Pandangan Al-Qur'an dan Sains Tentang Penciptaan Manusia
Setelah menciptakan langit dan bumi, Allah 'Azza wa Jalla menjelaskan penciptaan manusia dan Jin dalam Al-Qur'an. Allah menciptakan manusia dari tanah kemudian meniupkan ruh kepadanya.
Penciptaan manusia dari tanah diterangkan dalam banyak ayat, di antaranya: Surat Al-Hijr ayat 26 (dari lumpur hitam); Al-Hijr ayat 28 (tanah liat kering); Ar-Rum ayat 20 (dari tanah); Fathir ayat 11 (dari tanah); Shad ayat 71 (tanah liat), QS Gafir (dari tanah). Sedangkan Surat Al-Furqan ayat 54 dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari air.
Mari kita simak firman-Nya berikut:
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (14) وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ (15) فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (16)
Artinya: "Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS Ar-Rahman Ayat 14-16)
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: "Para Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah digambarkan-Nya kepada kalian (yakni tanah liat)." (HR Imam Ahmad)
Dalam Tafsir Kementerian Agama dijelaskan, penciptaan manusia pertama Nabi Adam 'alaihissalam dari tanah kering seperti tembikar atau tanah yang telah dipanggang. Tanah liat yang dipanggang dengan bara yang panas untuk menjaga ia tetap bersatu, tidak bercerai-berai.
Demikian pula manusia mempunyai nafsu makan dan minum, mempunyai nafsu kawin agar badannya dapat terpelihara dan dapat melanjutkan hidupnya, serta mempunyai keturunan. Ia mempunyai nafsu marah yang menjadikannya berani dan kuat mempertahankan dirinya dari bahaya yang mengancamnya. Kekuatan manusia ini seolah-olah sama dengan tanah liat yang telah masak agar menjadi tanah kering yang bagian-bagiannya melekat dengan kuat.
Di ayat lain, Allah juga menegaskan:
وَلَـقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنۡ صَلۡصَالٍ مِّنۡ حَمَاٍ مَّسۡنُوۡنٍۚ
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk." (Surat Al-Hijr Ayat 26)
Dalam Hadis diterangkan proses penciptaan Adam. "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla telah menciptakan Adam dari kepalan tanah yang diambil dari segala macam tanah, maka lahirlah anak Adam menurut kadar tanah itu. Di antara mereka ada yang merah, ada yang hitam, dan ada di antara kedua warna itu. Ada yang mudah, ada yang sukar, ada yang baik, dan ada yang buruk." (Riwayat Imam Ahmad dan Muslim dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhu)
Allah juga berfirman yang artinya: "...Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani)." (QS As-Sajdah: 7-8)
Pandangan Sains
Perlu diketahui, ilmu Sains dan Al-Qur'an sama-sama berasal dari Allah sehingga tidak akan terjadi kontradiksi. Menurut ilmu pengetahuan, dua komponen penting yang harus ada dalam permulaan terjadinya kehidupan adalah material genetika dan membran sel. Kedua material ini saling bekerja sama mendukung kehidupan. Di dalam keduanya, materi tanah liat dominan.
Secara ilmiah, tembikar adalah semacam porcelain, yang dalam proses reaksi kimiawi dapat digunakan sebagai katalis untuk terjadinya proses polimerisasi. Kata "tanah kering seperti tembikar" mungkin mengisyaratkan terjadinya proses polimerasasi atau reaksi perpanjangan rantai molekul dari asam-asam amino menjadi protein atau dari nukleotida menjadi polinukleotida, termasuk molekul Desoxyribonucleic Acid (DNA), suatu materi penyusun struktur gena makhluk hidup.
Menurut para saintis, kata "hama" (lumpur hitam) pada ayat ini mengisyaratkan akan terlibatnya molekul air (H2O) dalam proses terbentuknya molekul-molekul pendukung proses kehidupan.
Dari keterangan ayat-ayat di atas tentang bahan penciptaan manusia, terdapat dua bahan yaitu air dan tanah. Adapun tanah liat merupakan satu jenis tanah yang tersusun oleh partikel yang sangat halus, dengan ukuran diameter partikel kurang dari 2 mikron.
Jenis tanah ini memiliki sifat-sifat fisik yang plastis bila mengandung air. Secara kimia, larutan tanah liat dalam air memiliki kapasitas tukar kation, yaitu dapat mengikat ion atau senyawa kimia lainnya yang bermuatan listrik. Tetapi dengan ikatan yang tidak terlalu kuat sehingga ion yang terikat bisa berganti-ganti dengan mudah. Tanah jenis ini pulalah yang biasa dipakai sebagai bahan untuk membuat tembikar.
Penelitian juga membuktikan bahwa cairan yang ada di dalam kantung membran juga mengandung material tanah liat. Kantung ini ternyata dapat tumbuh dengan cara pembelahan sederhana. Cara pembelahan ini merupakan gambaran dari apa yang terjadi pada sel yang primitif. Dari paparan ini dapat kita simpulkan bahwa informasi Al-Qur'an tentang asal kejadian manusia dari tanah adalah benar dan dibuktikan oleh penelitian ilmiah.
Penciptaan wujud manusia yang sempurna juga diterangkan dalam Surat Al-Mu'minun Ayat 12-16. Menurut ilmu sains, proses penciptaan ini melalui proses Biologi.
Allah berfirman yang artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari satu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging. Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu Hilang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari Kiamat." (Al-Mu'minun Ayat 12-16)
Hal ini menggerakkan perasaan untuk mengucapkan syukur dan tasbih kepada-Nya. Dia-lah yang menciptakan segala sesuatu dan kepadanya pula kita kembali.
Wallahu A'lam
(rhs)
Rusman H Siregar
No comments:
Post a Comment