Siasat Demi Gamis Rasulullah ﷺ

SAYIDAH Asma binti Abu Bakar pernah diberi baju gamis Rasulullah Muhammad ﷺ. Gamis itu sangat ia jaga dan sayangi.

Saat putranya, Abdullah bin Zubair, wafat terbunuh dalam sebuah peristiwa, gamis Rasulullah ikut raib, dibawa oleh si pembunuh. Asma sangat sedih mengetahui akan hal ini.

Begitu sedihnya hingga ia berkata, “Gamis yang raib itu lebih membuat aku terpukul dari terbunuhnya Abdullah.” Setelah dicari-cari, gamis itu berada di salah satu penduduk Syam.

Saat si pembawa gamis tahu bahwa gamisnya dicari oleh Sayidah Asma, ia berkata, “Aku tidak akan mengembalikan kecuali Asma mau memohonkan ampunan kepada Allah untukku.”

“Bagaimana mungkin aku akan memintakan ampun untuk pembunuh putraku,” kata Asma. Maka orang-orang berkata, “Kalau begitu, ia tidak akan mengembalikan gamis.”

Asma kemudian mengatakan, “Sampaikan pesanku kepadanya agar ia datang menemuiku.”

Akhirnya si pencuri gamis datang bersama Abdullah bin Urwah. Asma berkata, “Serahkan gamis itu kepada Abdullah.”

Diserahkanlah gamis itu kepada Abdullah. “Apakah kamu sudah membawa gamisnya wahai Abdullah?” tanya Asma.

“Iya, sudah ada bersamaku,” kata Abdullah.

Seketika itu, Asma berkata, “Ghafara-Allah-u Laka ya Abdallaah (Semoga Allah mengampuni, wahai si hamba Allah).”

Ucapan Asma disangka oleh si pembunuh untuk dirinya, padahal yang ia maksudkan adalah hamba Allah yang bernama Abdullah bin Urwah.*/Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil, dari kitab (Alfu Qishatin wa Qishshatun Min Qashashi Ash Ashalihiin Wa Ash Shalihaat Wa Nawaadir Az Zaahidiin Wa Az-Zaahidat)

No comments: