Asbabun Nuzul Surat Al-Fath Ayat 1, Begini Kisahnya
Surat Al-Fath adalah surat ke 48 dalam Al-Qur'an terdiri dari 29 ayat dan termasuk golongan surat Madaniyah. Dinamakan Al-Fath yang bermakna "kemenangan" diambil dari perkataan Fat-han yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Asbabun Nuzul atau sebab turunnya Surat Al-Fath ayat 1 ini berkaitan dengan sahabat Nabi yakni Umar bin Khattab yang kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW. Kala itu Umar menganggap bahwa ketika Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk menyepakati Perjanjian Hudaibiyah dengan kaum kafir Mekkah itu dirasa tidak perlu. Karena Umar lebih memilih untuk menyerang ketimbang bermusyawarah.
Allah Ta'ala berfirman:
اِنَّا فَتَحۡنَا لَكَ فَتۡحًا مُّبِيۡنًا
Artinya: "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." (QS Al-Fath ayat 1)
Abu Wa'il bercerita, "Ketika Perang Siffin terjadi, Sahl bin Hunaif berdiri dan menyeru, 'Wahai manusia, tabahkanlah diri kalian (dalam menerima keputusan ini, yakni keputusan 'Aliy menerima ajakan damai dari kubu Mu'awiyah. Mudah-mudahan keputusan ini membawa maslahat di masa mendatang).
Dahulu kami menyertai Rasulullah SAW pada Perjanjian Hudaibiyah. Andai kata hari itu kami menganggap peperangan sebagai jalan terbaik, tentu kami akan melakukannya, hingga datanglah Umar bin Khattab dan berkata: "Wahai Rasulullah, bukankah apa yang kita yakini (Islam) adalah suatu kebenaran dan apa yang mereka yakini adalah kebatilan?" "Benar," jawab beliau.
Ia bertanya lagi: "Bila gugur di medan perang, bukankah kita akan masuk surga dan mereka akan masuk neraka?" "Benar," jawab Nabi. Ia bertanya: "Jika demikian, mengapa kita mesti menghinakan agama kita? Haruskah kita pulang (ke Madinah) padahal Allah belum memberikan keputusan terkait kita dan mereka?" Beliau menjawab, "Wahai putra al-Khattab, aku adalah utusan Allah, dan Dia tidak akan pernah sedikit pun menyia-nyiakanku."
Tidak puas dengan jawaban Nabi, "Umar lalu menghampiri Abu Bakar dan mengatakan apa yang dikatakannya kepada Nabi. Abu Bakar pun menjawab: "Beliau adalah utusan Allah, dan Allah tidak akan pernah sedikit pun menyia-nyiakannya." Tidak lama kemudian turunlah Surat Al-Fath.
Rasulullah SAW lalu membacanya di hadapan Umar hingga akhir surat. Ia pun bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah ini pertanda kita akan mendapat kemenangan?’ "Ya," jawab beliau."
Dalam tafsir ringkas Kemenag diterangkan, para ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud dari kata "kemenangan" (Al-fath) dalam ayat di atas. Sebagian mereka berpendapat penaklukan Mekkah. Ada yang berpendapat, penaklukan negeri-negeri yang waktu itu berada di bawah kekuasaan bangsa Romawi. Ada pula yang berpendapat Perdamaian Hudaibiyyah. Kebanyakan ahli tafsir mengikuti pendapat terakhir ini.
(rhs)
Rizky Darmawan
No comments:
Post a Comment