Teman Baik dan Teman Jahat, Ini Pesan Rasulullah ke Ali
يَا عَلِيُّ، بِئْسَ الصَّدِيْقُ الَّذِيْ يُقَصِّرُ فِيْ صَدِيْقِهِ وَيُفْشِيْ سِرَّهُ “Wahai Ali seburuk-buruknya teman itu adalah orang yang teledor terhadap temannya dan menyebar luaskan rahasia temannya.”
Maksud teledor dalam pengertian di atas adalah sosok teman yang tidak memperdulikan temannya baik dari sisi lahiriyah maupun batiniyah.
Dari sisi lahiriyah misalnya dia tak memperdulikan kendati temannya kekurangan bahkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan lain sebagainya.
Sedangkan dari sisi batiniyah misalnya dia tak memperdulikan temannya ketika terjerumus dalam perbuatan maksiat atau dosa, bahkan dia sama sekali tidak pernah mengajak temannya agar semakin menjadi pribadi yang baik. Selain itu disebutkan juga teman yang buruk adalah yang suka menyebar rahasia, menyebar aib, bergosip tentang temannya.
يَا عَلِيُّ، لِلصَّدَاقَةِ عَلَامَاتٌ أَنْ يَجْعَلَ مَالَهُ دُوْنَ مَالِكَ وَنَفْسَهُ دُوْنَ نَفْسِكَ وَعِرْضَهُ دُوْنَ عِرْضِكَ
“Wahai Ali pertemanan itu punya beberapa tanda. Teman menjadikan hartanya di bawah hartamu (maksudnya tandanya teman itu tidak mau mengungguli, tidak mau menyaingi). Dan dirinya berada di bawah dirimu (maksudnya teman itu rendah hati) dan harga dirinya di bawah harga dirimu (maksudnya teman itu mau menghormati temannya).”
يَا عَلِيُّ، أَلْفُ صَدِيْقٍ قَلِيْلٌ وَعَدُوٌّ وَاحِدٌ كَثِيْرٌ “Wahai Ali seribu teman itu sedikit dan satu musuh itu banyak.”
Karena itu dalam menjalani hidup seorang Muslim harus terus memperbanyak teman dan menghindari permusuhan. Sebab satu orang saja yang menjadi musuh dalam hidup itu sudah membuat sulit hidup. Semisal ada satu orang yang menebar fitnah, maka hal itu sudah cukup mempersulit kehidupan. Rol
No comments:
Post a Comment