Kisah Utsman bin Affan Menangis karena Kuburan, Ini Nasihatnya
Biasanya orang menangis dan ketakutan apabila mendengar cerita tentang neraka dan hari Kiamat, namun tidak demikian bagi sahabat Nabi yang mulia ini. Sayyidina Utsman bin Affan justru menangis apabila mendengar cerita tentang kuburan.
Sayyidina Utsman dikenal sebagai sosok sahabat yang lembut dan pemalu. Beliau disegani para Malaikat sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW berikut: "Utsman seorang pemalu. Kalau dia masuk sedang aku masih berbaring, dia pasti malu untuk masuk dan akan cepat-cepat pulang sebelum menyelesaikan keperluannya. Hai Aisyah, tidakkah aku patut malu kepada seorang yang disegani para Malaikat?" (HR Ahmad)
Selain pemalu, Utsman juga dikenal dengan kedermawanannya mengeluarkan harta untuk kepentingan umat muslim. Beliau adalah khalifah ketiga dalam sejarah peradaban Islam.
Kisah Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu menangis karena kuburan diceritakan dalam Kitab Al-Mawa'izh Al-'Usfuriyah karya Syaikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury. Kisah ini sekaligus nasihat bagi kita yang masih hidup.
Diriwayatkan dari Abu Bakar al-Ismaili dengan sanadnya dari Utsman bin Affan bahwa ketika disebutkan perihal tentang neraka kepada Utsman maka ia tidak menangis. Ketika disebutkan perihal tentang Kiamat ia juga tidak menangis. Tetapi ketika disebutkan perihal tentang kuburan kepadanya maka ia menangis. Kemudian ia ditanya: "Mengapa Anda demikian wahai Amirul Mukminin!"
Sayyidina Utsman menjawab: "Sesungguhnya ketika aku berada di neraka maka aku akan bersama orang lain. Ketika aku berada di Hari Kiamat maka aku juga akan bersama mereka. Tetapi ketika aku berada di kuburan maka aku akan sendirian. Tidak ada seorang pun yang akan bersamaku di sana. Sesungguhnya kunci kuburan berada di tangan Malaikat Israfil. Ia akan membuka kuburan nantinya di Hari Kiamat."
Nasihat Utsman bin Affan
Sayyidina Utsman menyampaikan sebuah nasihat. Kata Beliau: "Barang siapa dunianya adalah penjara baginya, maka kuburan adalah surganya. Barang siapa dunia adalah surga baginya, maka kuburan adalah penjaranya. Barang siapa kehidupan di dunia adalah belenggu baginya, maka kematian akan melepaskan belenggunya. Barang siapa meninggalkan kemewahan dunia, maka ia akan mendapati kemewahan itu di akhirat."
Beliau berkata lagi: "Sebaik-baik manusia adalah orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya. Dan yang membuat Tuhannya meridhoinya sebelum ia bertemu dengan-Nya, dan yang meramaikan kuburannya sebelum ia memasukinya."
Para ulama mengatakan, apabila seseorang selamat di alam kubur maka setelahnya akan lebih mudah bagi dia. Terkait alam kubur ini, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai manusia, berlindunglah kalian dari siksa (azab) kubur, sesungguhnya azab kubur itu benar adanya." (HR Ahmad)
Demikian kisah tangisan Utsman bin Affan karena kuburan, semoga Allah berkenan melindungi kita dari fitnah kubur dan azab neraka.
(rhs)Rusman H Siregar
No comments:
Post a Comment