6 Wasiat Agung Rasulullah SAW untuk Umat Islam

 Rasulullah SAW berwasiat untuk senantiasa menjaga prinsip agama. Ilustrasi Rasulullah

Rasulullah SAW berwasiat untuk senantiasa menjaga prinsip agama. Ilustrasi Rasulullah

Foto: Republika/Mardiah
Rasulullah SAW berwasiat untuk senantiasa menjaga prinsip agama
Ulama Al Azhar Mesir, Syekh Dr Abu Yazid Salama, menjelaskan bahwa seorang Muslim itu mesti menginvestasikan setiap saat hidupnya untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya amal kebaikan, dan memperoleh derajat yang tinggi, dan ini untuk mengikuti sunnah nabi yang mulia, Muhammad ﷺ. 
Syekh Abu Yazid mengatakan siapa saja orang yang mengikuti sunnah Rasulullah maka dia akan menemukan berbagai penawar dari setiap masalahnya, obat untuk setiap rasa sakitnya, dan orang itu akan terlindungi dari setiap marabahaya.  

Syekh Yazid mengatakan ada enam wasiat yang menjadi amanah dari Rasulullah ﷺ bagi umat Muslim. Apa saja?

Pertama, bangun pagi-pagi dari tidur dan mengerjakan sholat subuh. Sholat subuh berjamaah di masjid dan untuk perempuan sholat di rumah. Sebagaimana Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya dari Jundub bin Abdillah RA Rasulullah ﷺ bersabda:   

مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللهِ، فَلَا يَطْلُبَنَّكُمُ اللهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ

"Barangsiapa sholat subuh, maka dia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahanam."

Maka Allah SWT telah memerintahkan setiap mukmin untuk menunaikan kewajibannya, siapa yang melanggar maka orang tersebut pantas memperoleh balasan dari Allah.

Kedua, setelah melaksanakan sholat Subuh maka seseorang hendaklah mengucapkan dzikir subuh. Dan di antara dzikir yang penting dibaca setelah sholat subuh itu adalah membaca doa dan dzikir yang dinamai sayyidul istighfar

Dan orang yang membaca sayyidul istighfar dengan penuh keyakinan dalam hatinya maka akan mendapatkan keselamatan dari api neraka dan masuk surga dengan izin Allah. Dan itu sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dari Syaddad bin Aus RA:

 سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ : اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ 

 ، قَالَ ﷺ: «وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Sayyidul istighfar itu  ucapan: 

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ 

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.”

Ketiga, membaca ayat kursi minimal lima kali sehari. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Umamah. 

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلَّا أَنْ يَمُوتَ

"Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai sholat wajib, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian."

Keempat, yang diucapkan Muslim ketika ditimpa musibah. 

عن سعد رضي الله عنه قَالَ: " كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ ﷺ ، فَقَالَ : « أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا نَزَلَ بِرَجُلٍ مِنْكُمْ كَرِبٌ ، أَوْ بَلَاءٌ مِنْ بَلَايَا الدُّنْيَا دَعَا بِهِ يُفَرَّجُ عَنْهُ» فَقِيلَ لَهُ : بَلَى ، فَقَالَ: « دُعَاءُ ذِي النُّونِ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Diriwayatkan dari Sa’ad RA, dia berkata. “Kami duduk bersama Nabi Muhammad ﷺ, maka beliau bersabda, “Maukah kalian aku kabarkan sesuatu yang jika di antara kalian tertimpa kesulitan atau musibah dari dunia, dia berdoa dengan doa ini, maka Allah mengeluarkannya dari kesulitannya. Sahabat menjawab, “Tentu.” Maka Rasulullah berkata, “(Yaitu) doanya Dzun Nun (Nabi Yunus): 

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

“Tidak ada tuhan kecuali Engkau, Mahasuci Allah, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

Kelima, bacaan agar terhindar dari musibah. Sebagaimana diriwayatkan Aban bin Utsman dari Utsman bin Affan RA. “Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang membaca: 

 بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Sebanyak tiga kali maka dia tidak tertimpa musibah hingga pagi dan petang, siapa membacanya tiga kali pada lagi hari maka dia tidak akan tertimoa musibah hingga petang.” 

Keenam, amanah Rasulullah untuk menjaga kita dan anak-anak dari bahaya dan malapetaka terutama bila kita sudah meninggal 

Diriwayatkan Imam Nasai dalam Sunan-nya. Ahmad dari Qazah berkata, “Aku bersama Ibnu Umar,  maka ketika saya hendak pergi, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, 

قَالَ لُقْمَانُ الْحَكِيمُ : إِنَّ اللهَ إِذَا اسْتُودِعَ شَيْئًا حَفِظَهُ ، وَإِنِّي أَسْتَوْدِعُ اللهَ دَيْنَكَ ، وَأَمَانَتَكَ، وَخَوَاتِمَ عَمَلِكَ ، وَأَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلَامُ.

Berkata Lukman Al Hakim: Sesungguhnya Allah jika telah menitipkan sesuatu maka Allah akan menjaganya. Dam sesungguhnya Allah telah menitipkan agamamu, dan amanahmu, dan pengujung amalmu, dan ucapkanlah oleh kalian salam.”        

Sumber: masrawy 

No comments: