Semua Orang Kelak Melalui Jembatan Shirath

shirath


Keadaan orang orang beriman dalam menyeberangi jembatan bermacam macam sesuai dengan keimanan, perbuatan, kemaksiatan dan dosa yang pernah mereka lakukan di dunia. Di antara mereka ada yang selamat ketika menyeberanginya. Ada yang menyeberanginya seperti angin dan ada pula yang sempat tercakar oleh besi berkait yang berada di sisi Shirath. Akan tetapi, mereka berhasil selamat. Sedangkan, sebagian lagi ada yang jatuh ke neraka disambar oleh duri duri yang siap menyeret mereka.

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis yang panjang, “…kemudian jembatan shirath itu diletakkan di dua sisi neraka jahanam dan diizinkan (pemberian) syafaat. (Para Nabi) berdoa,” Ya Allah selamatkan kami ! Selamatkan kami ! . Dikatakan, “Ya Rasulullah, apa itu Jisrun?” Beliau menjawab,”Tempat tergelincirnya kaki. Di atasnya terdapat besi pengait yang tajam, dan duri duri runcing yang disebut sebagai Sa’dan (yang siap menyambar orang yang menyeberanginya). Orang orang beriman menyeberang di atasnya dengan berbagai keadaan, ada yang menyeberanginya dengan mata terpejam, tetapi cepat, ada pula yang seperti kilat, angina, burung, kuda yang berlari cepat, dan seperti orang yang sedang naik kendaraan. Orang yang Muslim dan Makhdusy (yang tercakar) selamat, sedangkan yang makdus (menolak menyeberanginya) masuk neraka. Dengan demikian, semua orang yang beriman selamat dari api neraka. Demi Zat yang kiwaku berada di tanganNya, kalian akan mencari keterangan dari Allah SWT tentang saudara saudara kalian yang beriman yang berada di dalam neraka. Mereka berkata,” Wahai Tuhan kami, mereka (saudara saudara kami) puasa, shalat, dan haji (bersama kami).’ Lalu dikatakan kepada mereka, “Keluarkanlah orang yang masih mempunyai iman di antara mereka jika kalian mengetahuinya karena wujud mereka diharamkan (tidak diperkenankan) di Neraka.’ Maka mereka mengeluarkan banyak makhluk dari Neraka dan sebagian dari mereka telah terbakar api neraka. Ada yang sampai betis da nada pula yang sampai lutut mereka.” (HR Muslim)

Dalam menafsirkan hadis di atas , Imam Nawawi RA berpendapat bahwa ada tiga golongan manusia dalam menyeberangi Shirath. Pertama , golongan yang selamat dan tidak terkena apa apa ketika menyeberanginya. Kedua, golongan yang tercakar oleh besi berkait yang tajam, tetapi mereka akhirnya selamat. Ketiga, golongan yang terbelenggu kakinya dan jatuh ke Neraka.

Orang orang yang beriman dan benar berjalan di atas shirath dengan aman dan selamat. Mereka disinari oleh keimanan dan amal saleh mereka. Sinar itu memancar di depan dan sebelah kanan mereka .

66:8

“…pada hari itu ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka , sambil mereka berkata,” Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami , dan ampunilah kami, sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu .” (QS At Tahrim :8)


Dari Sahl bin Saad Ra mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,” Berilah kabar gembira kepada orang yang berjalan menuju Masjid di malam hari dengan cahaya yang terang di hari kiamat.” (HR Ibnu Majah, Ibnu Huzaimah, dan Hakim)

Setiap orang mukmin melewati shirath dengan berjalan bersama cahaya keimanan, amal, keyakinan dan ucapan mereka. Kekuatan cahaya itu sesuai dengan kekuatan iman mereka.

 

-Mahir Ash Shufiy-

No comments: