Terhindar dari Azab Kubur karena Menjaga Amalan Ini

Terhindar dari Azab Kubur karena Menjaga Amalan Ini
Siapa yang ingin mendapatkan kenikmatan di alam kubur, hendaknya menjaga amalan ini. Foto/Ist
Ulama faqih yang tinggal di Kufah Irak bernama Sulaiman bin Mihran Al-A'masy (wafat 764) dikenal sebagai orang yang menjaga kesucian dirinya dari hal-hal yang membatalkan wudhu. Ketika batal dari wudhunya, beliau cepat-cepat mengambil air untuk wudhu lagi.

Sulaiman Bin Mihran termasuk golongan tabi'in yang terakhir. Pakaiannya terlihat begitu sederhana saja, bahkan teramat sederhana. Ketika menghadiri majelis, penampilannya menjadi perhatian banyak orang.

Sosok Sulaiman ini unik hingga sering membuat orang lain bingung, bahkan tidak sedikit pula yang meremehkannya. Pernah suatu ketika Sulaiman menghadiri majelis bersama Ibnu Abi Laila, semua pandangan orang tertuju kepada Sulaiman yang pakaiannya lusuh tak bernilai.

Salah seorang yang hadir di majelis itu bertanya kepada Ibnu Abi:"Wahai Ibnu Abi, kamu menghadiri majelis fikih dan membawa seorang yang seperti ini (berpakaian gembel)?"

Ibnu Abi menjawab, "Inilah guru kita, Sulaiman Al-A'masy." Sulaiman sang Ahli Hadits.

Mendengar penjelasan dari Ibnu Abi Laila, seluruh peserta majelis tertunduk malu. Mereka merasa bersalah karena telah meremehkan sosok Sulaiman yang merupakan ahli hadits, yang hafal kurang lebih 4.000 hadits.

Sulaiman ini hampir tujuh tahun lamanya tidak pernah ketinggalan Takbiratul Ihram rakaat pertama dalam sholat berjamaah. Beliau juga sholat pada posisi terdepan alias shaf pertama dalam shalat berjamaah.

Begitu pula dalam hal berwudhu, hampir tak pernah Sulaiman melupakan wudhu jika telah batal wudhunya. Bahkan kalau ia tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan tidak sempat mengambil air wudhu, beliau selalu bertayamum. (Diriwayatkan ulama Fudhail bin Iyadh).

Nikmat Kubur
Ulama kelahiran Thabaristan ini wafat pada usia 87 tahun, bulan Rabi'ul Awal tahun 148 hijriyah. Diriwayatkan oleh Jarir, dia berkata,Setelah wafatnya Sulaiman, aku pernah melihatnya dalam mimpi, lalu aku bertanya kepadanya, "Wahai Abu Muhammad, bagaimanakah keadaanmu?"

Beliau mengatakan, "Kami selamat dengan pengampunan Allah dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Rupanya Sulaiman Al-A'masy telah mendapatkan nikmat kubur karena amal ibadahnya semasa hidupnya. Dan salah satunya adalah laran selalu mempertahankan diri dalam keadaan suci. Subhanallah.

Demikian kisah hikmah ulama Sulaiman bin Mihran Al-A'masy yang memperoleh kenikmatan dalam kubur berkat amalannya menjaga wudhu. Semoga kita termasuk orang-orang yang suka berwudhu dan menjaganya. Aaamiin.

Wallahu A'lam
(rhs) Rusman H Siregar

No comments: