Menyusuri Jalur Rasulullah Jalan Kaki dari Nabawi ke Masjid Quba, Hidupkan Sunah dan Raih Pahala Umrah

 Menyusuri Jalur Rasulullah Jalan Kaki dari Nabawi ke Masjid Quba, Hidupkan Sunah dan Raih Pahala Umrah

Jalur pedestrian dari Masjid Nabawi ke Masjid Quba di Kota Suci Madinah Al Munawarrah ramai dilintasi pengunjung dan warga, Kamis (13/7/2023) malam. FOTO/SINDOnews/SUCIPTO
Eksotis, unik, dan ramah bagi pejalan kaki (pedestrian). Begitulah kesan pertama penulis ketika menelusuri jalur pedestrian dari Masjid Nabawi ke Masjid Quba yang berada di Kota Suci Madinah Al Munawarrah.

Jalur sepanjang lebih kurang 3-4 kilometer ini merupakan rute yang biasa dilewati Nabi Muhammad SAW dengan berjalan kaki. Ya, setiap Sabtu Rasulullah selalu berziarah ke Masjid Quba. Masjid pertama yang dibangun Rasulullah setelah hijrah dari Makkah ke Madinah.

Bagi jemaah haji dan umrah yang berkesempatan ke Masjid Nabawi, tidak ada salahnya mencoba menyusuri jalur ini. Berangkat dari Masjid Nabawi, jemaah bisa memulainya dari sektor 5 dengan melewati Masjid Ghamamah dan Masjid Abu Bakar.

Dari situ, pejalan kaki kemudian menyeberangi jalan di bawah jembatan lalu menyusuri jalan yang terbentang hingga ke Masjid Quba. Sedangkan kalau dari Masjid Quba, jemaah bisa memulainya dari belakang masjid.

Setelah berjalan sekitar 50 meter, jemaah akan disuguhkan dengan beragam toko yang menjual berbagai barang-barang unik dan menarik. Tidak perlu khawatir tersesat karena jalur pejalan kaki ini dibuat sangat nyaman.

Penulis yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) 2023 mendapat kesempatan untuk menyusuri jalur tersebut pada malam hari. Jalan yang memiliki lebar sekitar 80 meter ini cukup ramai.

Banyak anak-anak kecil hingga remaja yang bermain bola di pinggir jalan. Ada pula yang mengayuh sepeda roda tiga berukuran besar di tanah lapang. Bahkan, ada juga anak-anak yang asik bermain air mancur di taman.

Selama menyusuri jalur tersebut, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan yang menarik dan unik. Lampu-lampu penerang jalan yang terpasang di antara gedung-gedung dan selang kecil yang menyemprotkan air dari atas memberikan kesan tersendiri.



Di kanan kiri jalan ini juga terdapat toko-toko yang menjual souvenir, baju, parfum, makanan dan minuman, resto, cafe, butik dan sebagainya. Bahkan, di sepanjang jalan ini terdapat pusat perbelanjaan seperti mal dan hotel.

Bukan cuma itu, agar jemaah yang melakukan tapak tilas jalur Rasulullah tidak bingung. Di sejumlah titik, terdapat papan penanda yang menunjukkan sudah sejauh mana pengunjung berjalan untuk mencapai Masjid Quba atau sebaliknya ke Masjid Nabawi.

Untuk mencapai Masjid Quba, diperkirakan memakan waktu sekitar 30 menit dengan jalan kaki biasa. Bagi yang tidak kuat jalan, ada fasilitas mobil golf yang siap melayani jemaah dengan biaya yang dikenakan sekitar 15-20 riyal.

Pembangunan jalur pedestrian ini dilakukan Raja Salman demi menghidupkan Sunnah Rasulullah serta menjaga tempat-tempat bersejarah di Kota Madinah. Pembangunan jalur pejalan kaki ini menghabiskan anggaran sebesar 10 miliar Riyal Saudi. Berdasarkan Hadits Bukhori dan Muslim disebutkan, Rasulullah selalu pergi ke Masjid Quba dengan berjalan kaki.

"Ketika pembangunan Masjid ini selesai, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mengimami shalat selama 20 hari. Semasa hidupnya, Beliau selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin dan Kamis. Setelah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, para sahabat menziarahi masjid ini dan melakukan salat di sana." (HR Bukhori Dan Muslim)

Koordinator Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah, KH Ahmad Wazir Ali yang sempat melakukan tapak tilas jalur tersebut mengatakan, dahulu Rasulullah mendatangi Masjid Quba setiap Hari Sabtu dengan berjalan kaki.

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءَ، فَصَلَّى فِيهِ صَلَاةً، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ

Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian datang ke Masjid Quba’, kemudian dia mendirikan salat di sana, maka dia mendapatkan pahala umrah (HR. Ibnu Majah dan lainnya)
(abd)Sucipto

No comments: