KIsah Sufi Ibrahim bin Adham: Menginap di Rumah Pemuda yang Dirasuki Setan

KIsah Sufi Ibrahim bin Adham: Menginap di Rumah Pemuda yang Dirasuki Setan
Ibrahim bin Adham mengatakan dasar dan akar masalahnya adalah apa yang dimakan manusia. (Ilustrasi : Ist)
Farid al-Din Attar dalam kitabnya berjudul Tadhkirat al-Auliya’ berkisah: Ibrahim bin Adham diberi tahu, bahwa ada seorang pemuda bersemangat yang memiliki pengalaman luar biasa dan mendisiplinkan dirinya dengan keras.

“Bawalah aku kepadanya agar aku bisa melihatnya,” katanya.

Mereka membawanya ke pemuda tersebut.

“Jadilah tamuku selama tiga hari,” pemuda itu mengundangnya.

Ibrahim tinggal di sana dan mengamati keadaan pemuda itu dengan penuh perhatian. Keadaan pemuda itu bahkan melampaui apa yang dikatakan teman-temannya. Sepanjang malam dia tidak tidur dan berbaring, tidak istirahat atau pun tidur meski hanya sebentar. Ibrahim merasakan kecemburuan tertentu.

“Aku begitu kedinginan, dan dia tidak tidur dan istirahat sepanjang malam. Ayo kita selidiki kasusnya,” ujarnya dalam hati.

“Mari kita temukan apakah ada suatu hal dari setan yang telah menguasai keadaannya, atau apakah itu sepenuhnya murni dan dalam segala hal berjalan sebagaimana mestinya. Aku harus memeriksa dasar masalahnya. Dasar dan akar masalahnya adalah apa yang dimakan manusia.”

Maka dia menyelidiki apa yang dimakan pemuda itu, dan menemukan bahwa itu berasal dari sesuatu yang haram.

“Allahuakbar. Itu adalah setan,” seru Ibrahim.

“Aku telah menjadi tamumu selama tiga hari,” katanya kepada pemuda itu. “Sekarang engkau datanglah dan menjadi tamuku selama empat puluh hari.”

Pemuda itu menerima undangannya. Makanan yang Ibrahim makan selama ini diperoleh dengan kerja tangannya sendiri. Dia membawa pemuda itu ke rumahnya dan memberinya makanannya sendiri. Dengan segera kegairahannya lenyap. Semua semangat dan hasratnya lenyap.

Kegelisahan, sulit tidur, dan ratapannya telah hilang.

“Apa yang telah engkau lakukan kepadaku?” dia menyeru.

“Ya,” jawab Ibrahim. “Makananmu haram. Setan selalu datang dan pergi merasuk ke dalam dirimu. Segera setelah engkau menelan makanan yang halal, perwujudan yang dia buat dalam dirimu terungkap apa adanya, ini adalah pekerjaan Iblis.”

(mhyMiftah H. Yusufpati

No comments: