Kisah Haji Ibnu Jubair Tahun 1184, Ada Gagasan Haji Mewah
Ibn Jubair menunaikan ibadah haji pada bulan April 1184, bertepatan dengan 579 H. Ahli geografi Arab Spanyol ini membuat catatan rinci mengenai perjalanannya ke Tanah Suci . Catatannya itu, menjadikan dirinya sebagai orang yang paling awal menulis tentang haji.
Kala itu, Timur Tengah sedang kacau di tengah runtuhnya Kekaisaran Fatimiyah dan pembentukan negara Muslim yang bersatu di bawah Salahuddin Al Ayyubi .
Legenda mengatakan bahwa Ibn Jubair dipaksa oleh pelindungnya untuk minum anggur. Untuk menebus dosa-dosanya, pada tahun 1183 ia berangkat berziarah ke Makkah dan Madinah.
Ibnu Jubayr memberikan laporan rinci dan tidak memihak tentang haji pada bulan April 1184, yang bertepatan dengan tahun Islam 579 H.
Namun, seorang pembaca modern dapat memperoleh beberapa wawasan menarik tentang seperti apa ibadah haji pada periode tersebut. "Beberapa aspek mungkin tampak aneh sementara yang lain tampak familiar," tulis Shafik Mandhai jurnalis Middle East Eye (MEE) dalam artikelnya berjudul "From Ibn Battuta to Malcolm X: How six historic writers described the Hajj".
Misalnya, orang Spanyol itu memperingatkan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh bandit dari suku Banu Shu'bah, yang terlepas dari kesucian acara tersebut "menyerbu para peziarah dalam perjalanan mereka ke Arafah ".
Menurutnya, yang lebih akrab adalah gagasan tentang 'haji mewah'. Gagasan ini memungkinkan Muslim yang kaya membayar sejumlah besar uang untuk menikmati perjalanan ke Tanah Suci dengan nyaman.
Ibn Jubair menulis tentang mewahnya perkemahan amir Irak. Perkemahan itu dengan tenda-tenda besar sangat indah. "Paviliun dan awning yang indah, dan aspek yang belum pernah saya lihat," ujarnya.
Salah satu episode dramatis selama ziarahnya adalah pecahnya kekerasan antara penduduk kulit hitam Makkah dan peziarah Turki dari Irak. Pada peristiwa itu beberapa orang terluka.
"Pedang terhunus, takik panah diletakkan di tali busur, dan tombak dilemparkan, sementara beberapa barang milik pedagang dijarah," tulis Ibn Jubayr tentang kekacauan itu.
Ibnu Jubair melakukan tiga kali perjalanan dari Timur dan membukukan kisah perjalanan pertamanya dalam bentuk catatan harian yang diberi judul Tadzkirah bil Akhbar ‘an Ittifaq al-Asfar.
Karya Ibnu Jubair ini diterbitkan pertama kali oleh seorang orientalis asal Inggris W. Wright pada tahun 1852 M. Kemudian dicetak ulang pada tahun 1907 M dengan suntingan baru dari orientalis Belanda De Goeje.
(mhy)Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment