Tangisan Rasulullah dan Sahabat Pecah Ketika Ayat Ini Turun, Ada Apa?

Tangisan Rasulullah dan Sahabat Pecah Ketika Ayat Ini Turun, Ada Apa?
Ilustrasi Umar bin Khattab dan sahabat lainnya dalam Film serial Omar. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah dan Sahabat menangis saat menerima wahyu dari Jibril. Foto ilustrasi/tangkapan layar Film Omart
pun menangis ketika ayat itu diturunkan. Para Sahabat pun ikut menangis karena tangisan Rasulullah itu, padahal mereka tidak tahu wahyu apa yang diturunkan Jibril kepada Baginda Nabi. Tidak ada seorang pun dari mereka berani bertanya kepada Rasulullah.

Setiap kali Rasulullah melihat putri tercintanya Sayyidah Fathimah radhiyallahu 'anha maka beliau selalu senang. Suatu ketika Abdurrahman bin Auf mendatangi Fathimah di rumahnya. (Dalam riwayat dari Umar bin Khattab): Abdurrahman berkata, "Assalamualaiki Wahai putri Rasulullah."

Fathimah menjawab: "Alaika as-Salam. Siapa Anda?" Abdurrahman menjawab: "Saya adalah Abdurrahman bin Auf." Fathimah bertanya, "Hai Ibnu Auf! Ada perlu apa Anda datang?" Abdurrahman menjawab, "Aku meninggalkan Rasulullah dalam keadaan menangis dan bersedih. Aku tidak tahu wahyu apa yang dibawa Jibril untuknya."

"Ya sudah! Pergilah! Aku bersiap-siap dulu." jawab Fathimah. Kemudian Abdurrahman pergi menemui Rasulullah dengan harapan barangkali Rasulullah akan memberitahuku tentang wahyu apa yang dibawa Jibril untuknya.

Sementara itu Sayyidah Fathimah mengenakan selimut usangnya yang ditambal dengan 12 tambalan dengan pelepah dan daun kurma. Ketika Fathimah telah keluar dari rumahnya, Umar Bin Khattab melihatnya sambil meletakkan tangannya di atas kepalanya dan berkata:

"Duh kasihan sekali! Sungguh putri-putri Kaisar dan raja mengenakan sutra kasar dan sutra halus. Sedangkan putri Rasulullah hanya mengenakan selimut dari bulu dengan 12 tambalan daun dan pelepah kurma."

Ketika Fathimah menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah Anda tidak tahu kalau Umar heran dengan pakaianku. Demi Allah! Sejak 5 tahun yang lalu aku dan Ali tidak memiliki tikar sama sekali kecuali kulit kambing gibas yang kita gunakan untuk menikari unta kami di siang hari dan kita gunakan sendiri bertikar di malam harinya. Sedangkan bantal tidur kami adalah tulang dan perabot rumah kami adalah dari pelepah kurma."

Rasulullah menjawab: "Hai Umar! Tinggalkan putriku! Barangkali ia sedang tidak merasa nyaman!"

Fathimah bertanya: "Demi Allah! Apa yang membuat Anda menangis wahai Rasulullah!"

Rasulullah SAW menjawab: "Bagaimana aku tidak menangis sedangkan Jibril telah menyampaikanku wahyu "Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya." (Al Hijr Ayat 43)

Fathimah Jatuh Telungkup
Wahai Rasulullah! Beritahu aku salah satu pintu Jahannam!" tanya Fathimah. Rasulullah SAW menjawab: "Hai putriku! Pintu Jahannam yang paling ringan terdiri dari 70.000 gunung api. Di setiap gunungnya terdapat 70.000 jurang api. Di setiap jurangnya terdapat 70.000.000 perengan api. Di setiap perengannya terdapat 1000.000 kota. Di setiap kotanya terdapat 70.000.000 bangunan-bangunan api. Di setiap bangunan-bangunannya terdapat 1000.000 rumah api. Di setiap rumahnya terdapat 70.000.000 kamar api. Di setiap kamarnya terdapat 70.000.000 peti api. Dan di setiap petinya terdapat 70.000.000 jenis siksaan yang di dalamnya terdapat siksaan yang menjelma penerima siksaan tersebut.

Kemudian Fathimah jatuh telungkup sambil berkata: "Celakalah orang yang masuk neraka!"

Ketika Umar radhiyallahu 'anhu mendengar gambaran kecil tentang pintu Jahannam, ia berkata: "Andai aku adalah seekor kambing kibas milik keluargaku, lalu mereka menyembelihku, memakan dagingku, memotong-motong tubuhku, dan menghancurkan tulang-tulangku, maka aku tidak akan mendengar gambaran Jahannam."

Subhanallah, begitulah gambaran kecil neraka Jahannam yang membuat Rasululah dan para Sahabat menangis dan ketakutan. Semoga kita dapat mengambil iktibar dari kisah ini dan Allah pelihara kita dari azab api neraka.
(rhs) Rusman H Siregar

No comments: