Misi Besar Israel Menanti Dajjal dan Kebinasaannya di Akhir Zaman
Konflik Palestina dan Israel yang tak kunjung usai hingga hari ini sering dikaitkan dengan risalah Nubuwah (kenabian) tentang keadaan akhir zaman. Jika kita merujuk Hadis Nubuwah, apa yang terjadi di Palestina hari ini merupakan tanda-tanda kecil dekatnya Hari Akhir.
Dalam Hadis Nubuwah disebutkan bahwa puncak akhir zaman nanti akan terjadi perang besar (Al-Malhamah Al-Kubra) antara kaum muslim yang dipimpin Imam Mahdi melawan umat Yahudi yang kelak dipimpin Dajjal, si Mesias palsu. Negeri Syam akan menjadi ribath akhir zaman, karena di sanalah terjadinya pertempuran dahsyat akhir zaman menjelang Hari Kiamat.
Dajjal beserta pengikutnya kaum Yahudi akan binasa di tangan Isa bin Maryam (Nabi Isa 'alaihissalam) yang turun di akhir zaman membantu Imam Mahdi dan kaum muslimin. Bagaimana kisahnya? Simak ulasan berikut ini.
Pertempuran Besar di Akhir Zaman
Sejak 14 abad lebih lalu, Nabi Muhammad ﷺ telah menubuwahkan keadaan umat di akhir zaman. Perang yang terjadi di Palestina hari ini barang kali merupakan rangkaian peristiwa menuju akhir zaman. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْفَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمُ الطَّيَالِسَةُ
Artinya: "Dajjal akan diikuti oleh 70 ribu orang Yahudi Isfahan yang mengenakan selendang (syal Persia)." (HR Muslim)
Dalam Buku "Misteri Dajjal" karya Wiyanto Suud diceritakan, di akhir zaman nanti Imam Mahdi dibantu Isa bin Maryam akan memerangi Dajjal dan umat Yahudi yang durhaka. Ketika Dajjal muncul dari Khurasan, ia mulai menebarkan fitnah bsar dan kekacauan di seluruh penjuru bumi sampai hampir memasuki kota suci Madinah.
Akan tetapi para Malaikat membelokkannya ke arah Syam (Palestina, Suriah, Yordania, Lebanon). Kemudian Dajjal dan 70.000 pasukan Yahudi mengepung Damaskus Suriah, tempat Imam Mahdi dan kaum muslimin berada. Saat itu Imam Mahdi dan pasukannya baru saja kembali dari penaklukan Konstantinopel.
Ketika hendak menunaikan sholat Shubuh -menurut sebuah riwayat di Masjid Jami' Al-Umawi Damaskus-, tiba-tiba Isa Al-Masih turun ditemani dua Malaikat. Imam Mahdi mempersilakan Isa Al-Masih menjadi imam sholat, tetapi beliau menolaknya dan meminta Imam Mahdi memimpin sholat sebagai karunia besar untuk umat Nabi Muhammad ﷺ. Setelah selesai sholat berjamaah, Isa Al-Masih memerintahkan kaum muslimin untuk membuka gerbang masjid.
Ketika pintu dibuka, Dajjal dan pasukan Yahudi telah mengepung umat muslim. Terjadilah pertempuran besar antara kaum muslimin melawan kaum Yahudi yang dipimpin Dajjal. Dalam satu riwayat disebutkan, ketika melihat Isa Al-Masih, tubuh Dajjal meleleh bagaikan melelehnya garam dalam air.
Dajjal melarikan diri dari hadapan Nabi Isa. Lalu Nabi Isa terus mengejar Messias palsu itu hingga ke gerbang Lod yang tak jauh dari Kota Ramallah Palestina. Kota Lod kini dikuasai Israel dan menjadi salah satu pusat industri dan transportasi bagi Israel. Di kota inilah kelak Nabi Isa membunuh Dajjal. Sementara itu, pasukan Yahudi kocar-kacir. Mereka lari bersembunyi di balik pepohonan dan bebatuan. Tetapi semua pohon dan baru memberitahukan keberadaan mereka kecuali pohon Gharqad (pohon Yahudi).
Sementara anak-anak, kaum wanita, lansia maupun kaum muslimin tidak ikut berperang. Makkah dan Madinah menjadi sebaik-baik tempat untuk berlindung dari fitnah Dajjal.
Dalam satu Hadis Sahih dari Nawwas bin Sam'an, menceritakan kemunculan Dajjal dan turunnya Isa bin Maryam. Rasulullah ﷺ bersabda: "Ketika Allah mengutus Isa bin Maryam, maka turunlah ia di Menara putih di sebelah timur Damaskus mengenakan dua pakaian yang dicelup dengan waras dan za'faran. Kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua Malaikat. Jika ia menundukkan kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatanlah landai seperti mutiara. Maka tidak ada seorang kafir pun yang mencium nafasnya kecuali pasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Lalu Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya di gerbang Lodd, lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga." (HR Muslim)
Hubungan Yahudi dengan Dajjal
Merujuk konsep teologi Yahudi, disebutkan bahwa Yahudi arus utama tidak mengakui Isa bin Maryam (umat Kristiani menyebutnya Yesus) sebagai Tuhan atau seorang perantara Tuhan, ataupun bagian dari Trinitas. Mereka berkeyakinan bahwa Isa bin Maryam bukanlah Mesias, dengan alasan bahwa Nabi Isa tidak memenuhi Nubuwat Mesianik yang tertulis di dalam Tanakh (Alkitab Ibrani) dan juga tidak memenuhi kualifikasi personal Mesias. Namun ada sejumlah orang Yahudi yang menerima dan mereka disebut "Messianic Jews" (orang Yahudi Mesianik).
Bagi umat Yahudi, Al-Masih yang mereka tunggu bukanlah Isa bin Maryam sebagaimana keyakinan Islam. Mereka menunggu Messias lain yaitu Dajjal yang matanya buta sebelah. Dalam Buku "The Diary of Dajjal" karya Noriagaa dan Archenarh disebutkan, kemunculan Dajjal dari dulu sudah ditunggu-tunggu umat Yahudi Israel. Dajjal kelak akan memimpin umat Yahudi di akhir zaman.
Mantan Ketua Rabi Israel, Yisrael Meir Lau pernah berusaha meyakinkan penduduk dunia dengan mengatakan bahwa sampai tiba waktunya Mesias (Dajjal) datang dan mereka cukup suci untuk memasuki Baitul Maqdis Palestina (Masjid Al-Aqsha) yang diyakini sebagai tempat "Kuil Sulaiman".
Padahal faktanya, Kuil Sulaiman itu hanya mitos. Yang benar adalah Nabi Sulaiman mengembangkan pembangunan Masjid yang kini dikenal dengan Masjid Al-Aqsha. Al-Aqsha pertama kali dibangun Nabi Ibrahim (riwayat lain dibangun Nabi Adam), kemudian diteruskan oleh Nabi Ya'kub, direnovasi oleh Nabi Dawud dan diperluas oleh Nabi Sulaiman. Dan terus mengalami renovasi hingga di masa kepemimpinan Umar bin Khattab dan khalifah Islam.
Jika hari ini Israel menguasai Palestina dan memerangi warga muslim Palestina, maka di akhir zaman jelang Kiamat kelak mereka akan binasa bersama Dajjal yang mereka tunggu-tunggu. Inilah Nubuwah Nabi tentang keadaan umat Yahudi dan kematian Dajjal di akhir zaman.
Wallahu A'lam
(rhs)
Rusman Hidayat Siregar
No comments:
Post a Comment