Nabi yang tak Punya Anak dan Nabi dengan Putra atau Putri

Terdapat nabi yang tak punya anak atau dengan anak semua putri dan putra. Ilustrasi peradaban nabi

Terdapat nabi yang tak punya anak atau dengan anak semua putri dan putra. Ilustrasi peradaban nabi

Foto: republika
Terdapat nabi yang tak punya anak atau dengan anak semua putri dan putra
Berdoa agar dikarunia anak  saleh dan salehah setelah menikah memang diperintahkan Allah SWT dan Rasul-Nya, Muhammad SAW. 

Namun menjadi kehendak Allah SWT, apakah kelak anak yang diminta dalam doa itu seorang laki-laki atau perempuan. Hal ini sebagaimana ditegaskan Allah dalam surat Asy-Syura ayat 49-50 berikut ini: 

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ   "Milik Allah lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang dia kehendaki. 

 أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا ۖ وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ "Atau dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan mandul siapa yang dia kehendaki. Dia Mahamengetahui Mahakuasa."

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, bahwa Allah SWT menceritakan bahwa Dialah Yang menciptakan langit dan bumi, Yang memiliki keduanya dan Yang mengatur keduanya. Dan bahwa apa yang dikehendaki-Nya pasti ada, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak ada.  

"Dan bahwa Dia memberi kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan mencegah dari siapa yang dikehendaki-Nya. Tiada seorang pun yang dapat mencegah apa yang diberikan-Nya, dan tiada seorang pun dapat memberi apa yang dicegah-Nya Dan, bahwa Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya," kata Ibnu Katsir.  

Dalam surah Asy-Syura ayat 49 ada kalimat:  "Dia memberikan- anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki."

Artinya, yakni memberinya rezeki anak-anak perempuan saja. Menurut Al-Baghawi mengatakan bahwa di antara mereka yang diberi anugerah seperti ini adalah Nabi Luth AS. 

{وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ} "..dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS Asy-Syura: 49). Artinya, Allah hanya memberinya rezeki anak-anak lelaki. Al-Baghawi mengatakan contohnya adalah Nabi Ibrahim AS, karena dia tidak mempunyai anak perempuan.

{أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا} “Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya).” (QS Asy-Syura: 50)

Ibnu Katsir menafsirkan ayat 50 itu... Terdapat nabi yang tak punya anak atau dengan anak semua putri dan putra

Ibnu Katsir menafsirkan ayat 50 itu artinya bahwa Allah memberikan anak lelaki dan anak perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, hingga anak-anaknya ada yang lelaki dan ada yang perempuan. Al-Baghawi mengatakan contohnya adalah Nabi Muhammad SAW. 

{وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا} “..dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki.” (QS Asy-Syura: 50). Yakni tidak mempunyai anak sama sekali. 

Al-Baghawi mengatakan contoh¬nya adalah Nabi Yahya dan Nabi Isa AS. Maka manusia itu ada empat macam, di antara mereka ada yang diberi anak-anak perempuan, ada yang hanya diberi anak-anak lelaki, ada yang diberi anak dari kedua jenis (ada laki-laki dan ada yang perempuan), dan yang terakhir ialah orang yang tidak diberi anak sama sekali, baik anak lelaki maupun anak perempuan, karena dia dijadikan dalam keadaan mandul tidak dapat beranak.

{إِنَّهُ عَلِيمٌ} "Sesungguhnya Dia Mahamengetahui." (Asy-Syura: 50), siapa yang berhak mendapat pemberian anak dari kedua jenis itu.

{قَدِيرٌ} "..lagi Mahakuasa." (QS Asy-Syura: 50), terhadap siapa yang Dia kehendaki dengan adanya perbedaan di kalangan manusia dalam hal tersebut.   

Pengertian ini mirip dengan apa yang disebutkan firman-Nya yang menceritakan perihal Nabi Isa yaitu:

{وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ} "..dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia." (QS Maryam: 21)

Ayat 21 Maryam itu, kata Ibnu Katsir, menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Yang Mahasuci. Karena Dia telah menciptakan makhluk terdiri dari empat macam. Adam Dia ciptakan dari tanah liat, bukan dari laki-laki, bukan pula dari perempuan (yakni tanpa ayah dan ibu). 

Sementara Hawa Dia ciptakan dari laki-laki, yaitu (dari tulang rusuk Nabi Adam) tanpa perempuan (tanpa ibu). Manusia lainnya Dia ciptakan dari laki-laki dan perempuan (yakni melalui ibu dan bapak) selain Isa. Adapun Nabi Isa diciptakan hanya dari ibu, tanpa ayah.

Dengan terciptanya Isa berarti sempurnalah hal yang menunjukkan kepada kekuasaan Allah Swt. Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Karena itulah disebutkan firman-Nya surat Maryam ayat 21 di atas.    

 

Menurut Ibnu Katsir apa yang disebutkan dalam ayat ini berkaitan dengan masalah pokok, sedangkan topik yang disebutkan dalam surat Asy-Syura ini berkaitan dengan anak. Masing-masing dari kedua belah pihak (orang tua dan anak) terdiri dari empat macam, Mahasuci Allah Yang Mahamengetahui lagi Mahakuasa.

No comments: