5 Fakta yang Kurang Diketahui tentang Bangsa Moor dan Jejak Muslim di Eropa
Umat Islam di Semenanjung Iberia yang memerintah Spanyol antara 711 M hingga 1492 juga disebut bangsa Moor. Pemimpin Islam yang mencapai Spanyol pertama kalinya adalah Abd al-Rahman.
Muslim atau bangsa Moor meninggalkan jejak yang signifikan di Eropa abad pertengahan. Mereka memerintah Spanyol selama beberapa abad, mengubahnya secara budaya, sosial dan politik.
Istilah "Moor" tidak merujuk pada satu kelompok homogen, melainkan pada penduduk Muslim abad pertengahan di berbagai daerah, termasuk Sisilia, Malta, Maghreb, dan al-Andalus.
Terlepas dari pengaruh mereka di Eropa, masih banyak yang tidak diketahui tentang bangsa Moor dan saat mereka menjadi pesaing yang kuat di Eropa.
Dalam tulisan ini, Laman Ancient Origins menyampaikan 5 fakta yang kurang diketahui tentang bangsa Moor yang menjelaskan sejarah mereka, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak bangsa Moor terhadap sejarah Eropa dan warisan abadi mereka.
1. Invasi Moor 711 M merupakan benturan besar budaya.
Ancaman yang dihadapi Spanyol Kristen di seberang Selat Gibraltar sangat berbeda dari apa pun yang pernah mereka temui sebelumnya.
Muslim Moor mewakili budaya yang berbeda dan asing, benar-benar terpisah dari dunia Kristen Eropa.
Akibat benturan budaya ini, serangkaian tradisi dan adat istiadat baru dan berbeda dengan cepat muncul. Bahkan saat ini, pengaruh bangsa Moor di Spanyol masih terlihat jelas, dengan jejak budaya mereka terlihat jelas dalam aspek sehari-hari termasuk bahasa, makanan, dan arsitektur.
Meskipun bentrokan awal antara Islam dan Kristen bermusuhan, hal itu pada akhirnya menjadi sumber inspirasi, meninggalkan warisan abadi yang terus membentuk budaya Spanyol hingga hari ini.
Othello karya Shakespeare, yang digambarkan di sini bersama Desdemona di Venesia dalam lukisan karya Théodore Chassériau, adalah seorang Moor.
Othello karya Shakespeare, juga dikenal sebagai Moor Venesia, berpusat di sekitar seorang Jenderal Moor yang mulia yang dipekerjakan oleh tentara Venesia.
Drama ini menunjukkan bahwa bahkan selama masa Shakespeare, bangsa Moor tetap menjadi objek daya tarik di Eropa karena penampilan eksotis dan budaya mereka yang berbeda.
Selain itu, kesejarahan Othello menunjukkan bahwa bangsa Moor sangat terampil dan mampu mencapai posisi bergengsi di seluruh Eropa, terlepas dari asal atau agama mereka.
3. Bangsa Moor memperkenalkan banyak buah dan sayuran baru ke Eropa.
Orang Moor memperkenalkan berbagai buah dan sayuran yang sebelumnya tidak dikenal di Spanyol dan Eropa, dan dengan demikian dianggap sebagai hal baru yang eksotis.
Barang-barang ini termasuk persik, lemon, jeruk, kunyit, kapas, beras, sutra, tebu, aprikot, buah ara, kurma, delima dan banyak lainnya. Meskipun biasa hari ini, selama Abad Pertengahan barang-barang ini hampir asing bagi orang Spanyol. Hari ini, berabad-abad kemudian, mereka telah menjadi bahan pokok produksi dan makanan Spanyol.
4. Angka Arab yang digunakan hari ini dibawa ke Eropa oleh Bangsa Moor
Angka klasik yang bangsa Eropa gunakan saat ini berasal dari bahasa Arab, diperkenalkan oleh bangsa Moor setibanya mereka di Spanyol. Angka-angka ini dengan cepat diadopsi karena lebih sederhana dan lebih mudah digunakan daripada sistem angka Romawi yang rumit dan kuno.
Selain itu, bangsa Moor juga memperkenalkan kertas ke Eropa, pada saat perkamen, yang terbuat dari kulit binatang, menjadi media tulis yang umum di Spanyol abad pertengahan. Ini adalah perkembangan besar yang penting bagi kemajuan peradaban Eropa.
5. Bangsa Moor berada beberapa langkah di depan Eropa Abad Pertengahan
Pada saat penaklukan Semenanjung Iberia, peradaban maju bangsa Arab terkenal dengan arsitektur, sains, matematika, dan penjelajahannya. Setibanya mereka di Spanyol, bangsa Moor memperkenalkan teknik arsitektur yang memukau para tukang batu Eropa.
Salah satu contoh arsitektur Moor yang paling mengesankan adalah Alhambra, kompleks istana dan benteng yang terletak di Granada, Spanyol. Konstruksi dimulai pada 1238, dan melampaui istana serupa dalam hal kemegahan dan keindahan. Hari ini, itu tetap menjadi salah satu istana dunia Islam yang paling terpelihara.
(mhy)Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment