Nabi Ibrahim dan Empat Ekor Burung

Kisah yang berkaitan dengan Nabi Ibrahim ini disebut dalam Alquran. Red: Hasanul Rizqa ILUSTRASI  Nabi Ibrahim AS
Foto: republika
ILUSTRASI Nabi Ibrahim AS
 Empat ekor burung dilatih oleh seseorang yang baru saja menangkapnya. Hasil latihan itu cukup sukses. Tiap kali dipanggil, hewan-hewan itu akan segera mendatangi sang "majikan." Demikianlah cerdas dan jinaknya keempat burung itu.

Namun, tibalah hari ketika majikan menebas burung itu satu per satu. Tidak hanya dibunuh, bangkai burung-burung tersebut juga dicincang. Tiap bagian tubuh mereka terpotong-potong sehingga sukar untuk "menyatukan" lagi.

Sang majikan burung itu tidak berhenti. Ia lalu mencampur-adukkan potongan-potongan bangkai tadi. Kemudian, semua itu dibagi secara merata pada keempat ember yang berbeda.

Ember-ember yang dipenuhi daging cincang itu lantas dibawanya menaiki empat bukit. Pada setiap puncak bukit, terdapat sebuah ember yang berisi bangkai hewan tersebut yang sudah dicacah.

Akhirnya, pria itu turun dari bukit terakhir dan berjalan menjauh. Seakan tak pernah membunuh dan mencincang keempat burung tadi, ia lantas memanggil mereka dengan seruan dan tepukan.

Tak lama kemudian, hewan-hewan yang sudah mati itu mendatanginya dengan kondisi utuh dan hidup. Menakjubkan!

Majikan empat burung itu adalah sang nabiyullah yang hanif, Ibrahim ’alaihis salam. Apa yang dikerjakannya bukan tanpa arti.

Bermula ketika dirinya mendapati seonggok bangkai hewan yang sudah tinggal tulang belulang. Nabi Ibrahim AS lantas terpikir tentang kemahakuasaan Allah. "Bagaimana Allah menghidupkan kembali bangkai dan jasad yang telah mati ini?" pikirnya.

Ibrahim pun bermunajat kepada Allah, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.”

Allah pun berfirman, “Belum yakinkah engkau?”

“Aku meyakininya. Namun, agar hatiku tetap mantap dengan imanku,” ujarnya.

Allah pun kemudian memerintahkan apa-apa yang dilakukan sang nabi tersebut.

Kisah ini diabadikan dalam Alquran.

وَاِذۡ قَالَ اِبۡرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِىۡ كَيۡفَ تُحۡىِ الۡمَوۡتٰى ؕ قَالَ اَوَلَمۡ تُؤۡمِنۡ‌ؕ قَالَ بَلٰى وَلٰـكِنۡ لِّيَطۡمَٮِٕنَّ قَلۡبِىۡ‌ؕ قَالَ فَخُذۡ اَرۡبَعَةً مِّنَ الطَّيۡرِ فَصُرۡهُنَّ اِلَيۡكَ ثُمَّ اجۡعَلۡ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنۡهُنَّ جُزۡءًا ثُمَّ ادۡعُهُنَّ يَاۡتِيۡنَكَ سَعۡيًا ‌ؕ وَاعۡلَمۡ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, 'Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.'

Allah berfirman, 'Belum percayakah engkau?'

Dia (Ibrahim) menjawab, 'Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).'

Dia (Allah) berfirman, 'Kalau begitu, ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.' Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana" (QS al-Baqarah: 260).Rol

No comments: