Muhammad Muda Menjadi Delegasi Damai
Di tempat itu Muhammad, mendengarkannya dan terpesona oleh sajak-sajak yang fasih melukiskan lagu cinta dan puisi-puisi kebanggaan, melukiskan nenek moyang mereka, peperangan mereka, kemurahan hati dan jasa-jasa mereka. Di tempat itu juga didengarnya ahli-ahli pidato di antaranya orang-orang Yahudi dan Nasrani yang membenci paganisma Arab.
"Mereka bicara tentang Kitab-kitab Suci Isa dan Musa, dan mengajak kepada kebenaran menurut keyakinan mereka," katanya.
Dinilainya semua itu dengan hati nuraninya, dilihatnya ini lebih baik daripada paganisma yang telah menghanyutkan keluarganya itu. Tetapi apa yang sedang di depannya itu tidak sepenuhnya membuat ia merasa lega berada di dunia yang fanam.
Dengan demikian sejak muda belia takdir telah mengantarkannya ke jurusan yang akan membawanya ke suatu saat bersejarah, saat mula pertama datangnya wahyu. Ketika itu Tuhan semesta Allah SWT memerintahkan ia menyampaikan risalahNya itu.
"Yakni risalah kebenaran dan petunjuk bagi seluruh umat manusia," katanya.Rol
No comments:
Post a Comment