Kisah Kucing Membangunkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani untuk Sholat Subuh
Kucing yang membangunkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani untuk sholat subuh bukan sembarang kucing. Kucing yang tampaknya baik banget itu ternyata jelmaan iblis .
Kisah wali legendaris dan kucing yang membangunkannya itu dinukil dalam buku "Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga" karya H. Ahmad Zacky El Syafa (Genta Group Production, 2020).
Alkisah, Syaikh Abdul Qadir menuturkan suatu kejadian tatkala beliau hampir saja kelewatan sholat subuh jika bukan karena seekor kucing membangunkannya.
Penuh rasa syukur, beliau menyelesaikan tepat waktu. Karena keawasan batinnya, kemudian beliau mengenali bahwa kucing itu sebenarnya adalah iblis yang menyamar.
Terkejut, beliau bertanya kepada sang kucing mengapa ia membangunkannya untuk berdoa kepada Tuhan. Kucing itu menjawab:
“Karena kau telah mengetahui diriku yang sebenarnya. Baiklah aku beri tahu. Aku tahu jika engkau melewatkan sholat wajibmu, engkau akan sholat seratus kali untuk menggantinya. Jadi, aku membangunkanmu supaya kau hanya mendapatkan manfaat dari satu kali sholat.”
Ahmad Zacky menulis, "jadi begitulah sosok Syaikh Abdul Qadir al-Jilani. Beliau adalah figur yang wajib kita contoh dalam konsistensi, istiqamah, menjalankan sholat."
Waktu lewat sedikit saja, beliau merasakan penyesalan yang tak terhingga. Untung saja, ada seekor kucing yang merupakan penjelmaan iblis, bersedia membangunkannya.
“Kucing” setan itu beralasan, jika ia tidak membangunkan Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, dan beliau melewatkan sholatnya, maka ia bertobat dan akan menggantinya dengan sholat yang sebanyak-banyaknya.
Menurut setan, hal ini justru akan merugikan dirinya sendiri, sebab al-Jilani akan memperoleh pahala yang berlipat ganda.
Pertama Dihisab
Sholat memang sangat penting. Pada hari kiamat kelak, segenap umat manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar dan menghadapi hari perhitungan, segala amalnya akan dilihat dan ditimbang. Amalan pertama yang akan dihisab di pengadilan Allah SWT kelak adalah sholat.
Hadits riwayat Abu Hurairah yang dinukilkan sejumlah imam pengarang kitab Sunan.
عن أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ”Amalan hamba yang pertama kali dihisab hari kiamat adalah sholat, jika sholat itu bagus, dia beruntung dan berhasil, jika cacat dia menyesal dan merugi. Bila sholat wajibnya tidak sempurna, Allah SWT berkata, ”Lihatlah apakah hamba-Ku punya amalan sunnah sehingga bisa menutupi amalan wajibnya, dengan demikian tertutup segala amalnya.”
Karena itu, kita tidak boleh menganggap remeh persoalan sholat ini, apalagi jika kita sampai tidak menjalankannya. Sesulit apapun, sesibuk apapun, sesakit apapun, kita wajib menjelankannya.
Syaikh Abdul Qadir al-Jilani adalah sosok ulama yang tidak mau ketinggalan menjalankan sholat. Di luar itu, beliau senantiasa menjadi target iblis untuk disesatkan.
(mhy)Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment