Kisah Kaum Yahudi yang Berdoa Agar Allah Taala Mengutus Rasul Penutup
Allah memberikan ketetapan-Nya, bahwa mereka akan terusir dan jauh dari rahmat-Nya. Ilustrasi: Ist
Sebelum Nabi Muhammad SAW diutus, kaum Yahudi senantiasa berdoa agar Allah Taala segera menurunkan rasul penutup tatkala mereka berperang melawan kaum musyrik . Hanya saja, saat doa itu dikabulkan mereka mengingkarinya. Allah SWT berfirman:
وَلَمَّا جَآءَهُمۡ كِتٰبٌ مِّنۡ عِنۡدِ اللّٰهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمۡۙ وَكَانُوۡا مِنۡ قَبۡلُ يَسۡتَفۡتِحُوۡنَ عَلَى الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا ۖۚ فَلَمَّا جَآءَهُمۡ مَّا عَرَفُوۡا کَفَرُوۡا بِهٖ فَلَعۡنَةُ اللّٰهِ عَلَى الۡكٰفِرِيۡنَ
Wa lammaa jaaa'ahum Kitaabum min 'indil laahi musaddiqul limaa ma'ahum wa kaanuu min qablu yastaftihuuna 'alal laziina kafaruu falammaa jaaa'ahum maa 'arafuu kafaruu bih; fala 'natul laahi 'alal kaafiriin
"Dan setelah sampai kepada mereka Kitab (Al-Qur'an) dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka sedangkan sebelumnya mereka memohon kemenangan atas orang-orang kafir, ternyata setelah sampai kepada mereka apa yang telah mereka ketahui itu, mereka mengingkarinya. Maka laknat Allah bagi orang-orang yang ingkar." ( QS Al-Baqarah : 89)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan makna yang dimaksud ialah bahwa sebelum kedatangan Rasulullah SAW yang membawa Al-Qur'an , mereka selalu memohon kepada Allah akan kedatangannya untuk menghadapi musuh mereka dari kalangan kaum musyrik, bila mereka berperang melawan kaum musyrik.
Bani Israil selalu mengatakan, "Sesungguhnya kelak akan diutus seorang nabi akhir zaman, kami akan bersamanya memerangi kalian sebagaimana kami memerangi kaum Ad dan kaum Iram."
Para pemuka Ansar yang menceritakan: "Demi Allah, berkenaan dengan kami dan mereka ayat ini diturunkan," yakni berkenaan dengan kaum Ansar dan orang-orang Yahudi yang bertetangga dengan merekalah kisah yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 89 diturunkan.
Orang-orang Ansar mengatakan, "Kami berkuasa atas mereka dengan kekuatan dalam suatu masa di zaman Jahiliah; padahal kami berasal dari orang-orang musyrik, sedangkan mereka adalah ahli kitab."
Mereka selalu mengatakan, kelak akan muncul seorang nabi yang sekarang sudah tiba masa perutusannya dan nanti kami akan mengikutinya untuk memerangi kalian seperti kami memerangi kaum Ad dan Tram. Tetapi setelah Allah mengutus rasul-Nya dari kalangan Quraisy, maka kami mengikutinya, sedangkan mereka sendiri ingkar kepadanya.
Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa mereka selalu memohon pertolongan seraya mengatakan, "Kai akan membantu Muhammad untuk melawan mereka," tetapi pada hakikatnya tidaklah demikian, mereka hanya berdusta belaka.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa orangorang Yahudi di masa lalu selalu memohon kemenangan atas orangorang Aus dan Khazraj dengan kedatangan Rasulullah SAW sebelum beliau diangkat menjadi utusan. Akan tetapi, setelah Allah mengutusya dari kalangan bangsa Arab, mereka kafir dan ingkar kepada apa yang selalu mereka katakan sebelumnya tentang dia.
Berkatalah kepada mereka Mu'az ibnu Jabal, Bisyr ibnul Barra ibnu Ma'rur, dan Daud ibnu Salamah: "Hai orang-orang Yahudi, bertakwalah kalian kepada Allah dan masuk Islamlah kalian. Sesungguhnya kalian dahulu selalu memohon untuk mendapat kemenangan atas kami dengan datangnya Muhammad SAW, sedangkan kami masih dalam keadaan musyrik. Kalian menceritakan kepada kami bahwa dia akan diutus dan kalian sebut pula sifat-sifatnya."
Salam ibnu Misykum, saudara Bani Nadir (salah seorang dari kalangan orang-orang Yahudi) menjawab, "Dia tidak menyampaikan kepada kami sesuatu pun yang kami kenal, dan dia bukanlah orang yang dahulu sering kami katakan kepada kalian." Maka Allah menurunkan firman-Nya sehubungan dengan perkataan mereka itu surat Al-Baqarah ayat 89.
Takut Kehilangan Pengaruh
Dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan Allah SWT menerangkan, bahwa setelah Al-Qur'an datang dari sisi Allah, orang-orang Yahudi dan Nasrani mengingkarinya, padahal Al-Qur'an memberi petunjuk serta membenarkan Kitab Taurat yang ada pada mereka, yang sebelumnya sangat mereka harapkan kedatangannya untuk membenarkan yang terdapat dalam kitab mereka.
Akan tetapi setelah kebenaran yang mereka ketahui itu datang, mereka tidak mau beriman. Sebabnya ialah karena mereka merasa akan kehilangan pengaruh, kekuasaan dan harta benda. Maka patutlah Allah melaknat mereka, sebagai imbalan kekafiran yang bersarang dalam dada mereka.
Al-Qur'an disebut Kitab yang membenarkan kitab mereka karena kandungannya sesuai dengan isi Kitab mereka dalam bidang tauhid dan prinsip-prinsip serta tujuan agama. Mereka dengan datangnya kitab yang ditunggu-tunggu itu sebenarnya mengharapkan kemenangan atas orang-orang musyrikin Arab dan orang-orang kafir Makkah.
Hal ini dapat diketahui dari perkataan mereka bahwa kitab yang ditunggu-tunggu itu akan mendukung tauhid yang dibawa oleh Musa as, untuk menundukkan agama wasaniyah yang dipeluk oleh orang-orang Arab.
Dari kisah ini dapat dipahami, bahwa mereka sebenarnya dengki kepada orang-orang Islam, kedengkian itu timbul setelah Allah mengutus Nabi Muhammad SAW, dari kalangan orang-orang Arab, tidak dari kalangan mereka. Itulah sebabnya mereka terjerumus di lembah keingkaran dan kekafiran. Maka Allah memberikan ketetapan-Nya, bahwa mereka akan terusir dan jauh dari rahmat-Nya, karena keingkaran mereka pada kebenaran, setelah kebenaran yang diharapkan itu tampak di hadapan mereka.
(mhy)
Miftah H. Yusufpati
No comments:
Post a Comment