Karomah Imam Ahmad bin Hanbal Ulama Penghafal Sejuta Hadis
Kali ini kita akan mengulas karomah ulama besar yang juga pendiri Mazhab Hanbali, Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 Hijriyah). Ada beberapa karomah beliau yang tidak banyak diketahui orang.
Imam Ahmad bin Hanbal lahir pada Tahun 780 M dan menjadi ulama besar pada masa Dinasti Abbasiyah. Beliau pernah dipenjara dan disiksa oleh Khalifah Al Ma'mun karena menolak paham yang menyebut Al-Qur'an adalah makhluk. Ishaq bin Ibrahim berkata: "Saya belum pernah melihat seorang yang masuk ke penguasa lebih tegar dari Imam Ahmad bin Hambal. Kami saat itu di mata penguasa hanya seperti lalat."
Tak hanya keteguhan terhadap Akidah dan penguasaan ilmu Hadis, Imam Ahmad juga mendapat pujian dari para gurunya. Imam Syafi'i pernah berkata tentang diri Imam Ahmad. "Setelah saya keluar dari Baghdad, tidak ada orang yang saya tinggalkan di sana yang lebih terpuji, lebih saleh dan yang lebih berilmu daripada Ahmad bin Hanbal".
Abdur Rozzaq bin Hammam yang juga salah seorang guru beliau pernah berkata: "Saya tidak pernah melihat orang se-faqih dan se-wara' Ahmad Bin Hanbal."
Muhammad bin 'Abbas An-Nahwi bercerita, saya pernah melihat Imam Ahmad bin Hambal, ternyata badan dia tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu pendek. Wajahnya tampan, di jenggotnya masih ada yang hitam. Ia senang berpakaian tebal, berwarna putih dan bersorban serta memakai kain. Yang lain mengatakan, "Kulitnya berwarna coklat (sawo matang)."
Imam Ahmad dikenal sebagai Ahli Hadis yang sangat Mayhur. Imam Abu Zu'rah mengatakan: "Imam Ahmad bin Hanbal hafal lebih dari 1.000.000 (satu juta) Hadis."
Salah satu karya agung Imam Ahmad bin Hanbal adalah Kitab al-Musnad al-Kabir yang termasuk sebaik-baik penelitian Hadis. Beliau tidak memasukkan dalam kitabnya selain yang dibutuhkan sebagai hujjah. Kitab Musnad ini berisi lebih dari 25.000 Hadis.
Karomah Imam Ahmad bin Hanbal
Berikut beberapa karomah Imam Ahmad diceritakan oleh Dai yang belajar Mesir Ustaz Amru Hamdany dalam satu kajiannya.
1. Pakaian Imam Ahmad Tidak Terbakar Saat Kebakaran
Di antara karomah beliau disebutkan oleh Fatimah bintu Imam Ahmad, suatu hari, rumah saudara saya, Sholih bin Imam Ahmad kebakaran. Sholih ini menikah dengan perempuan dari keluarga yang kaya. Barang-barang di rumahnya sampai senilai 4000 Dinar.
Ketika Sholih melihat rumahnya terbakar, Sholih berujar:
ما غمّني ما ذهب مِنّي إلا ثوبَ أبي كان يصلي فيه؛ أتبرك به وأصلي فيه
Artinya: "Tidak ada yang membuatku sedih dari barang-barangku yang habis terbakar di sana kecuali baju bapakku yang dahulu ia kenakan untuk sholat. Aku bertabarruk dengannya, dan aku gunakan untuk sholat."
Kemudian, setelah api itu padam, orang-orang menemukan pakaian Imam Ahmad itu masih utuh di atas ranjang, dan barang-barang di sekitarnya ludes terbakar.
2. Kitab yang Ditulis Imam Ahmad Tidak Terbakar
Diceritakan oleh Imam Ibnu Muflih Al-Hanbaliy dalam Al-Adaab As-Syar'iyyah [2/14] menukil kalam Imam Al-Maimuni.
Imam Ibnul Jauzi mengatakan: "Telah sampai kepadaku berita dari Imam Ali bin Al-Husain Az-Zainiy, bahwa pernah terjadi kebakaran di salah satu rumah mereka, semua benda di rumah tersebut hangus terbakar, kecuali satu kitab yang di sana ada tulisan tangan Imam Ahmad."
3. Kitab Imam Ibnul Jauzi Selamat dari Banjir Besar di Baghdad
Karomah lainnya diceritakan Imam Ibnul Jauzi, beliau berkata:
ولما وقع الغرق ببغداد سنة أربع وخمسين وخمسمائة وغرقت كتبي، سَلِمَ لي مجلد فيه ورقتان من خط الإمام أحمد رحمه الله
[الآداب الكبرى لابن مفلح، ٢١٤]
Artinya: "Tatkala terjadi banjir besar di Baghdad Tahun 554 H, semua kitab saya basah tenggelam kecuali satu jilid kitab yang di sana ada 2 lembar dari tulisan tangan Imam Ahmad."
4. Sandal Imam Ahmad Ditakuti Jin
Suatu hari Imam Ahmad sedang di masjid kemudian didatangi Khalifah Al-Mutawakkil memberitahukan kerabatnya bernama Jariyah, kerasukan Jin. Khalifah Al-Mutawakkil meminta Imam Ahmad berdoa agar kerabatnya diberi kesembuhan.
Setelah berdoa, Imam Ahmad menitipkan sandalnya kepada Khalifah Al-Mutawakkil dan berkata: "Bawalah sandal ini ke kediaman Khalifah dan duduklah di sebelah kepala Jariyah dan katakan kepadanya (Jin) bahwa Ahmad bin Hanbal berkata kepadamu: "Keluarlah dari tubuh Jariyah ini atau aku akan memukulmu dengan sandal ini sampai 70 kali!".
Khalifah Al-Mutawakkil pulang dan melaksanakan apa yang diperintahkan Imam Ahmad. Lalu Jin itu berkata melalui lisan Jariyah: "Aku mendengar dan taat. Seandainya Imam Ahmad bin Hanbal menyuruhku pergi dari Irak, aku pasti akan menuruti perintahnya. Sesungguhnya beliau itu orang yang taat kepada Allah. Barangsiapa yang taat kepada Allah, siapa pun akan menurut kepadanya." Akhirnya Jariyah kembali sadar dan terbebas dari pengaruh Jin itu.
Demikian karomah Imam Ahmad bin Hanbal. Keberkahan dan karamah wali Allah terkadang tidak terputus, walaupun si pemiliknya telah wafat.
Wallahu A'lam
(rhs)Rusman H Siregar
No comments:
Post a Comment