Sosok Sahabat Paling Dicintai Rasulullah SAW Berikut 12 Keutamaannya
Sosok sahabat yang satu ini merupakan orang terbaik setelah baginda Nabi Muhammad ﷺ. Beliau adalah sosok sahabat yang paling dicintai Rasulullah. Siapakah beliau?
Siapa lagi jika bukan Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu. Sosok Abu Bakar di sisi Rasulullah SAW sangat spesial. Setidaknya ada 12 keutamaan Abu Bakar dan membuatnya sangat istimewa bagi Rasulullah dan kalangan sahabat.
Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq menceritakan keutamaan Abu Bakar yang sangat menakjubkan. Salah satunya beliau orang yang dipilih Allah membersamai Rasulullah SAW baik dalam keadaan suka dan duka.
Berikut 12 Kemuliaan dan keutamaan Abu Bakar Ash-Shiddiq:
1. Sahabat Paling Utama
Disebutkan dalam Hadis bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُ هَذِهِ الْأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا أَبُو بَكْرٍ
Artinya: "Sebaik-baik orang dari umat ini setelah Nabinya adalah Abu Bakar." (HR Ahmad)
Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu pernah berkata: "Kami (para sahabat) pernah menilai orang terbaik di zaman Nabi ﷺ, maka kami dapatkan yang terbaik adalah Abu Bakar radhiyallahu 'anhu, kemudian Umar bin Khathab, kemudian 'Utsman bin Affan mudah-mudahan Allah meridhai mereka semua." (HR Al-Bukhari)
Muhammad bin al-Hanafiyah, salah satu putra Sayidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata: "Aku pernah bertanya kepada ayahku, siapa orang terbaik setelah Rasulullah ﷺ, maka beliau menjawab, "Abu Bakar". Aku pun bertanya lagi, 'Kemudian siapa lagi setelah itu?' Ia menjawab, "Kemudian Umar." Aku khawatir bila beliau akan menjawab Utsman setelah itu. Aku pun segera memotongnya dengan bertanya, "Kemudian engkau?" Ia menjawab, "Aku hanyalah seorang laki-laki dari kaum muslimin." (HR Al-Bukhari)
2. Berdua dengan Rasulullah SAW dan Allah yang Ketiganya
Abu Bakar Shiddiq adalah sahabat yang dimaksud dalam ayat berikut:
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
Artinya: "Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, "Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita...." (QS. At-Taubah Ayat 40)
Sayidina Umar pernah mengomentari ayat ini dengan berkata: "Siapakah kiranya yang bisa lebih utama dari orang yang menjadi salah satu dari dua, lalu Allah adalah yang ketiganya?" [Al Kabair hal 249]
3. Sahabat yang Paling Dicintai Nabi
Rasulullah ﷺ pernah bersabda dalam banyak riwayat:
لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَابَكْرٍ خَلِيلًا، وَلَكِنَّهُ أَخِي وَصَاحِبِي، وَقَدِ اتَّخَذَاللهُ ﻷصَاحِبَكُمْ خَلِيلًا
Artinya: "Sekiranya aku dibolehkan oleh Allah untuk menjadikan seseorang sebagai khalil (kekasih), niscaya aku jadikan Abu Bakar sebagai khalilku (kekasihku), akan tetapi dia adalah saudara dan sahabatku, sedangkan Allah telah menjadikan diri ini sebagai kekasihNya." (Mutafaqqun 'Alaih)
Amru bin Ash radhiyallahu 'anhu pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ: "Siapakah orang yang paling engkau cintai? Beliau ﷺ menjawab, Aisyah." Aku bertanya, "Maksudku dari kaum laki-laki." Beliau pun menjawab, "Ayahnya (yaitu Abu Bakar)." Aku bertanya lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau ﷺ menjawab, "Umar bin Khattab". Kemudian beliau menyebutkan beberapa orang yang dicintainya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
4. Sosok yang Selalu Membersamai Rasulullah SAW
Saat Sayyidina Umar menjelang wafat, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata kepadanya:
إِنْ كُنْتُ لَأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَكَ اللَّهُ مَعَ صَاحِبَيْكَ، لِأَنِّي كَثِيرًا مَاكُنْتُ أَسْمَعُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : كُنْتُ وَأَبُوبَكْرٍ وَعُمَرُ، وَفَعَلْتُ وَأَبُوبَكْرٍ وَعُمَرُ، وَانْطَلَقْتُ وَأَبُوبَكْرٍ وَعُمَرُ
"Aku sangat berharap Allah akan mengumpulkanmu bersama dua sahabatmu (yakni Rasulullah dan Abu Bakar), sungguh sangat sering aku mendengar Rasulullah ﷺ bertutur, "Aku pernah bersama Abu Bakar dan Umar, aku telah mengerjakan bersama Abu Bakar dan Umar, aku telah pergi bersama Abu Bakar dan Umar." (HR Al-Bukhari)
5. Keimanannya Tidak Diragukan Lagi
Rasulullah ﷺ pernah bercerita: "Suatu hari seorang penggembala (dari Bani Israil) sedang bersama kambing gembalaannya, tiba-tiba seekor serigala datang memangsa seekor kambingnya, kemudian si penggembala berhasil merebutnya kembali.
Maka serigala itu menoleh sambil mengatakan, "Punya siapakah kambing-kambing itu nanti pada hari As-sab'u, hari ketika tidak ada yang menggembalakan selainku?"
Dalam kisah lain, ketika seseorang sedang menuntun seekor sapi yang telah ia pikulkan beban berat di atas punggungnya, maka sapi itu menoleh dan memprotesnya, "Aku tidak diciptakan untuk pekerjaan ini, aku hanya diciptakan untuk membajak tanah." Maka orang-orang yang mendengar kisah Rasulullah ﷺ terheran-heran sambil mengatakan, "Subhanallah."
Beliaupun ﷺ bersabda:
فَإِنِّي أُومِنُ بِذَلِكَ، وَأَبُوبَكْرٍ، وَعُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ
"Adapun aku, Abu Bakar, dan Umar, maka kami telah percaya dengan kisah ini." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Umar bin Khattab berkata:
لو وزن إيمان أبي بكر بإيمان أهل الأرض لرجح بهم
"Seandainya ditimbang imannya Abu Bakar dengan imannya seluruh penduduk bumi, niscaya masih berat timbangan imannya." [Fadhail ash Shahabah li imam Ahmad (1/418)]
6. Orang yang Ditunjuk Nabi Sebagai Imam Sholat Pengganti Beliau
Saat mendekati waktu kewafatan, sakit Nabi ﷺ semakin berat. Maka beliau bersabda:
مُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ
"Perintahkan Abu Bakar agar ia mengimami shalat." (HR Al-Bukhari)
7. Keislamannya yang Totalitas
Disebutkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah ﷺ bersabda:
ما دعوت أحدًا إلى الإسلام إلّا كانت فيه عنده كبوة ونظرة وتردد، إلّا ما كان من أبي بكر بن أبي قحافة، ما عكم -أي: ما تلبَّث- حين ذكرته له وما تردد فيه
"Aku tidak mengajak seorang pun kepada Islam melainkan ia tidak akan langsung memberikan jawaban atau ditimpa keraguan kecuali Abu Bakar bin Abu Quhafah. Ia tidak lamban memberikan jawaban dan tidak ragu-ragu ketika aku menyerunya kepada Islam." [Tarikh Ibnul Hisyam (1/268)]
8. Orang Pertama yang Masuk Surga dari Umat Nabi Muhammad SAW
Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
أَمَا إِنَّكَ يَا أبَا بَكْرٍ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي
"Adapun dirimu wahai Abu Bakar, sesungguhnya engkau adalah orang yang pertama masuk surga dari umatku." (HR Abu Daud)
9. Nabi Berwasiat untuk Mengikuti Abu Bakar dalam Beragama
Rasulullah ﷺ pernah memuji Abu Bakar dan berwasiat agar umat mengikutinya:فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اْلمَهْدِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِي، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
"Hendaklah kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah para Khulafa'ur Rasyidin sepeninggalku. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian (pegang erat-erat)." (HR Abu Daud)
Dan sabda beliau:
إقْتَدُوا باللذَيْنِ مِنْ بَعْدِيْ أبي بكْرٍ و عُمَرَ
Artinya: "Ikutilah dua orang sepeninggalku yaitu Abu Bakar dan Umar." (HR Ibnu Majah)
10. Paling Terdepan dalam Berkorban Harta untuk Dakwah Nabi
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
إِنَّ أَمَنَّ النَّاسِ عَلَيَّ فِي مَالِهِ وَصُحْبَتِهِ أَبُو بَكْرٍ
Artinya: "Orang yang paling aku percayai dalam masalah harta dan persahabatan adalah Abu Bakar." (HR Ahmad)
Dalam riwayat lain Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepada para sahabat yang di situ ada Abu Bakar Shiddiq:
مَا نَفَعَنِي مَالٌ قَطُّ مَا نَفَعَنِي مَالُ أَبِي بَكْرٍ
"Tidak ada harta seseorang yang lebih bermanfaat kepadaku seperti manfaatnya harta Abu Bakar."
Mendengar sabda sang Nabi tersebut, Abu Bakar menangis seraya berkata: "Diriku dan hartaku semua untukmu wahai Rasulullah." (HR Ibnu Majah)
11. Digelari Ash-Shiddiq karena Selalu Membenarkan Nabi Muhammad SAW
Rasulullah ﷺ pernah naik ke gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman, lalu gunung Uhud kala itu bergetar. Maka beliau bersabda:
اثْبُتْ أُحُدُ، فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ، وَشَهِيدَانِ
"Diamlah wahai Uhud, karena yang sedang di atasmu ini adalah seorang Nabi, seorang Shiddiq dan dua orang yang akan mati syahid." (HR Al-Bukhari)
12. Mendermakan Seluruh Hartanya di Jalan Allah
Disebutkan dalam riwayat Imam at-Tirmidzi bahwa Sayidina Umar bercerita: "Rasulullah ﷺ pernah memerintahkan kami untuk mendermakan harta. Maka aku membawa hartaku kepada Rasulullah ﷺ dan beliau bersabda:
ما أبقيت لأهلك؟
"Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?"
Maka aku menjawab: "Separuh hartaku."
Lalu datanglah Abu Bakar dengan membawa semua harta yang ia miliki. Lalu Rasulullah ﷺ bertanya kepadanya:
يا أبا بكر، ما أبقيت لأهلك؟
"Wahai Abu Bakar, apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu?"
أبقيت لهم الله ورسوله، قلت
"Aku meninggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya."
Maka Sayidina Umar berkata kepada dirinya sendiri: "Aku tidak akan bisa mendahuluinya atas amal apapun selama-lamanya." [Lathaif al Ma'arif hal 428]
Walalhu A'lam
792689/70/keutamaan-abu-bakar-dan-kisah-anjing-yang-dapat-berbicara-1654708006">Keutamaan Abu Bakar dan Kisah Anjing yang Dapat Berbicara
(rhs) Rusman Hidayat Siregar
No comments:
Post a Comment