Kisah Rasulullah Berkomunikasi dengan Orang Mati
#Rasulullah dan Orang Mati
Said Nursi menuturkan, penghulu para ulama zahir dan batin dan salah seorang murid kepercayaan Imam Ali di masa tabiin, Imam Hasan al-Bashri meriwayatkan,
“Seorang lelaki mendatangi Nabi SAW dalam keadaan menangis. Orang tersebut mengatakan bahwa ia telah membuang anak perempuannya yang mati di sebuah lembah.”
Mendengar hal itu, Nabi SAW merasa iba. Maka, beliau pergi bersamanya menuju lembah yang dimaksud. Rasul SAW memanggil mayat tersebut dengan namanya, “Wahai Fulanah, jawablah dengan izin Allah!”
Tiba-tiba ia keluar seraya berkata, “Ya aku datang.” Nabi SAW berujar kepadanya, “Kedua orang tuamu telah masuk Islam. Jika mau, aku akan mengembalikanmu kepada mereka.” Namun ia menjawab, “Aku tidak butuh mereka. Bersama Allah lebih baik bagiku daripada bersama mereka".
Selain itu, diriwayatkan juga dengan sanad sahih dari Sa’ad ibn Abi Waqqas— salah seorang sahabat yang diberi kabar gembira masuk surga sekaligus Penakluk Persia—yang berkata,
“Dalam perang Uhud kami melihat Rasul SAW didampingi oleh Jibril di sisi kanan dan Mikail di sisi kiri dalam sosok dua orang berpakaian putih. (HR Bukhari) Mereka laksana pengawal yang menjaga beliau.” Jika salah seorang pahlawan Islam seperti Sa’ad mengaku melihat, mungkinkah yang terjadi malah sebaliknya?
Sementara itu, Abdullah ibn Mas'ud melihat jin serta mendengar pembicaraan mereka pada malam ketika para jin mendapatkan hidayah di Batn an-Nakhl (lembah kurma). Ia menyerupakan mereka dengan suku bangsa Zuth. (Ahmad Ibn Hambal) Yaitu orang-orang tinggi yang berasal dari Sudan.
"Ya, pertemuan umat Muhammad SAW dengan malaikat dan jin serta kemampuan berbicara dengan mereka merupakan salah satu bukti tarbiyah kenabian sekaligus petunjuknya yang luar biasa," jelas Said Nursi dalam buku //Kumpulan Mukjizat Nabi Muhammad SAW// terbitan Risalah Nur Press halaman 262-268. Rol
No comments:
Post a Comment