Kondisi Mekkah dan Madinah Jelang Kiamat: Dajjal Tidak Bisa Masuk
Ibnu Katsir dalam bukunya berjudul " Dahsyatnya Hari Kiamat " menyampaikan bahwa Dajjal tidak mungkin masuk ke Mekkah dan ke Madinah . Di jalan-jalan Madinah ada para malaikat yang menjaganya supaya Dajjal tidak memasukinya.
Rasulullah SAW bersabda, “Madinah tidak akan dimasuki al Masih Dajjal dan tha'un.” (HR Bukhari)”
Ibnu Katsir menjelaskan, Dajjal membangun kemah di pinggiran Madinah dan kota itu mengguncangkan penghuninya tiga kali sehingga seluruh orang munafik dan fasik laki-laki dan perempuan keluar menuju ke arahnya.
Adapun seluruh orang muslim tetap berada di sana dan hari itu dinamakan hari pembersihan. Sesungguhnya, kebanyakan yang keluar menemuinya adalah para wanita. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya, Madinah adalah Thayyibah yang membersihkan kotorannya dan menebarkan wanginya.” (HR Muslim)
Allah SWT berfirman:
ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Perempuan perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga). ( QS. An-Nur: 26 )
Maksudnya, kata Ibnu Katsir, pada masa Dajjal, Madinah sangat ramai. Demikian juga pada era Isa bin Maryam Rasulullah hingga kematiannya di sana dan dikebumikannya di sana. Setelah itu, orang-orang keluar dari Madinah sebagaimana sudah dikemukakan.
Sebagaimana Imam Ahmad berkata, Umar bin Khattab mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda: “Niscaya orang yang berkendaraan akan berjalan di pinggiran Madinah lalu mengatakan: "Dahulu di sini ada banyak pemukiman orang-orang muslim” (HR Ahmad)
Imam Ahmad berkata, “Hasan tidak meriwayatkan hadis ini, kecuali dengan ketetapan dari Jabir.” Imam Ahmad meriwayatkan dengan keduanya sendirian.
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment