Islamnya Khalid bin Walid dan Ucapan Terakhir Jelang Wafat
Dikutip dari laman Masrawy pada Selasa (4/5), sebagaimana nukilan Imam Adz-Dzhaby dalam Siyar A'lam An-Nubala, Khalid baru memeluk Islam di akhir tahun ke delapan setelah perjanjian Hudaibiyah. Ketika Rasulullah ﷺ melakukan umroh, beliau menanyakan tentang Khalid.
Dalam rombongan Rasulullah, turut pula Al Walid Bin Walid yang merupakan saudara dari Khalid bin Walid. Al Walid telah lebih dahulu masuk Islam. Al Walid menceritakan bahwa Rasulullah pernah menanyakan Khalid. Kepada Rasulullah, Al Walid kemudian menjawab "Semoga Allah memberinya (Khalid) hidayah". Kemudian Al Walid bercerita, bahwa Rasulullah berkata, "Andaikan Khalid menggunakan kehebatan dan ketangguhannya (yang selama ini dia gunakan untuk yang lain) bersama kaum Muslimin, tentu itu akan menjadi hal yang lebih baik baginya".
Khalid pun berkata, "Wahai Rasulullah, doakanlah aku." Rasulullah kemudian berdoa, "Ya Allah, ampunkanlah Khalid atas segala perbuatannya yang menghalangi manusia dari jalanMu."
Khalid pun terus berjuang di jalan Allah SWT dengan berbagai macam perang yang dia ikuti. Khalid bin Walid pernah dikirim ke Irak dan dapat menguasai Al-Hirah. Kemudian Khalid bin Walid diperintahkan Abu Bakar meninggalkan Irak untuk membantu pasukan yang dipimpin Usamah bin Zaid.
Sampai pada akhirnya Khalid pun wafat, dan tidak dalam keadaan berperang. Sebelum meninggal, Khalid RA berkata di atas tempat tidurnya bahwa dia akan meninggal secara wajar.
وما في جسدي شبر إلا وفيه ضربة بسيف ، أو رمية بسهم ، وها أنا أموت على فراشي حتف أنفي كما يموت العير فلا نامت أعين الجبناء
"Aku telah mengikuti perang ini dan itu, sampai-sampai pada tubuhku tidak ada tempat sejengkal pun melainkan terdapat bekas sayatan pedang, tusukan tombak, dan luka akibat terkena panah. Kini aku akan meninggal di atas tempat tidurku secara wajar, sebagaimana matinya seekor unta. Maka dari itu, mata para pengecut tidak akan terpejam."
Sumber: masrawy
No comments:
Post a Comment