Surat Al-Baqarah untuk Menempati Rumah Baru, Ayat Pengusir Setan

Surat Al-Baqarah untuk Menempati Rumah Baru, Ayat Pengusir Setan
Membaca Surat Al-Baqarah saat akan menempati rumah baru merupakan sunah Nabi SAW. Foto/Ilustrasi/Ist
Membaca Surat Al-Baqarah saat akan menempati rumah baru merupakan sunah Nabi SAW. Itu adalah salah satunya. Amalan lainnya adalah membaca doa seperti disunahkan Rasulullah SAW .

Membaca surah al-Baqarah untuk mengusir dan menjaga rumah tersebut dari keburukan dan setan yang terkutuk. Rasulullah SAW bersabda:

لا تجعلوا بيوتكم قبوراً، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة

Janganlah membuat rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surah al-Baqarah. (HR Muslim)
Hadits tersebut senafas dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Al-Hasan yang menyatakan, “Ingatlah, sekosong-kosongnya rumah dari kebaikan adalah rumah yang kosong dari kitabullah. Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya setan akan keluar dari rumah yang dibacakan surat al-Baqarah di dalamnya,” (HR Ibnu Mubarak).

Anjuran membaca surah al-Baqarah ini sunah dibaca baik ketika menempati rumah milik sendiri maupun rumah rumah sewaan.

Mambaca Surat al-Baqarah untuk mengusir setan juga berdasar hadist Rasulullah SAW:

إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ سَنَامًا وَسَنَامُ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ إِذَا سَمِعَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ تُقْرَأُ خَرَجَ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي يُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Sesungguhnya segala sesuatu punya puncak, dan puncak Al-Quran adalah surah Al-Baqarah, dan sesungguhnya setan itu jika mendengar surat Al-Baqarah dibaca maka ia akan keluar dari rumah yang dibaca di dalamnya surah Al Baqarah.” (HR Hakim).

Surat al-Baqarah merupakan “bongkol” Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat Kursi. Kapan pun ayat Kursi dibaca dalam rumah yang ditempati setan, maka setan tersebut akan keluar, sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah.

إِنَّ لِكُلِّ شَيءٍ سَنَامًا، وَسَنَامُ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَفِيهِ آيَةٌ سَيِّدَةُ آيِ الْقُرْآنِ آيَةُ الْكُرْسِيِّ، لَا تُقْرَأُ فِي بَيْتٍ وَفِيهِ شَيْطَانٌ إِلَّا خَرَجَ

“Segala sesuatu memiliki bongkol. Dan bongkol Al-Qur’an adalah surat al-Baqarah. Di dalamnya terdapat sebuah ayat yang menjadi “tuannya” ayat-ayat Al-Qur’an, yakni ayat Kursi. Tidaklah ayat itu dibaca di suatu rumah yang di dalamnya terdapat setan kecuali setan itu akan keluar,” (HR Abdur Razzaq).

Tak hanya di rumah yang dibacakan ayat Kursi, keberkahan itu juga dirasakan di rumah-rumah di sekitarnya, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat Ath-Thabrani.

“Siapa saja yang membaca ayat Kursi setiap usai salat, maka tidak ada yang mencegahnya masuk surga kecuali kematian. Dan siapa saja yang membacanya tatkala mulai berbaring (tidur), maka Allah akan memberi keamanan kepada rumahnya, rumah tetangganya, dan rumah-rumah lain di sekitarnya,” (HR Ath-Thabrani).

Selain sebagai pengusir setan, Surat Al-Baqarah memiliki keutamaan khusus, di antaranya diungkap dalam riwayat Abu Umamah. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan:

اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ: الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا يَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ يُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ؛ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَاحَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ

“Bacalah ‘dua tangkai bunga indah’, yakni surat al-Baqarah dan Ali Imran. Sebab, keduanya akan datang pada hari Kiamat laksana penaung, atau seperti awan pelindung, atau seperti kelompok burung yang membeberkan sayap-sayapnya dan membela pembaca keduanya. Maka bacalah surat al-Baqarah, sebab di dalamnya terdapat keberkahan. Sedangkan meninggalkannya adalah kerugian. Bahkan, para pelaku kebatilan (para ahli sihir) pun tak mampu menembusnya,” (HR Ahmad).
Keutamaan berikutnya membaca surat al-Baqarah adalah akan diberi penghormatan berupa mahkota di surga, sebagaimana dalam riwayat Ad-Darimi, “Siapa saja yang membaca surat al-Baqarah, maka dia akan dikenakan makhkota darinya di surga.”

Keistimewaan surat al-Baqarah juga terdapat pada dua ayat yang menjadi penutupnya yang menurut riwayat Ahmad diturunkan dari sebuah gudang dari bawah ‘Arasy. Secara khusus, keistimewaan dua ayat tersebut juga banyak diungkap dalam banyak riwayat.

إِنَّ اللهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، فَأَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ، فَخَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَلَا يُقْرَآنِ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبَهَا الشَّيْطَانُ

“Sesungguhnya Allah telah menulis kitab seribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Allah menurunkan dua ayat dan dipakai untuk mengakhiri surat al-Baqarah. Maka tidaklah dua ayat itu dibaca di suatu rumah selama tiga malam, kemudian setan mendekati rumah tersebut,” (HR Ahmad).

Keutamaan lain membaca dua ayat terakhir surat al-Baqarah pada suatu malam adalah dicukupkan pahala menunaikan qiyamullail pada malam itu. “Siapa saja yang membaca akhir surat al-Baqarah pada suatu malam maka balasan membaca akhir surat itu akan mencukupkan untuknya pahala salat malam pada malam tersebut.” Demikian yang diriwayatkan oleh Abdur Razzaq.

Terakhir, keutamaan membaca ayat-ayat pilihan dalam surat al-Baqarah pernah dikemukakan oleh Ibnu Mas‘ud. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam menyabdakan:

مَنْ قَرَأَ أَرْبَعَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ، وَآيَتَانِ بَعْدَ آيَةِ الْكُرْسِيِّ، وَثَلَاثًا مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، لَمْ يَقْرَبْهُ وَلَا أَهْلَهُ يَوْمَئِذٍ شَيْطَانٌ، وَلَا شَيْءٌ يَكْرَهُهُ، وَلَا يُقْرَأْنَ عَلَى مَجْنُونٍ إِلَّا أَفَاقَ

“Siapa saja yang membaca empat ayat pertama surat al-Baqarah, kemudian ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir surat al-Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita kecuali akan sadar (atas izin Allah),” (HR. Ad-Darimi).

Doa Lainnya
Selain membaca Surat Al-Baqarah, barangsiapa yang menempati rumah baru, maka disunahkan baginya ketika memasuki rumah itu untuk mengucapkan doa berikut ini.

أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق
Artinya: Aku berlindung dengan nama-nama Allah yang sempurna dari kejahatan sesuatu yang Dia ciptakan.

Anjuran berdoa ini berasal dari sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut.

عن خولة بنت حكيم رضي الله عنهما قالت: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: من نزل منزلاً ثم قال: أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق، لم يضره شيء حتى يرتحل من منزله ذلك.

Dari Khaulah Binti Hakim ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang menempati rumah kemudian dia berkata a’udzu bikalimatillahi al-taammaati min syarri maa khalaqa, maka tidak ada sesuatu pun yang mencelakainya sehingga dia pergi dari rumahnya itu’”.

Doa ini juga berlaku untuk orang yang menginap saat bepergian, atau menempati rumah untuk bermukim lama di suatu tempat baik itu rumah milik sendiri atau sewa.

Selain doa di atas disunnahkan juga berdoa dengan doa berikut.

اللهم إني أسألك خير المولج وخير المخرج، باسم الله ولجنا، وباسم الله خرجنا، وعلى الله ربنا توكلنا

Artinya: Ya Allah aku memohon kepadamu sebaik-baiknya tempat masuk dan sebaik-baiknya tempat keluar, dengan nama Allah kami masuk dan dengan nama Allah kami keluar, dan hanya kepada Allah, Tuhan kami, kami berserah diri.

Doa di atas tidak khusus untuk saat menempati rumah baru dan memasukinya untuk pertama kali, akan tetapi hendaknya diucapkan setiap kali masuk rumah dan keluar.
 Miftah H. Yusufpati

No comments: