Kisah Sahidnya Sumayyah di Tangan Abu Jahal yang Kejam
Sumayyah binti Khayyat adalah Ibunda Ammar bin Yasir . Ia dan sang suami sahid akibat disiksa kaum kafir Quraish.Sumayyah menjadi perempuan yang sahid pertamadalam Islam.
Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya berjudul "Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah" menyatakan penderitaan dan pengalaman Sumayyah dari siksaaan ini amat ngeri dan menakutkan. “Cukuplah kita sebutkan sekarang tanpa berlebih-lebihan bahwa syahidah Sumayyah telah menunjukkan sikap dan pendirian tangguh, yang dari awal hingga akhirnya telah membuktikan kepada kemanusiaan suatu kemuliaan yang tak pernah terhapus, dan kehormatan yang pamornya tak pernah luntur," ujarnya.
“Suatu sikap yang telah menjadikannya seorang bunda kandung bagi orang-orang Mumin di setiap zaman, dan bagi para budiman sepanjang masa,” lanjut Khalid Muhammad Khalid.
Ibnu Hajar al-Asqalani dalam bukunya berjudul "Al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah" mengutip Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi meriwayatkan, bahwa Abdullah bin Yasir juga disiksa bersama saudara lelakinya, Ammar, dan kedua orang tuanya.
Riwayat itu juga menambahkan, bahwa Sumayyah mati syahid ketika Abu Jahal menusukkan tombaknya ke bagian paling pribadi dari tubuhnya. Yasir syahid dalam penyiksaan dan (putranya) Abdullah jatuh (mati) ketika sebuah panah ditembakkan kepadanya.
Selain itu, Mujahid bin Jabir juga meriwayatkan, “Syuhada pertama adalah Sumayyah, ibunda Ammar, yang mati syahid pada masa awal Islam saat Abu Jahal menusukkan tombaknya ke bagian paling pribadi dari tubuhnya.”
Ayat-Ayat Al-Quran
Khalid Muhammad Khalid menyatakan bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh Ammar dan keluarganya dilukiskan dalam Al-Quran, dan bukan hanya dalam satu atau dua ayat. Berikut ini beberapa ayatnya:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” ( QS Al-Ankabut : 2)
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.” ( QS Ali Imran : 142)
“Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” ( QS Al-Ankabut : 3)
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( QS At-Taubah :16)
“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin).” ( QS Ali Imran :179)
“Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman.” ( QS Ali Imran :166)
Hamba Sahaya
Awalnya, Sumayyah hanyalah seorang hamba sahaya. Dengan penuh kesabaran dan ketekunan, ia bekerja kepada Abu Hudzaifah bin Al-Mughirah. Budi pekertinya yang baik membuat Abu Hudzaifah menikahkan Sumayyah dengan saudara angkatnya bernama Yasir, seorang pria dari Yaman.
Dari hasil pernikahan itu, pasangan Sumayyah dan Yasir dikaruniai seorang putra bernama Ammar (riwayat lain menyebut dan Abdullah). Kebahagian Sumayyah kian bertambah, ketika Abu Hudzaifah memerdekakan Ammar dari perbudakan. Setelah tuannya meninggal, keluarga Sumayyah hidup di bawah perlindungan Bani Makhzum sampai Ammar menginjak dewasa dan Sumayyah dan Yasir memasuki usia tua.
Hingga akhirnya, sebuah kabar gembira bagi seluruh umat manusia tiba. Seorang yang bernama Muhammad SAW datang membawa cahaya iman dan agama yang diridlai Allah SWT, yakni Islam. Muhammad adalah seorang Rasul yang membawa kabar gembira dan penyempurna akhlak manusia.
Kabar datangnya Nabi baru mengguncang seantero Mekkah. Ada orang yang tertarik, namun lebih banyak lagi yang menolak. Ammar bin Yasir dengan rasa penasaran, kemudian mendatangi Rasulullah di rumah Arqom bin Arqom dan mendengarkan langsung wahyu yang diturunkan Allah SWT.
Ammar tahu betul sifat dan akhlak seorang Muhammad yang sangat tepuji. Ia langsung yakin dengan kebenaran firman Allah SWT yang disampaikan melalui Rasulullah SAW. Tanpa rasa ragu, Ammar mengucapkan ikrar syahadatnya dan menjadi seorang Muslim. Dengan penuh kegembiraan, Ammar menyampaikan kabar datangnya seorang Nabi itu kepada ibu dan ayahnya.
Cahaya iman ternyata menyinari hati Sumayyah dan Yasir. Keduanya kemudian mengikuti jejak sang anak bersyahadat dan menjadi Muslimah dan Muslim.
Pada awalnya, Sumayyah dan keluarganya menyembunyikan keimanan mereka terhadap Islam. Namun, tauhid yang disembunyikan rapat-rapat itu akhirnya diketahui juga. Mengetahui Sumayyah dan keluarganya telah masuk Islam, murkalah orang-orang musyrikin.
Teror dan siksaan mulai mendera mereka. Kaum musyrikin memaksa Umayyah bersama suami dan anaknya untuk melepas keyakinan. Posisi mereka yang rendah, membuat keluarga Sumayyah harus tabah menghadapi tekanan dan siksaan. Mereka hanya senantiasa memohon perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT.
Orang-orang Quraisy tanpa rasa iba menyiksan dan menyeret mereka di jalanan dan membawa mereka ke padang pasir di tengah terik matahari. Kaum kafir itu lalu memakaikan baju besi kepada mereka untuk menambah penderitaan Sumayyah.
Setelah keringat mereka berhenti mengalir, tubuh mereka kering, dan darah mereka mulai bercucuran, mereka dipaksa untuk kembali murtad dari agama Islam dan dipaksa untuk menghina dan mencaci Rasulullah.
Kerasnya siksaan tak membuat iman mereka goyah. Hingga akhirnya, Abu Jahal turun tangan untuk menyiksa Sumayyah dan keluarganya. Tangan dan kaki mereka diikat lalu dilemparkan diatas kerikil tajam dan panas. Cambuk yang melukai tubuh mereka tak mampu melunturkan keyakinan mereka terhadap kebenaran Islam.
Di tengah siksaan yang kejam, Sumayyah dengan penuh keberanian justru menantang Abu Jahal, seorang pemimpin Quraisy yang ditakuti. Abu Jahal murka mendengar seorang perempuan menantangnya. Ia lalu membunuh Sumayyah dengan cara yang keji, demi menutupi rasa gengsinya, yang telah ditantang seorang perempuan.
Sumayyah pun gugur sebagai syahidah pertama. Ia adalah pahlawan Islam pertama yang meninggal, karena membela agama Allah. Rasulullah SAW pun secara khusus berdoa untuk keluarga Sumayyah. ''Bersabarlah keluarga Yasir. Sesungguhnya balasan kalian adalah surga,'' sabda Rasulullah SAW .
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment