Pezina Mengaku Dihamili Seorang Ulama Ahli Hadis dan Minta Aibnya Ditutupi

Pezina Mengaku Dihamili Seorang Ulama Ahli Hadis dan Minta Aibnya Ditutupi
Ilustrasi/Ist
DAHULU ada seorang ulama dan ahli hadis yang bernama Ahmad bin Mahdi bin Rustam . Selain banyak meriwayatkan hadis lagi terpercaya, dia juga memiliki banyak harta. Dia menafkahi para ulama pada zamannya sebanyak 300 ribu dirham.

Buku "Aneh dan Lucu 100 Kisah Menarik Penuh Ibrah" karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi memuat kisah tentang sufi ini. Pada suatu ketika datang seorang perempuan kepada Ahmad bin Mahdi bin Rustam. Perempuan ini meminta tolong sesuau yang amat sulit untuk dipenuhi.

Perempuan itu merengek. “Demi Allah, tutupilah aibku," desaknya.

"Apa masalahmu?" tanya beliau.

"Aku telah diperkosa. Kini aku mengandung, dan aku bilang pada orang-orang bahwa Anda adalah suamiku. Maka tolong janganlah bongkar aibku,” lanjutnya terus mengiba.

Sang alim terdiam, tanpa berkata sepatah pun. Setelah beberapa hari, kepala desa dan para tetangga datang untuk mengucapkan selamat akan lahirnya anak. Sang alim pun menampakkan kegembiraan. Selanjutnya ia mengirimkan dua dinar sebagai nafkah untuk perempuan tersebut.

Hal itu dilakukan terus setiap bulannya. Dia mengirim dua dinar tiap bulan sehingga bayinya berumur dua tahun.

Setelah itu bayinya meninggal dunia. Orang-orang pun bertakziah kepadanya dan dia menampakkan kesedihan dan kepasrahan kepada Allah.

Beberapa hari kemudian, wanita itu datang kepadanya dengan membawa emas seraya berkata, “Semoga Allah menutupi aib Anda, ambilah emas Anda.”

Maka sang alim mengatakan kepadanya, “Dinar-dinar ini adalah pemberianku untuk si kecil, dan sekarang
engkaulah yang berhak mewarisinya.”

Kisah ini juga diceritakan dalam Tadzkiratul Huffāzh 2/598 oleh adz-Dzahabi, Dzikru Akhabri Ashbahan 2/85 oleh Abu Nua’im al-Ashbahani.

Abu Ubaidah Yusuf menutup kisah ini dengan mengatakan lihatlah akhlak ulama tersebut yang menutupi aib wanita pezina tersebut yang justru telah mencoreng nama baiknya. Dia tidak membongkar aib perempuan itu namun malah membantunya.

Dengan kebaikannya itu, pasti ada banyak orang yang terkesan dan tertarik pada ajaran apa yang membuat seorang Ahmad bin Mahdi menjadi begitu baiknya. Seandainya saja perempuan itu datang ke orang yang salah, barang kali dia akan dirajam sehingga dia tak sempat untuk bertaubat.

(mhy) Miftah H. Yusufpati

No comments: