Kisah Rasulullah SAW Thawaf dan Bersihkan Kakbah Saat Penaklukan Makkah
Ketika pembebasan Kota Makkah (Fathu Makkah) pada bulan Ramadhan Tahun ke-8 Hijriyah, Rasulullah SAW melakukan Thawaf di Baitullah dan membersihkan lukisan-lukisan yang mengotori Kakbah.
Ibnu Ishaq dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam menceritakan, saat Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam masuk ke Makkah dan seluruh manusia telah merasa tenang. Beliau pun mendatangi Baitullah dan melaksanakan Thawaf di atas unta sebanyak tujuh kali putaran dan mengusap rukun dengan tongkat.
Selepas melakukan Thawaf, beliau mengambil kunci Kakbah dari Utsman bin Thalhah. Beliau membuka pintu Ka'bah, memasukinya dan mendapati patung burung merpati dari kayu. Kemudian beliau memecahkan patung itu lalu membuangnya.
Kemudian Rasulullah SAW berdiri di depan Kakbah dan orang-orang berkumpul di Masjidil Haram. Ibnu Ishaq berkata: "Beberapa orang ulama meriwayatkan bahwa Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam berdiri di pintu Ka'bah seraya bersabda:
"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia telah menepati janji-Nya, memenangkan hamba-Nya, dan menaklukkan pasukan sekutu dengan sendirian. Ketahuilah, seluruh kemuliaan atau darah atau kekayaan yang didakwakan itu berada di bawah kedua kakiku ini, kecuali pelayan Ka'bah dan pemberi minuman kepada jamaah Haji. Ketahuilah, korban pembunuhan karena ketidaksengajaan itu sama dengan pembunuhan "mirip sengaja" seperti membunuh dengan cambuk atau tongkat, maka diyatnya diperberat yaitu berupa 100 ekor unta dan 40 ekor di antaranya harus dalam keadaan hamil. Wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya Allah telah menghapuskan semangat Jahiliyah dan mengagung-agungkan nenek moyang, karena semua manusia berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah."
Kemudian Rasulullah membaca firman Allah: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti." (QS Al-Hujurat Ayat 13)
Kemudian Nabi Muhammad melanjutkan sabdanya: "Wahai orang-orang Quraisy, menurut kalian kira-kita apa yang akan aku lakukan kepada kalian." Orang-orang Quraisy menjawab: "Kebaikan. Karena engkau adalah saudara yang mulia dan anak saudara yang mulia."
Rasulullah SAW bersabda: "Pergilah, sesungguhnya kalian bebas."
Kemudian Beliau duduk di Masjidil Haram, lalu Ali bin Abu Thalib datang menemui beliau dengan membawa kunci Kakbah. Ali bin Abu Thalib berkata: "Wahai Rasulullah, kumpulkan untuk kami penjaga Ka'bah dan pemberi air minum jemaah haji, semoga Allah memberi kesejahteraan untukmu."
Rasulullah bersabda: "Dimanakah Utsman bin Thalhah?" Utsman bin Thalhah pun dipanggil, kemudian beliau bersabda: "Inilah kuncimu, wahai Utsman. Hari ini hari kebaikan dan hari penepatan janji."
Beberapa ulama meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW memasuki Baitullah pada hari Penaklukan Makkah, lalu beliau melihat lukisan-lukisan tentang para Malaikat dan lainnya. Beliau juga melihat lukisan Nabi Ibrahim yang digambarkan dengan memegang dadu undian di tanganya. Maka beliau bersabda: "Semoga Allah membunuh mereka. Mereka menggambarkan orang tua kita, Nabi Ibrahim, mengundi dengan undian. Apa hubungan Ibrahim dengan undian, sedang Allah Ta'ah berfirman: "Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus (berserah diri kepada Allah), Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik." (QS Ali Imran Ayat 67). Kemudian, beliau memerintahkan seluruh lukisan itu dihancurkan.
Dikisahkan juga dalam riwayat bahwa saat Rasulullah SAW memasuki Kakbah pada hari penaklukan Makkah, beliau ditemani oleh Bilal radhiyallahu 'anhu, kemudian beliau menyuruh Bilal mengumandangkan Adzan. Ketika itu Abu Sufyan bin Harb, Attab bin Usaid, dan AlHarits bin Hisyam duduk di halaman Ka'bah.
Itulah sekelumit kisah Rasulullah SAW melakukan Thawaf dan membersihkan Kakbah dari simbol-simbol kesyirikan. Semoga kisah ini bermanfaat.
(rhs)Rusman Hidayat Siregar
No comments:
Post a Comment