Kisah Menjelang Buka Puasa : Sepotong Roti dan Minyak Sayyidah Aisyah
Ummul Mukminin Sayyidah 'Aisyah radhiyallahu 'anha, adalah potret perempuan muslimah yang menjadi teladan dalam hal kedermawanan. Seorang istri yang gemar bersedekah dan sangat dermawan.
Dikisahkan, pada suatu ketika 'Aisyah radhiyallahu 'anha mendapat sedekah uang sebesar 100,000 (seratus ribu) dirham. Beliau yang saat itu sedang berpuasa membagi-bagikan uang itu tanpa sisa, padahal di rumah beliau tidak punya apa-apa.
Saat sore tiba, satu-satu istri Nabi yang dinikahi Rasulullah dalam keadaan gadis ini, memanggil pembantunya agar menyiapkan buka puasa . Dalam waktu yang tidak lama si pembantu datang dengan membawa sepotong roti dan minyak.
Selanjutnya pembantu tersebut mengatakan, "Sesungguhnya jenengan bisa seandainya berkenan menyisakan barang satu dirham dari uang yang tadi dibagikan untuk membeli daging buat buka puasa !"
Sayyidah 'Aisyah mengatakan, "Oh iya. Seandainya kamu tadi mengingatkan aku, tentu aku melakukan hal itu."
Hikmah Kisah
Kedermawanan dan kemurahan hati Aisyah dalam kisah di atas adalah ciri khas dan karakter akhlak yang terpuji serta permata yang sangat mahal dalam dirinya, yang patut menjadi contoh para muslimah.
Dikutip dari buku ‘Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu’anha, Potret Wanita Mulia Sepanjang Zaman’ karya Sayyid Sulaiman An- Nadwi, dijelaskan bahwa sifat-sifat dan kemuliaan akhlaknya benar-benar mewarisi sifat ayahnya, Abu Bakr Ash-Shiddiq.
Abdullah bin Zubair berkata “ Aku tidak pernah melihat dua wanita yang lebih dermawan melebihi Aisyah dan Asma binti Abu Bakr Ash-Shiddiq. Aisyah dia mengumpulkan sesuatu dengan sesuatu, ketika sudah terkumpul banyak, dia membagi-bagikannya, adapun Asma, maka sedikitpun dia tidak menyimpan untuk besok.” ( HR. Bukhari).
Pada suatu ketika ada orang miskin menemuinya dan meminta diberi makan, saat itu di hadapan Aisyah terdapat anggur. Lalu dia berkata kepada seseorang, “Ambillah biji gandum dan berikan kepadanya,”. Namun si miskin tersebut terus-menerus memandangi gandum tersebut”.
Aisyah pun bertanya “Apakah anda terheran-heran? Menurutmu biji gandum ini berapa mitsqal?” Aisyah seakan menyinggung firman Allah :
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az Zalzalah:7)
Dalam riwayat lain, Muawiyah pernah mengirimkan 100.000 dirham kepada Aisyah, lalu Aisyah membagi-baginya sampai tidak tersisa sedikitpun. Barirah berkata, “Anda sedang berpuasa. Kenapa anda tidak membeli daging untuk kita seharga satu dirham?”
Lalu Aisyah berkata, “Kalau aku ingat, maka aku akan lakukan”.
Aisyah lebih mementingkan orang lain yang lebih membutuhkan dibanding dirinya sendiri dalam masalah berbuka puasa. Pada suatu ketika ada seorang miskin yang datang dan meminta-minta kepada Aisyah, saat itu sedang berpuasa, dan dirumahnya ia hanya memiliki sekeping roti.
Lalu Aisyah berkata kepada pembantunya “Berikan kepadanya!”. Pembantunya berkata, “Tapi anda tidak memiliki makanan untuk berbuka puasa nanti”, Aisyah berkata “berikan kepadanya!”. Lalu si pembantu mengatakan “baiklah”. Kemudian pada sore harinya salah satu keluarha menghadiahkan kepada kami sebagaimana biasanya daging kambing beserta pahanya, lalu Aisyah memanggilku dan berkata, “Makanlah daging ini, ini lebih baik dibandingkan roti keringmu” (HR. Imam Malik, Al Baihaqi)
Selain itu, Aisyah tidak tamak terhadap harta. Aisyah pernah menjual rumah kepada Mu’awiyah dengan harga 180.000 dirham, ada yang mengatakan 200.000 dirham. Kemudian uang hasil pembayaran rumah itu diantarkan kepadanya, dia tidak beranjak dari tempatnya sampai uangnya habis ia sedekahkan.
Nah muslimah, itulah beberapa contoh dari keteladanan dan kemuliaan akhlak Ummul Mukmini Aisyah radhiyallahu’anha. Tentulah masih banyak akhlak beliau yang patut menjadi contoh, kaum muslimah zaman sekarang.
Wallahu A'lam
(wid)
Widaningsih
No comments:
Post a Comment