Nabi SAW Tekankan tak Ada Ras yang Lebih Unggul
Dalam buku Ali bin Abi Thalib karya Ali Audah dijelaskan, risalah Islam tidak terbatas hanya pada sesama keturunan Bani Hasyim, bahkan dengan sesama Arab pun tidak. Dalam khutbah di Haji Wada, Rasulullah SAW berpesan tak ada kelebihan orang Arab dari orang ajam (bukan Arab).
Rasulullah SAW bersabda: "Laa fadhla li-arabiyyin ala ajamiyyin wa laa li-ajamiyyin ala arabiyyin wa laa li-ahmara ala aswada wa laa aswada ala ahmara illa bi-ttaqwa,". Yang artinya: "Tak ada kelebihan orang Arab dari yang bukan Arab (ajam), yang bukan Arab dari orang Arab, yang berkulit merah dari yang berkulit hitam, dan yang berkulit hitam dari yang berkulit merah, selain dari ketakwaannya,".
Hal ini juga ditekankan melalui firman Allah SWT dalam Alquran Surah Al-Furqan ayat 54: "Wa huwalladzi khalaqa minal-maa-i basyaran faja'alahu nasaban wa shihran wa kaana Rabbuka qadiran,". Yang artinya: "Dialah Yang menciptakan manusia dari air, lalu (Allah) jadikan manusia berkerabat dan bersanak saudara. Dan Tuhanmu Mahakuasa,".
Nabi bahkan telah berpesan tak patut bagi seseorang menghina keturunannya. Hal ini sebagaimana yang terangkum dalam hadis riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: "Fatimatun badh'atun minni, faman aghdhabaha aghdhabani,". Yang artinya: "Fatimah adalah sebagian dariku (buah hatiku), barangsiapa telah menyakitinya (maka) dia telah menyakitiku,".
Hal ini juga ditekankan melalui firman Allah SWT dalam Alquran Surah Al-Furqan ayat 54: "Wa huwalladzi khalaqa minal-maa-i basyaran faja'alahu nasaban wa shihran wa kaana Rabbuka qadiran,". Yang artinya: "Dialah Yang menciptakan manusia dari air, lalu (Allah) jadikan manusia berkerabat dan bersanak saudara. Dan Tuhanmu Mahakuasa,".
Nabi bahkan telah berpesan tak patut bagi seseorang menghina keturunannya. Hal ini sebagaimana yang terangkum dalam hadis riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: "Fatimatun badh'atun minni, faman aghdhabaha aghdhabani,". Yang artinya: "Fatimah adalah sebagian dariku (buah hatiku), barangsiapa telah menyakitinya (maka) dia telah menyakitiku,".
Di sisi Allah hanyalah ketakwaan seseorang yang dinilai.
Karena menekankan pada ajaran persamaan dan tidak membeda-bedakan ras seseorang, bukan berarti seseorang boleh meremehkan ras tertentu. Terlebih meremehkan, mencaci, atau menghina keturunan Nabi Muhammad SAW yang berasal dari bangsa Arab.
No comments:
Post a Comment