Amanat Sejarah Umat Islam Indonesia (3): Menumbuhkan Pergerakan Nasional untuk Negara Merdeka
Nah, perjalanan perjuangan politik Indonesia untuk mewujudkan Negara yang merdeka dimulai di dengan berkumpulnya para ulama dan pemimpin Islam untuk membuat sebuah konsep Negara, dasar Negara dan sistem kenegaraan.
Perumusan itu dimulai dari mendeklair rumusan dasar Negara yang dial dengan perumusan di Badan Persiapan Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Rumusan konsep dasar negera dan pernyataan kemerdekaan hingga sistem kenegaraan diwujudkan dan diputusan dalam sidah akhir BPUPKI dengan pernyataan Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Dan bangsa ini mengenalnya di kemudian hari hingga kini dengan sebutan Mukaddimah UUD Negara Indonesia.
Dan di saat waktu yang telah diputuskan, 18 Agustus 1945, konsep dan tata Negara itu diwujudkan. Meskipun dalam konsep tersebut telah menghilangkan kata ‘…dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluknya, menjadi sebuah penyataan tegas Ketuhanan Yang Maha Esa.” Meski hal ini bermakna tauhid oleh para penggagasnya.
Tak hanya itu, seluruh potensi lascar-laskar yang terbentu di pesntren-pesantren, masjid, masjid pun yang telah ikut bertempur dan mempertahankan negeri ini. Para penggagas dari kalangan ulama itu pun dengan sukarela meletakkan senjata dan melebur ke bentuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Upaya umat Islam tidak berhenti sampai disini. Ketika bangsa ini dinyatakan oleh sekutu dalam perang dunia kedua. Indonesia telah ‘lenyap’. Justru di pedalaman hutan Sumatera menyatakan bahwa pemerintah Indonesia masih ada. Dan pernyataan Sjafruddin Prawiranegara itu menegaskan dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang akhirnya menembus dinding hingga ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Semua ini dijalani umat Islam, jangan sampai Indonesia lenyap dan dianggap bangsa yang tak merdeka.
Bahkan komunis yang merong-rong negeri ini dengan berusaha mengkudetanya pun umat Islam sebagai perisai dan berdiri paling depan untuk melawan dan menaklukannya.
Sekali lagi negeri ini, kalaulah bisa dikatakan jejak ‘digital’ tidak akan bisa lepas dari pergerakan nasional dan perjuangan umat Islam. Dan saatnya – sekarang ini, umat Islam untuk mengukir sejarah masa depannya. Karena Indonesia membutuhkan umat Islam.*
No comments:
Post a Comment