Surat Yasin dan Kisah Abu Jahal Menjadi Buta Ketika Akan Memukul Rasulullah SAW

Surat Yasin dan Kisah Abu Jahal Menjadi Buta Ketika Akan Memukul Rasulullah SAW
Abu Jahal, Al-Walid bin Al-Mughirah, dan seorang dari Bani Makhzum menjadi buta ketika bersiap memukul Rasulullah SAW. Foto/Ilustrasi: Ist
Imam As-Suyuthi dalam kitabnya berjudul "Asbabun Nuzul" menjabarkan, dalam ayat pertama dan kedua Surah Yasin , Allah berfirman dengan redaksi: يٰسٓ وَالۡقُرۡاٰنِ الۡحَكِيۡمِ yang artinya, "Yasin, demi Al-Quran yang penuh hikmah”.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa ketika Rasulullah SAW membaca Surat As-Sajdah dengan suara nyaring, orang-orang Quraisy merasa terganggu. Mereka kemudian bersiap-siap menyiksa Rasulullah SAW namun tiba-tiba tangan mereka terbelenggu di pundak-pundaknya. Lalu, mereka pun menjadi buta.

Mereka kemudian mengharapkan pertolongan Nabi dan berkata: “Kami sangat mengharapkan bantuan tuan atas nama Allah dan atas nama keluarga”. Kemudian Rasululullah SAW mendoakan mereka sehingga keadaan mereka normal kembali. Lalu turunlah Surat Yasin ayat pertama hingga ayat 10 Surat Yasin .

Sementara dalam Tafsir Jalalain dijelaskan tatkala orang-orang kafir itu hendak memukuli Rasulullah SAW, tiba-tiba tangan mereka menjadi kaku menempel pada leher-leher mereka, dan tiba-tiba mereka tidak dapat melihat sama sekali.

Kemudian mereka meminta tolong kepada Nabi Muhammad SAW; “Kami minta pertolongan kepadamu demi Allah dan demi hubungan silaturrahim kita, hai Muhammad”.

Maka Rasululullah SAW mendoakan mereka sehingga keadaan mereka normal kembali. Lalu turunlah Surat Yasin ayat 1 dan 2 kemudian ayat 10.

Selanjutnya sahabat Ibnu Abbas menceritakan, bahwa ternyata tidak ada seorangpun dari mereka itu yang mau beriman.

Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadis melalui Ikrimah yang telah menceritakan, bahwa Abu Jahal telah mengatakan: “Sungguh jika aku melihat Muhammad, aku akan hajar dia dan aku akan melakukan demikian dan demikian”.

Lalu Allah menurunkan firman-Nya: “Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka.” (QS Yasin ayat 8)

Sampai pada firman-Nya: “Sehingga mereka tidak dapat melihat.” (QS Yasin ayat 9)

Orang-orang mengatakan kepadanya, “inilah Muhammad”.

Akan tetapi Abu Jahal berkata: “Mana dia? Mana dia?” Sedangkan ia tidak dapat melihat.

Pada ayat ke-10, Allah berfirman:

وَسَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَاَنۡذَرۡتَهُمۡ اَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ

“Wa sawaa-un alaihim a-andzartahum am lam tundzirhum laa yu’minun,”.

Yang artinya: “Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi mereka peringatan ataukah kamu tidak memberi peringatan pada mereka, mereka tidak akan beriman,”.

Imam Al-Qurthubi, menurut Imam As-Suyuthi menjelaskan, yang dimaksud mereka dalam ayat tersebut adalah orang-orang Quraish pembangkang. Yang termasuk di dalamnya ada Abu Jahal, Al-Walid bin Al-Mughirah, dan seorang dari Bani Makhzum yang tidak diketahui namanya.

(mhy) Miftah H. Yusufpati

No comments: