Buraq dalam Peristiwa Isra Miraj
Pakar hadis yang juga pendiri Pusat Kajian Hadits (PKH) Jakarta, almarhum KH Ahmad Lutfi Fathullah menerangkan, buraq itu bukanlah cahaya atau kilat. Sebab Rasululah di Isra dan Miraj kan oleh Allah adalah jasad dan ruhnya. Buraq juga bukan berbentuk setengah manusia setengah hewan.
Menurut Kiai Lutfi dalam wawancaranya di Dialog Jumat Republika edisi 12 Maret 2021, dalam beberapa hadis dijelaskan tentang buraq adalah hewan yang mirip dengan kuda. Rasulullah menunggangi buraq dan dibawa dengan sangat cepat secara sadar hingga Sidratul Muntaha.
"Bentuk fisiknya seperti kuda tapi bukan kuda. Kita hanya bilang Rasulullah dibawa oleh kendaraan dan kendaraannya berbentuk binatang. Rasulullah dalam keadaan sadar, karena Rasulullah lihat sendiri beberapa kejadian," kata Kiai Lutfi kepada Republika.
Diriwayatkan dalam beberapa hadis jika buraq itu hewan tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bighal dan lebih tinggi dari pada keledai. Sekali buraq melangkah jaraknya sejauh mata memandang. Hewan buraq disebutkan juga hewan yang dikirim dari surga. Sebuah riwayat menjelaskan, buraq mulanya sulit dinaiki, namun mengetahui yang akan menunggangi adalah manusia terpilih dan mulia, buraq pun tunduk penuh takzim kepada Rasulullah.
Menurut Kiai Lutfi yang juga menjadi renungan adalah Rasulullah yang terlindungi dalam perjalanan yang sangat cepat dari buraq. "Kita mungkin tak bisa membayangkan kendaraan atau hewan yang bisa melindungi orang yang ada di dalamnya entah dengan sayapnya atau dengan apanya sehingga mampu untuk terlindungi dengan kecepatan yang luar biasa tadi. Kalau kita lihat pesawat luar angkasa misalnya itu kan semuanya harus pakai dinding entah kaca entah apa, nah apakah buraq ini berdinding, secara tekstual tidak yang dijelaskan. Wallahualam," kata dia. Rol
No comments:
Post a Comment