Ciri-ciri Penyakit yang Disebabkan oleh Gangguan Jin

Penyakit yang Disebabkan oleh Gangguan Jin, Berikut Ciri-cirinya
Penyakit yang disebabkan oleh gangguan jin berbeda dengan sakit fisik atau jasmani. (Foto/Ilustrasi: Ist)
Penyakit yang disebabkan oleh gangguan jin berbeda dengan sakit fisik atau jasmani. Cara penangannya pun berbeda. Seseorang yang terkena penyakit akibat gangguan jin sulit diatasi oleh dunia medis.
Syaikh Ahmad Mahmud Ad-Dib mengatakan gangguan medis yang terdapat pada jasmani biasanya dapat dideteksi atau diketahui lewat diagnosis dengan sarana catatan denyut otak listrik. Dengan sistem ini, kira-kira hanya 15% dari jenis gangguan yang tidak terdeteksi.

Adapun gangguan jin yang terdapat pada ruhani dapat diketahui dengan cara melihat perubahan kehidupan orang yang terkena gangguan. Umpamanya: susah tidur, sering berludah, tidak mau taat kepada Allah, berpaling dari Al-Qur’an, dan merasa kesakitan ketika mendengarkan ayat-ayat yang berkaitan dengan janji ataupun ancaman.

Sedangkan Syaikh Abdul Aziz As-Sadhan dalam bukunya berjudul Ar-Ruqyah Syar’iyyah menyebut tanda-tanda (‘ain) berikut ini, jika bukan karena penyakit jasmani (penyakit medis), maka umumnya dalam bentuk:

Sakit kepala yang berpindah-pindah; pucat di wajah; sering berkeringat dan buang air kecil; nafsu makan lemah; mati rasa, panas atau dingin di anggota badan.

Selain itu, deg-degan di jantung, rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu, bersedih dan merasa sempit (sesak) di dada, dan berkeringat di malam hari.

Selanjutnya, perilaku (emosi) berlebihan, seperti ketakutan yang tidak wajar, sering bersendawa, menguap atau terengah-engah, menyendiri atau suka mengasingkan diri, diam atau malas bergerak, senang (terlalu banyak) tidur, adanya masalah kesehatan tertentu tanpa ada sebab-sebab medis yang diketahui.

"Tanda-tanda tersebut atau sebagiannya bisa ditemukan tergantung pada kuat atau banyaknya ‘ain," ujarnya.

Tidak Dapat Didiagnosa Secara Medis
Perlu dipahami bahwa penyakit yang disebabkan oleh gangguan jin dapat menyerang manusia baik secara fisik maupun hati. Keduanya memberikan dampak yang tidak bisa dianggap sepele seperti gila bahkan kematian.

Penyakit yang timbul akibat gangguan jin biasanya tidak dapat didiagnosa secara medis. Dalam arti, ketika diperiksakan ke dokter, dokter menyatakan bahwa si penderita sehat wal afiat dan tidak ditemukan tanda-tanda suatu penyakit.

Mereka yang terkena gangguan jin umumnya juga merasakan sakit di sekujur tubuh. Terkadang tempat sumber sakit tersebut berpindah-pindah tempat.

Selain merasakan sakit di sekujur tubuh, si penderita yang terkena gangguan jin juga sering muntah-muntah.

Selanjutnya, mereka yang terkena gangguan jin umumnya mendengar suara yang tak jelas asal muasalnya. Suara yang terdengar seperti lonceng atau terompet berbunyi atau suara lainnya yang datang dari kejauhan kemudian mendekat.

Ciri-ciri sakit karena gangguan jin lainnya adalah si penderita mendengar bisikan di dalam hati. Bisikan tersebut terkadang melafalkan kalimat thayyibah seperti Laa ilaha Illallah atau kalimat thayyibah lainnya.

Berbagai macam suara serta bisikan yang didengar si penderita membawanya pada rasa takut yang berlebihan yang mengakibatkan ia tidak memiliki keberanian untuk melakukan sesuatu dan selalu berada dalam keraguan.

Perasaan takut yang berlebihan, membuat si penderita merasa gugup luar biasa ketika berhadapan dengan orang lain kecuali dengan keluarganya.

Perasaan gugup yang luar biasa ini pada akhirnya berakibat pada hilangnya kepercayaan diri bahkan membuat si penderita menjadi gila jika tidak segera diobati.

Orang yang terkena gangguan medis biasanya tidak langsung terpengaruh bila dibacakan Al-Qur’an. Hanya saja, jiwanya menjadi tenang dan merasa santai. Itu karena Al-Qur’an dapat meringankan kadar kegegangan susunan syaraf.
Adapun orang yang terkena gangguan jin, ketika dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an padanya, maka ia akan menunjukan reaksi yang jelas. Si pasien akan merasa sesak di dada dan kemudian menjerit keras.

Beda Gangguan Medis dan Jin
Gangguan medis pada umumnya merupakan gangguan pada susunan syaraf yang terjadi dalam bentuk kejang-kejang dan getaran yang kemudian diikuti tidur nyenyak. Adapun gangguan jin adalah penguasaan dari suatu ruh jahat setan pada tubuh manusia.

Peristiwa kejang-kejang pada gangguan anggota badan berlangsung selama relatif sebentar. Ketika terjadi gangguan, si sakit tidak dapat berbicara dengan siapa pun.

Adapun kekejangan pada gangguan jin biasanya dapat berlangsung lama, bahkan berjam-jam. Orang yang terkena gangguan jin ini dapat berbicara dengan orang 'orang pintar', kemudian jin yang merasukinya menjelaskan mengapa ia merasuki orang tersebut.

Gangguan medis pada anggota badan biasanya terjadi sepanjang waktu, baik siang maupun malam, bahkan juga ketika tidur.

Para peneliti mengatakan, seperempat manusia terkena gangguan [medis] ketika berada di tengah-tengah tidur.

Adapun yang terkena gangguan jin biasanya bereaksi setelah dibacakan Al-Qur’an atau segala yang dapat menyempitkan jin.

Orang yang terkena gangguan medis pada anggota badan biasanya dapat merasakan ketika sadar, walaupun sebentar. Sedangkan yang terkena jin tidak sadar, kecuali setelah dibacakan Al-Qur’an.

Orang yang terkena gangguan medis pada anggota badan dapat sembuh melalui pembedaan atau obat-obatan. Adapun yang terkena gangguan jin dapat sembuh setelah keluarnya jin dari tubuhnya.

Orang-orang yang ahli ruqyah syar’iyyah menyebutkan beberapa tanda (gejala) yang bisa digunakan sebagai petunjuk bahwa seseorang terkena gangguan jin atau terkena penyakit ‘ain.

Ini adalah tanda gangguan jin atau penyakit ain yang tidak pasti, terkadang berbeda-beda sesuai dengan keadaan, dan terkadang bertambah parah atau ringan pada keadaan yang lain.

(mhy)Miftah H. Yusufpati

No comments: