Sebelum Masuk Surga, Setiap Orang Akan Transit ke Neraka Jahanam

Sebelum Masuk Surga, Setiap Orang Akan Transit ke Neraka Jahanam
Setiap orang akan masuk ke neraka terlebih dahulu sebelum menikmati surga. Foto/Ilustrasi: learn-islam
Sejumlah ulama berpendapat bahwa setiap orang akan memasuki  dalam tafsirnya menjelaskan masalah tersebut terjadi beda pendapat di kalangan ulama. Diriwayatkan Imam Ahmad, dari Abu Sumayyah yang mengatakan, "Kami berselisih pendapat tentang makna al-wurud (mendatangi) yang ada dalam ayat ini. Sebagian dari kami mengatakan bahwa neraka Jahanam tidak dimasuki oleh orang-orang mukmin. Sebagian lainnya mengatakan bahwa semua manusia memasukinya, kemudian Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa. Kemudian saya bersua dengan Jabir ibnu Abdullah dan kutanyakan kepadanya masalah tersebut. 'Sesungguhnya kami berselisih pendapat tentang makna al-wurud, apakah maknanya?'

Jabir menjawab, 'semuanya mendatangi neraka'."

Sulaiman ibnu Murrah mengatakan bahwa mereka semua memasukinya. Lalu ia mengisyaratkan kedua jari telunjuknya ke arah kedua telinganya dan mengatakan bahwa ia akan diam seandainya belum pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

"لَا يَبْقَى بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ إِلَّا دَخَلَهَا، فَتَكُونُ عَلَى الْمُؤْمِنِ بَرْدًا وَسَلَامًا، كَمَا كَانَتْ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، حَتَّى إِنَّ لِلنَّارِ ضَجِيجًا مِنْ بَرْدِهِمْ، ثُمَّ يُنَجِّي اللَّهُ الَّذِينَ اتَّقَوْا، وَيَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا"

Tiada seorang pun yang bertakwa dan tiada pula seorang pun yang durhaka melainkan memasuki neraka. Maka neraka Jahanam bagi orang mukmin terasa sejuk dan menjadi keselamatan sebagaimana yang pernah dialami oleh Nabi Ibrahim, sehingga neraka terdengar bersuara gemuruh karena sejuknya mereka. Kemudian Allah SWT selamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.

Ibnu Katsir menyebut hadis tersebut berpredikat garib, para ahli hadis tidak ada yang mengetengahkannya selain dari Sulaiman ibnu Murrah.

Al-Hasan ibnu Arafah meriwayatkan dari Khalid ibnu Ma'dan yang mengatakan bahwa ahli surga setelah memasuki surga berkata, "Bukankah Tuhan kita telah menjanjikan kepada kita akan mendatangi neraka?"

Allah SWT berfirman, "kalian telah mendatanginya sedang neraka dalam keadaan padam."

Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Qais ibnu Abu Hazim yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Rawwahah di suatu hari sedang meletakkan kepalanya di pangkuan istrinya. Lalu ia menangis, dan istrinya pun ikut menangis. Maka Abdullah bertanya, "Mengapa kamu ikut menangis?"

Istrinya menjawab, "Saya melihat kanda menangis, maka saya ikut menangis."

Abdullah ibnu Rawwahah berkata bahwa ia teringat akan firman Allah SWT yang mengatakan: Dan tidak ada seorang pun dari kalian melainkan mendatangi neraka itu. (Maryam: 71) (Abdullah ibnu Rawwahah berkata), "Saya tidak mengetahui apakah diri saya dapat selamat dari neraka ataukah tidak."

Menurut riwayat yang lain, saat itu Abdullah ibnu Rawwahah sedang dalam keadaan sakit.

Ibnu Jarir mengatakan dari Abu Ishaq, bahwa Abu Maisarah apabila berbaring di tempat peraduannya selalu mengatakan, "Aduhai, sekiranya ibuku tidak melahirkan diriku."

Kemudian ia menangis. Maka ketika ditanyakan kepadanya, "Hai Abu Maisarah, mengapa engkau menangis?"

Abu Maisarah menjawab, "Kita diberi tahu bahwa kita akan mendatangi neraka itu dan tidak diberi tahu bahwa kita akan keluar darinya."

Abdullah ibnul Mubarak telah meriwayatkan dari Al-Hasan Al-Basri yang mengatakan bahwa seorang lelaki berkata kepada saudaranya, "Apakah engkau pernah mendapat berita bahwa engkau akan mendatangi neraka?"

Ia menjawab, "Ya."

Ditanyakan lagi, "Dan apakah engkau mendapat berita bahwa engkau akan keluar darinya?"

Ia menjawab, "Tidak."

Dikatakan lagi, "Lalu mengapa engkau masih dapat tertawa?"

Al-Hasan Al-Basri selanjutnya menceritakan bahwa sejak saat itu lelaki tersebut tidak kelihatan pernah tertawa hingga meninggal dunia.

Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Amr, telah menceritakan kepadaku seseorang yang pernah mendengar Ibnu Abbas berdebat dengan Nafi' Al-Azraq.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa al-wurud artinya memasuki. Sedangkan Nafi' berkata, "Bukan."

Lalu Ibnu Abbas membacakan firman-Nya: Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah umpan Jahanam, kalian pasti masuk ke dalamnya. (Al-Anbiya: 98)

Ibnu Abbas mengatakan, "Apakah mereka memasukinya ataukah tidak?" Ibnu Abbas membacakan lagi firman-Nya: Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. (Hud: 98)

Ibnu Abbas mengatakan, "Bukankah Fir'aun memasuki neraka? Adapun aku dan kamu, maka kita sama-sama akan memasukinya, lalu kita tunggu apakah kita bakal dikeluarkan darinya ataukah tidak. Menurut hematku, Allah tidak akan mengeluarkan kamu dari neraka, bila kamu tidak percaya." Maka Nafi' tertawa.

(mhy) Miftah H. Yusufpati

No comments: