Tangis Aisyah RA Jelang Meninggalnya Umar bin Khattab
Bahkan, dalam sejumlah riwayat, banyak sahabat Nabi yang merasakan kesedihan saat khalifah bergelar Al-Faruq itu wafat dibunuh pada pada tahun ke-23 Hijriyah tepatnya pada 26 Dzulhijjah bertepatan 3 November 644 M.
لما طُعِن عمرُ بن الخطاب رضي الله عنه قال: "يا عبدالله، انطلق إلى عائشة أم المؤمنين فقل: يقرأ عليك عمر السلام، ولا تقل: أمير المؤمنين؛ فإني لستُ اليوم للمؤمنين أميرًا وقل: يستأذن عمر بن الخطاب أن يدفن مع صاحبيه. فسلّم واستأذن ثم دخل عليها فوجدها قاعدةٌ تبكي، فقال: يقرأ عليك عمر بن الخطاب السلام ويستأذن أن يدفن مع صاحبيه، فقالت: كنت أريده لنفسي ولأوثرنّ به اليوم على نفسي
“Ketika Umar bin Khattab RA ditikam, dia meminta putranya dan berkata, “Pergilah ke Aisyah ummul mu’minin dan katakanlah: Sampaikan salam dari Umar, jangan katakan dari pemimpinnya umat Islam, sebab hari ini aku bukan lagi pemimpin umat Islam, dan katakana dia (Umar) meminta izin untuk dimakamkan bersama kedua sahabatku (Rasulullah dan Abu Bakar). Abdullah bin Umar kemudian mengucapkan salam dan minta izin, ternyata Aisyah sedang menangis. Abdullah menyampaikan salam dari Umar bin Khattab agar dimakamkan di dekat kedua sahabatnya. Aisyah berkata: “Aku ingin itu adalah tempat aku dikubur. Tapi kali ini aku akan mengalah.” (HR Bukhari)
Adalah Abdullah bin Masud RA. Dalam sebuah riwayat, beliau pernah menangis ketika mengingat Umar bin Khattab.
Diriwayatkan Zaid bin Wahb, dia berkata, "Abdullah bertanya kepada dua orang tentang sebuah ayat, dan dia berkata kepada salah satu dari mereka, “Siapa yang telah membacakanmu? Dia berkata, “Umar.” Lalu dia berkata kepada yang lain, “Siapa yang telah membacakanmu?”
Dia berkata, “Abu Hakim,” dan dia berkata, “Bacalah seperti yang dibacakan Umar kepadamu,” lalu dia menangis sampai kerikil basah oleh air matanya, lalu dia berkata Umar radhiyallahu 'anhu, memiliki benteng yang kuat untuk Islam.” (HR At Thabarani).
Sumber: alukah
No comments:
Post a Comment