Siksa dan Nikmat Kubur: Beberapa Fase Perjalanan Setelah Kematian Manusia
Sejatinya,yang dimaksud beriman kepada hari akhir yaitu mengilmui dengan setiap perkara yang berkaitan dengan kejadian setelah kematian seorang hamba sambil dibarengi keyakinan yang sempurna. Keimanan ini mencakup berbagai aspek, serta gambaran garis besarnya, mulai dari adanya siksa dan nikmat kubur, hari kebangkitan, berkumpul di padang mahsyar, penghitungan semua amal, pembalasan, pembagian kitab, timbangan, telaga, melewati shirat, surga dan neraka.
Muhammad Ahmad al-‘Amari dalam "Ada Apa Di Hari Kiamat" menggambarkan secara global yaitu: kewajiban setiap muslim, tanpa terkecuali, dituntut untuk mengetahui serta menyakini, bahwa di dalam kubur nanti ada nikmat maupun siksa bagi penghuninya.
Di antara nikmat kubur yang akan diperoleh orang-orang yang beriman adalah, seperti yang telah datang penjelasannya dalam haditsnya Abu Darda radhiyallahu 'anhu. Yang isinya menyatakan bahwa:
Rasulullah SAW bersabda, tidak ada seorang manusiapun, tanpa terkecuali, baik laki maupun perempuan, ketika mereka meninggal dunia, kemudian dikubur melainkan ruhnya akan langsung dikembalikan ke dalam jasadnya, begitu selesai acara pemakaman.
Lalu datanglah dua orang malaikat, yang kemudian keduanya mendudukannya dan menanyakan padanya empat pertanyaan:
Pertama, siapa Rabbmu? Kedua, Apa agamamu? Ketiga: Siapa Nabimu?Keempat: Dari mana kamu memperoleh jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas?
Jika seandainya dia mampu menjawab keempat pertanyaan tersebut, maka Allah Ta'ala dengan cepat segera memberitahu tentang keberhasilan dalam ujian yang baru saja dikerjakannya.
Setelah itu, Allah Ta'ala menyuruh para malaikat agar memberikan padanya enam hadiah sekaligus, sedang dia masih berada di dalam kuburnya. Enam hadiah tersebut yaitu:
Pertama: Kasur dari surga. Kedua: Pakaian dari surga. Ketiga: Dibukakan baginya pintu menuju surga, sehingga bau surga datang mengalir semerbak ke dalam kuburnya, lalu diperlihatkan padanya keindahan surga dan para penduduknya serta segala macam isi yang ada di dalamnya.
Keempat: Berita gembira, kalau dirinya telah mengantongi tiket masuk surga serta termasuk sebagai calon tetap penghuni surga sedangkan ia masih di dalam kuburnya.
Kelima: Diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Keenam: Kuburnya diterangi dengan cahaya yang terang benderang. Demikian Abu Darda ra menyampaikan.
Selanjutnya, dari Baraa' bin Azib radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi SAW pernah menyebutkan seorang hamba yang beriman apabila telah dipendam di dalam kuburnya, beliau menceritakan:
Maka ruh orang tersebut dikembalikan ke dalam jasadnya, lalu datanglah dua malaikat, kemudian keduanya mendudukannya, dan bertanya: "Siapa Rabbmu?"
Ia menjawab; "Rabbku adalah Allah."
Keduanya bertanya lagi; "Apa agamamu?"
"Agamaku Islam," jawabnya.
"Siapa orang ini yang telah di utus di tengah-tengah kalian?"
"Dia adalah Rasulullah".
"Apa dasarmu?"
"Saya membaca di al-Qur'an maka saya beriman dengannya dan membenarkannya."
Setelah selesai, dan dia mampu menjawab semua pertanyaan tadi, maka terdengar suara dari langit, "Sesungguhnya benar apa yang dikatakan oleh hambaKu, berilah ia kasur dari surga, pakaikan padanya pakaian dari surga, lalu bukakan baginya pintu menuju surga."
Kemudian datanglah bau surga serta keindahannya, dan diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah seorang laki-laki yang bagus rupanya, berpakaian indah dan berbau wangi dan mengatakan padanya:
"Kabar gembira dengan segala yang menyenangkanmu, inilah hari yang telah dijanjikan padamu."
Ia bertanya pada orang tersebut; "Siapa kamu, duhai orang yang wajahnya membawa kebaikan? Saya adalah amal salehmu," jawabnya.
Lantas ia berdo'a; "Ya Allah, segera tegakkan hari kiamat sampai kiranya saya bisa kembali pada keluarga dan hartaku".
Sedangkan adanya azab kubur , maka hal ini telah dijelaskan dalam hadisnya Abu Darda radhiyallahu 'anhu, dikatakan bahwasannya tidaklah seorangpun baik kafir maupun munafik, laki maupun perempuan yang meninggal dunia, kemudian dipendam di dalam kuburnya melainkan pasti akan dikembalikan ruh ke dalam tubuhnya, langsung setelah selesai acara pemakamannya.
Lalu datanglah di dalam kuburnya dua malaikat, lantas keduanya mendudukannya dan bertanya sama seperti pertanyaan-pertanyaan di atas. Namun apabila dirinya tidak mampu menjawab dari pertanyaan tersebut, maka Allah Ta'ala segera memberitahu tentang kegagalannya, dan memerintahkan agar ia diberi empat hal.
Pertama: Pakaian dari neraka. Kedua: Dibukakan pintu dari kuburnya menuju neraka, sehingga panas dan hawa neraka masuk ke dalam kuburnya. Ketiga: Dipersempit kuburnya, sampai-sampai meremuk seluruh tulang-belulangnya. Keempat: Kabar buruk sedangkan ia didalam kuburnya, baginya setempel calon penduduk neraka.
Hal itu sebagaimana yang tercantum di dalam haditsnya Baraa' bin Azib radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan: "Bahwa Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda tentang orang kafir apabila telah dipendam dalam kuburnya. Beliau bersabda:
Lalu setelah itu, ruhnya di kembalikan ke dalam tubuhnya. Datanglah dua malaikat, lantas mendudukkannya, dan bertanya: "Siapa Rabbmu?
Dia menjawab: "Hah..hah saya tidak tahu".
Keduanya bertanya lagi: "Apa agamamu?"
Dia masih menjawab: "Hah..hah saya tidak tahu."
"Siapa laki-laki ini yang telah diutus di antara kalian?"
"Hah..hah saya tidak tahu," jawabnya.
Maka terdengar suara dari langit, sungguh dusta apa yang ia ucapkan, berilah dia kasur dari neraka, bukakan untuknya pintu neraka. Lalu merembaslah hawa, bau dan panasnya neraka ke dalam kuburnya.
Kuburnya menjadi sempit sehingga tulang belulangnya menjadi remuk. Dalam keadaan seperti itu, datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk, pakaiannya jelek, dan baunya busuk, sembari mengatakan: 'Kabar untukmu yang telah berbuat buruk, inilah hari yang dulu pernah dijanjikan padamu."
"Siapa kamu, wajahmu mendatangkan keburukan?" tanyanya.
"Sayalah amalan burukmu," jawab orang tersebut.
Maka iapun berdo'a: 'Ya Allah, tangguhkanlah kiamat itu."
Manusia di dalam kegelapan kubur berada di antara dua hal: mendapat nikmat atau azab. Hal itu sampai tegak hari kiamat kelak, dan apabila kiamat telah datang maka Allah Ta'ala mengembalikan ruh mereka ke dalam tubuhnya ketika berada di dunia, setelah itu Allah lalu menghidupkan mereka. Sebagaimana yang tersirat dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
قال الله تعالى : ﴿ ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّهُۥ يُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَأَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
"Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah ilah yang benar dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". ( QS al-Hajj : 6).
Dalam hadits disebutkan, dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Saya pernah mendengar Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ يَقُوْلُ: (( ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مَطَرًا كَأَنَّهُ الطَّلُّ أَوِ الظِّلُّ فَتَنْبُتُ مِنْهُ أَجْسَادُ النَّاسِ )) [ رواه مسلم ] .
"Kemudian Allah menurunkan hujan seperti gerimis atau deras maka hujan tersebut menumbuhkan jasad manusia".
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment