Wabah Malaria dan Pembangunan Baitul Maqdis di Zaman Nabi Daud

https: img.okezone.com content 2020 05 09 614 2211590 wabah-malaria-dan-pembangunan-baitul-maqdis-di-zaman-nabi-daud-LfP0j3B7oX.jpg Ilustrasi. (Foto: Freepik)
NABI Daud alaihis salam diberikan banyak cobaan oleh Allah SWT. Salah satunya harus menghadapi wabah malaria dan peperangan yang menelan banyak korban jiwa.

Di medan perang, Nabi Daud AS membutuhkan senjata yang paling mutakhir tentu akan memudahkan perlawanan. Kesulitan itu juga terjadi pada zamannya karena tak ada alat-alat canggih. Ya, semasa remaja Nabi Daud ternyata pernah ikut berperang. Menurut buku Kisah-Kisah 25 Nabi dan Rasul karya Ali Nurfadhilah, Nabi Daud ikut berperang melawan Jalut si raksasa.

Peperangan ini terjadi di bawah kekuasaan Raja Thalut. Tanah Palestina sempat jaya di masa Yusya' bin Nun. Namun, tanah Palestina kemudian diserbu dan dikuasai bangsa lain. Masyarakat berdoa pada Allah SWT agar ditunjuk satu pemimpin dan Raja Thalut orangnya.

nabi

Thalut pun berusaha mati-matian untuk mengusir penjajah dari tanah Palestina. Dia mengajak semua warganya yang tak punya ikatan rumah tangga dan pedagang untuk berjuang mempertahankan Palestina.

Nah, Nabi Daud muda ikut di antara rombongan yang berperang. Ia diketahui hanya bermodalkan batu ketapel dalam perang tersebut. Tak disangka dan diduga, senjata yang dianggap sepele itu malah jadi senjata mematikan melawan Jalut si raksasa pemimpin bangsa lain.

Batu ketapel yang diarahkan ke Jalut tepat mengenai dahi di antara dua alis. Hal ini membuat Jalut rubuh dan mati di medan perang. Dengan demikian, perang pun dimenangkan pasukan Raja Thalut berkat Nabi Daud.

Mengetahui peristiwa tersebut, Raja Thalut pun menjodohkan Nabi Daud dengan anaknya yang bernama Mikyal. Selain diangkat menjadi menantu, Nabi Daud juga ditunjuk sebagai penasehat pribadi Raja Thalut. Jabatan Nabi Daud ini membuat rakyat hormat padanya, bahkan lebih menghormati Nabi Daud dibandingkan Raja Thalut. Kondisi ini membuat sang raja iri hati.

Raja Thalut pun memerintahkan Nabi Daud untuk ke medan perang yang lebih berbahaya. Niatnya supaya Nabi Daud celaka, bahkan meninggal di medan perang. Namun Allah SWT menjaga Nabi-Nya dan Nabi Daud berhasil memenangkan perang tersebut.

Berkat itu, Nabi Daud semakin dikagumi masyarakat, ini bisa dilihat dari kedatangan pasukan Nabi Daud dari medan perang yang disambut riuh kegembiraan dan suka cita. Singkat cerita Raja Thalut meninggal dunia begitu juga putra mahkotanya, sehingga Nabi Daud pun ditunjuk menggantikan posisi raja tersebut.

Selain menjadi raja, Allah SWT memberikan keistimewaan pada Nabi Daud yaitu ditundukkannya gunung-gunung supaya bertasbih dan memuji Allah bersama Nabi Daud pada pagi, siang, dan malam.

Tidak hanya itu, keistimewaan lain yang Allah berikan untuk Nabi Daud ialah kemampuan melunakkan besi seperti lilin, lalu dapat mengubah besi tersebut sekehendaknya tanpa memakai api atau alat apapun. Dari kemampuan itu, Nabi Daud bisa membuat baju perang juga senjata yang canggih.

Keistimewaan lain Nabi Daud yang luar biasa adalah Allah SWT mewahyukan Kitab Zabur yang berisi pelajaran, peringatan, dan ketaqwaan pada Allah SWT.

Berjalannya waktu, wilayah kerajaan yang dikuasai Daud terjangkit wabah malaria. Karena itu, banyak manusia yang mati akibat penyakit tersebut. Tak ingin semakin banyak menelan korban, Nabi Daud pun berdoa pada Allah SWT agar wabah Malaria musnah.

Allah mengabulkannya, wabah malaria itu lenyap tak tersisa. Sebagai bentuk syukur Nabi Daud akan keajaiban yang Allah SWT turunkan, Nabi Daud dan anaknya, Nabi Sulaiman, membangun Baitul Maqdis.Okz

No comments: