Ketika Kaki Rasulullah Terinjak

Rasulullah SAW sempat merintih kesakitan. Red: Hasanul Rizqa 
Ilustrasi Rasulullah SAW
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah SAW - Nabi Muhammad SAW adalah suri teladan yang paling utama. Kisah berikut menggambarkan satu dari begitu banyak contoh, betapa hati-hatinya beliau dalam bersikap.

Pada suatu ketika, Rasulullah SAW memimpin seluruh prajurit Muslimin yang baru saja pulang dari Ekspedisi Tabuk. Di antara pasukan terdapat seorang laki-laki yang bernama Abu Rahal al-Ghifari.

Rupanya, Abu Rahal mengantuk berat saat sedang menunggangi untanya. Tanpa dia sadari, untanya berjalan terlalu dekat dengan Nabi SAW, yang juga sedang berada di atas unta.

Kaki Abu Rahal kemudian bersenggolan dengan sisi unta Rasulullah SAW. Tidak hanya itu, ia kemudian tidak sengaja menginjak kaki Nabi SAW.

Nabi SAW pun mengaduh. Dengan tongkatnya, beliau kemudian mencolek kaki Abu Rahal agar sahabatnya itu bangun dari tidur dan tidak lagi menginjaknya.

Betapa terkejutnya Abu Rahal ketika mengetahui kaki Rasulullah SAW terinjak olehnya. Dia pun segera meminta maaf dan menjauhkan untanya dari beliau. Dia kemudian bergerak ke pinggir dan diam sejenak, sehingga posisinya kini berada di bagian akhir arak-arakan pasukan Muslimin.

Hati Abu Rahal dirundung ketakutan. Dia cemas, jangan-jangan nanti nasib buruk menimpanya. Bagaimana mungkin dia menyakiti Rasulullah SAW? Bagaimana jika Nabi SAW dan Allah tidak ridha padanya?

Bagaimana kalau nanti turun ayat Alquran yang mengecam perbuatannya tadi? Betapa malunya Abu Rahal bila sampai semua kekhawatiran itu terjadi. Dia pun amat menyesali dirinya yang tadi mengantuk sehingga lalai.

Abu Rahal termasuk yang ikut dalam jihad ke Tabuk sembari membawa sejumlah hewan ternak. Adanya hewan itu berguna sebagai bekal para prajurit, baik untuk dimakan dagingnya maupun diperah susunya.

Ketika rombongan pasukan Muslimin beristirahat sejenak, Abu Rahal memutuskan untuk menggembala kambing-kambingnya di hamparan gurun yang cukup jauh dari tempat mereka singgah. Dengan begitu, dia sengaja menghindar bila Rasulullah SAW mencari-carinya.

Ketika dilihatnya dari kejauhan rombongan Muslimin kembali bergerak, maka Abu Rahal pun mengikuti dari belakang. Dia lantas menjumpai salah seorang kawannya dan bertanya, "Apakah tadi Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menanyakan keberadaan saya?"

"Iya, beliau shalallahu 'alaihi wasallam telah mencari Anda," jawabnya.

Abu Rahal semakin khawatir, perkara dirinya menginjak kaki Nabi SAW tidaklah ringan. Dia pun menemui Rasulullah SAW ketika pasukan Muslimin kembali beristirahat.

Saat berada di hadapan Nabi SAW, Abu Rahal ditanya oleh beliau. "Wahai Abu Rahal, dari mana saja? Aku tadi mencari-cari engkau," kata Rasulullah SAW.

"Ya, wahai Rasulullah. Tadi aku tidak sengaja menginjak kaki engkau lantaran aku mengantuk, sehingga tidak sadar untaku bersenggolan dengan engkau. Aku mohon maafkanlah aku," pinta Abu Rahal.

Rol

No comments: