9 Skenario Kiamat Menurut Sains
Ilmuwan khawatir akan berbagai skenario berbahaya yang bisa menimbulkan kerusakan di Bumi, bahkan bisa menyebabkan kiamat. Skenario-skenario ini kerap diceritakan dalam kisah film fiksi ilmiah.
Meski film-film tersebut hanya rekaan, secara sains memang ada kondisi tertentu entah karena alam atau akibat perbuatan manusia yang bisa menghancurkan dunia. Berikut ini beberapa skenario kiamat berdasarkan pandangan sains seperti dikutip dari Science Alert.
1. Pemanasan global
Banyak ilmuwan menyebutkan pemanasan global dan perubahan iklim adalah ancaman terbesar yang dihadapi planet ini. Perubahan iklim dapat menimbulkan cuaca ekstrem menjadi lebih parah, meningkatkan kekeringan di beberapa daerah, mengubah distribusi hewan dan penyakit di seluruh dunia, dan menyebabkan daerah dataran rendah di planet ini tenggelam akibat naiknya permukaan laut.
Semua perubahan ini dapat menyebabkan ketidakstabilan politik, kekeringan parah, kelaparan, keruntuhan ekosistem, dan perubahan lain yang membuat Bumi menjadi tempat yang sangat tidak ramah untuk ditinggali.
2. Asteroid
Ancaman asteroid sering menjadi "andalan" penyebab akhir dunia dalam cerita-cerita film fiksi ilmiah. Di luar itu, para ilmuwan memang mengkhawatirkan batu dari luar angkasa bisa menghantam dan memusnahkan Bumi.
Planet ini pernah dihantam asteroid yang memusnahkan dinosaurus. Sejarah juga mencatat peristiwa Tunguska, yaitu jatuhnya meteoroid yang menghanguskan 2.000 kilometer persegi hutan Siberia pada tahun 1908.
3. Ancaman pandemi
Patogen mematikan baru muncul setiap tahun, mulai dari SARS, flu burung , MERS, dan yang sedang kita alami saat ini, SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 mematikan yang menelan jutaan jiwa di seluruh dunia. Karena ekonomi global kita yang sangat saling berhubungan, penyakit mematikan dapat menyebar dengan cepat. Ancaman pandemi global begitu nyata.
4. Jamur
Selain ancaman virus dan bakteri berbahaya, ada juga ancaman jamur yang bahkan lebih menakutkan dan bisa mematikan.
"Bumi ini memiliki penyakit jamur amfibi baru yang memiliki efek menghancurkan," kata David Wake, kurator di Museum of Vertebrate Zoology di University of California, Berkeley tentang jamur chytrid yang pernah memusnahkan katak di seluruh Amerika Serikat.
Jamur yang sama fatalnya pada manusia bisa menjadi bencana besar, bahkan meskipun bakteri mematikan dan antibiotik berlimpah. Pasalnya, kita hanya tahu sedikit tentang pengobatan infeksi jamur jika dibandingkan penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.
Selanjutnya: Penyakit yang direkayasa
5. Penyakit yang direkayasa
Selain penyakit alami, ada juga penyakit rekayasa yang tak kalah menakutkan. Pada 2011, komunitas ilmiah sedunia dibuat berang karena sekelompok peneliti merekayasa versi mutan dari flu burung H5N1 yang dapat ditularkan pada musang dan ditularkan melalui udara. Hasil rekayasa ini memicu kekhawatiran bahwa penyakit mematikan yang sengaja dibuat ini dapat bocor dari laboratorium atau sengaja dilepaskan dan memicu pandemi global.
6. Perang nuklir
Persediaan besar senjata nuklir di seluruh dunia dapat mendatangkan kehancuran jika jatuh ke tangan yang salah. Para ilmuwan Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) di balik Doomsday Clock atau Jam Kiamat menyebut Bumi masih berada di ambang kiamat pada 2021 akibat potensi perang nuklir, pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, perubahan iklim, dan hoax yang merajalela.
Para peneliti BAS menetapkan jarum Jam Kiamat tahun ini masih sama dengan tahun 2020, yaitu berjarak 100 detik menuju tengah malam. Itu artinya, jam simbolis tersebut menunjukkan titik terdekat manusia dengan kiamat. Pada 2019, posisi jam kiamat adalah 2 menit menuju tengah malam. Tengah malam atau pukul 00.00 adalah perlambang akhir zaman.
7. Kebangkitan robot
Seperti di film "The Terminator", mesin pembunuh kini makin mendekati kenyataan. PBB baru-baru ini menyerukan larangan penciptaan robot pembunuh, merespons kekhawatiran para ahli karena beberapa negara sedang mengembangkannya.
Banyak ilmuwan komputer berpikir singularitas, titik di mana kecerdasan buatan melampaui kecerdasan manusia, sudah sangat dekat. Apakah robot-robot itu akan menjadi penolong yang baik hati atau membahayakan umat manusia, masih diperdebatkan. Tapi potensi bahwa robot-robot hyperintelligent yang dipersenjatai ini bisa mengancam manusia tetap ada.
8. Overpopulasi
Ketakutan akan Bumi yang kelebihan penduduk telah ada sejak abad ke-18, tepatnya ketika ekonom Thomas Malthus meramalkan bahwa pertumbuhan penduduk akan menyebabkan kelaparan massal dan membebani planet ini. Dengan populasi global yang mencapai 7 miliar dan terus bertambah, banyak ahli konservasi berpikir bahwa pertumbuhan populasi adalah salah satu ancaman utama bagi Bumi.
Namun, tidak semua orang setuju dengan pendapat ini. Banyak juga yang berpikir, pertumbuhan populasi akan stabil dalam 50 tahun ke depan, dan umat manusia akan berinovasi untuk mengatasi konsekuensi negatif dari kepadatan penduduk.
9. Efek bola salju
Masing-masing skenario yang telah disebutkan sebelumnya memang bisa terjadi. Namun sebagian besar ilmuwan berpikir efek bola salju dari beberapa peristiwa akan lebih mungkin terjadi. Misalnya, pemanasan global dapat meningkatkan prevalensi patogen sekaligus menyebabkan perubahan iklim yang meluas.
Bisa jadi, runtuhnya ekosistem dapat mempersulit untuk menghasilkan makanan, misalnya karena ketiadaan lebah yang menyerbuki tanaman, atau pohon untuk menyaring air pertanian. Jadi, alih-alih bencana besar yang terjadi secara tunggal, beberapa faktor yang relatif kecil namun berdampak, bisa memperburuk kehidupan di Bumi hingga secara bertahap akan terdegradasi dan hancur.
No comments:
Post a Comment