkan adanya Al-Khalik, karena keberadaan semua makhluk itu lantaran ada yang menciptakannya. 

Inilah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. dalam ulasannya tentang firman Allah: “Dan Dia jadikan untukmu segala yang di langit dan yang di bumi”.

Diriwayatkan bahwa ulasan ayat tersebut adalah sebagai berikut:

Dalam setiap sesuatu itu tersirat satu sifat di antara sifat-sifat Allah dan dalam setiap nama itu tersirat satu tanda untuk salah satu diantara nama-namaNya. Dengan demikian, pasti kamu ada dalam salah satu diantara nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya. BatinNya tampak melalui kuasa-Nya dan zahir-Nya tampak melalui kebijaksanan-Nya. 

Dia tampak di dalam sifat-sifat-Nya dan sifat-sifat-Nya terpelihara di dalam perbuatan-perbuatan-Nya.

Dia menampakkan ilmu-Nya melalui iradat-Nya dan Dia menyatakan iradat-Nya di dalam gerak-Nya. Dia menyembunyikan kemahiran dan kebijaksanaan-Nya, dan menyatakan kemahiran dan kebijaksanaan-Nya melalui iradat-Nya. 

Maka, Dia tersembunyi di dalam ghaib-Nya dan tampak di dalam kebijaksanaan dan kekuasaanNya.

Firman Allah: Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS, 42:11)

Sesungguhnya banyak rahasia-rahasia ilmu kerohanian di dalam kenyataan ini yang tidak diketahui oleh orang-orang yang tidak memiliki sinar kerohanian di dalam hatinya. 

Ibnu Abbas mendapatkan ilmu itu dikarenakan doa Nabi Muhammad SAW , untuknya. Nabi mendoakannya, ”Ya Allah, berilah ia pengetahuan tentang agama dan ajarlah ia pengertian tentang Al-Quran”.

Semoga kita mendapatkan limpahan karuniaNya dan dimasukkan ke dalam orang-orang yang mendapatkan rahmatNya di hari kebangkitan kelak.
(mhy) 
Miftah H. Yusufpati

No comments: