Fakta Rahasia Mimbar Salahuddin Al-Ayyubi di Masjid Al-Aqsa
Tulisan berlapis emas di atas mihrab masih ada sampai sekarang dan teksnya berbunyi:
بسم الله الرحمن الرحيم. أمر بتجديد هذا المحراب المقدس وعمارة المسجد الأقصى الذي هو على التقوى مؤسس عبد الله ووليه يوسف ابن أيوب أبو المظفر الملك الناصر صلاح الدنيا والدين عندما فتحه الله على يديه في شهور سنة ثلاث وثمانين وخمسمائة، وهو يسال الله إذاعة شكر هذه النعمة واجزال حظه في المغفرة والرحمة
Artinya: "Atas nama Tuhan Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang, yang memerintahkan pembaruan mihrab sakral ini dan arsitektur Masjid Al-Aqsa yang dilandasi ketakwaan, muassis Abdullah dan walinya Yusuf bin Ayyub Abu al-Muzaffar al-Malik al-Nasir Sholahuddun'ya waddiin ketika Tuhan membukanya ke tangannya dalam bulan-bulan tahun 583 Hijriah (1187 M), dan dia meminta Tuhan untuk menyiarkan ucapan syukur atas berkat ini dan memotong keberuntungannya dalam pengampunan dan belas kasihan."
Di mimbar itulah, para dai, ulama, dan pemimpin Muslim telah naik sepanjang sejarah, dan menyaksikan penyampaian khutbah dan khutbah yang berdampak besar di hati para pendengarnya.
Hingga akhirnya, pada Kamis pagi, 21 Agustus 1969, otoritas pendudukan Israel membakar mimbar. Api meluas hingga seperempat Masjid Al-Aqsa. Kemudian, pemerintah Yordania tergerak untuk membangunnya kembali. Mereka yang berupaya membangun mimbar baru itu fokus dalam mengungkap rahasia mimbar yang terbakar, dengan menggunakan berbagai metode.
Di antaranya adalah studi gambar mimbar, yang ditemukan di perpustakaan internasional seperti Perpustakaan Kongres, dan museum di London dan ibu kota Eropa lainnya.
Lebih dari 40 peneliti, insinyur, dan pembuat dari berbagai belahan dunia Islam, seperti Yordania, Suriah, Turki, dan Mesir berpartisipasi dalam pekerjaan ini. Termasuk juga Malaysia, dan Maroko. Biayanya mencapai 2 juta dinar Yordania.
Hal itu supaya sama seperti mimbar asli yang dianggap sebagai karya seni yang dirancang dan dilaksanakan oleh pengrajin paling terkenal di dunia Islam pada saat itu. Mimbar baru tersebut pun juga dianggap sebagai karya seni yang khas.
Mimbar baru ini terbuat dari kenari, eboni dan gading, yang dirancang oleh para insinyur dari seluruh dunia Islam. Terbuat dari 16.500 potongan kayu kecil yang dijalin dengan gaya interlock tanpa menggunakan paku atau sekrup (seperti mimbar asli yang terbakar). Tingginya enam meter dan lebar empat meter, dan tangga selebar satu meter.
No comments:
Post a Comment