Berapa Lama Waktu yang Diperlukan Para Penghuni Kubur untuk Menunggu Hari Kiamat?

Waktu yang berlangsung di dunia berbeda dengan waktu di sisi Allah. Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan Warga Palestina membawa jenazah di pemakaman belasan yang syahid dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina membawa jenazah di pemakaman belasan yang syahid dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Manusia yang telah mati memasuki alam barzakh atau alam kubur sambil menunggu hari kiamat terjadi. Setelah kiamat dan proses pengadilan berjalan di akhirat, pada akhir perjalanannya manusia memasuki surga atau neraka. 

Salah satu ayat yang memberi informasi tentang berapa lama waktu di alam kubur adalah Surah al-Mu'minun Ayat 100.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّا ۗاِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ 

La‘allī a‘malu ṣāliḥan fīmā taraktu kallā, innahā kalimatun huwa qā'iluhā, wa miw warā'ihim barzakhun ilā yaumi yub‘aṡūn(a).

"Agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada (alam) barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan. (QS Al-Mu'minun Ayat 100)

photo
Pemakaman Maher Aljazi - (Ist)

Para penghuni alam barzakh akan tinggal di tempat tersebut (alam kubur) sejak dia meninggal sampai datangnya hari Kiamat. Hal ini berarti kalau umur manusia sudah mencapai ribuan tahun dan mereka sudah meninggal maka betapa lamanya mereka tinggal di alam kubur tersebut. Ungkapan ini sepenuhnya benar namun agak sulit memberi jawaban yang memuaskan akal, mengingat persoalan yang dibicarakan adalah masalah metafisika yang di luar jangkauan akal.

Di sisi lain Alquran memperkenalkan relativitas waktu. Waktu yang berlangsung di dunia berbeda dengan waktu di sisi Allah. Di antara ayat-ayat yang mengisyaratkan hal tersebut adalah Surat al-Mu'minun Ayat 112-114.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قٰلَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِى الْاَرْضِ عَدَدَ سِنِيْنَ

قَالُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَسْـَٔلِ الْعَاۤدِّيْنَ 

قٰلَ اِنْ لَّبِثْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا لَّوْ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Dia (Allah) berfirman, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” 

Mereka menjawab, “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari. Tanyalah kepada mereka yang menghitung.”

Dia (Allah) berfirman, “Kamu tinggal (di bumi) hanya sebentar jika kamu benar-benar mengetahui.” (QS Al-Mu'minun Ayat 112-114)

 

Perbedaan hitungan antara orang hidup dengan yang meninggal.. 

Dalam ayat tersebut nampak adanya perbedaan dalam hal hitungan waktu antara kehidupan dunia dengan setelah orang meninggal, baik di kehidupan alam barzakh maupun di akhirat. Di kehidupan dunia yang rata-rata umur manusia mencapai puluhan tahun hingga lebih dari seratus tahun ternyata oleh Allah dalam ayat tersebut dianggap hanya beberapa saat saja. Salah satu alasannya adalah seperti yang diisyaratkan dalam Surat Al-Hajj.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُّخْلِفَ اللّٰهُ وَعْدَهٗۗ وَاِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَاَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ 

Mereka (kaum musyrik Makkah) meminta kepadamu (Nabi Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS Al-Hajj Ayat 47)

Sehari di sisi Allah ternyata seperti seribu tahun dalam hitungan manusia. Maka wajar kalau orang hidup di dunia selama beberapa puluh tahun jika dibandingkan dengan waktu di sisi Allah sebenarnya ia baru hidup beberapa saat saja.

Dalam ayat yang lain ditemukan informasi secara lebih khusus tentang berapa lama orang tinggal di alam kubur. Di antara ayat tersebut adalah Surat ar-Rum Ayat 55.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ يُقْسِمُ الْمُجْرِمُوْنَ ەۙ مَا لَبِثُوْا غَيْرَ سَاعَةٍ ۗ كَذٰلِكَ كَانُوْا يُؤْفَكُوْنَ

Pada hari (ketika) terjadi kiamat, para pendurhaka (kafir) bersumpah bahwa mereka berdiam (dalam kubur) hanya sesaat (saja). Begitulah dahulu mereka dipalingkan (dari kebenaran). (QS Ar-Rum Ayat 55)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ  لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ 

. . . . . .  Pada hari ketika melihat azab yang dijanjikan, seolah-olah mereka hanya tinggal (di dunia) sesaat saja pada siang hari. . . . . . (QS Al-Ahqaf Ayat 35)

photo
Infografis Tujuh Golongan Manusia tak Dipandang Allah di Hari Kiamat - (Dok Republika)

No comments: