Pemegang Rahasia Rasulullah Ini Menangis Tersedu-sedu Menjelang Ajal
Suatu ketika, baginda Rasulullah SAW memberitahu Hudzaifah semua fitnah yang akan terjadi hingga hari Kiamat secara berurutan dengan menyebutkan tiga ratus orang nama pemimpinnya. Baginda Nabi Muhammad SAW telah memberitahu kronologi fitnah tersebut, termasuk nama pembuat fitnah, nama ibunya, ayahnya, dan kabilahnya secara jelas.
Hudzaifah berkata, "Orang-orang biasanya bertanya kepada baginda Rasulullah SAW mengenai hal-hal yang baik, tetapi aku bertanya kepada beliau mengenai hal-hal yang buruk agar aku dapat menghindarinya."
Pernah Hudzaifah bertanya kepada baginda Nabi Muhammad SAW, "Ya Rasulullah, setelah segala kebaikan yang ada disebabkan keberkahanmu ini, apakah nanti akan terjadi keburukan?" Rasulullah SAW menjawab, "Ya, keburukan akan datang."
Hudzaifah bertanya lagi, "Kebaikan akan kembali lagi atau tidak setelah keburukan itu?" Rasulullah SAW menjawab, "Hai Hudzaifah, bacalah Kalamullah dan renungkanlah makna-maknanya, dan ikutilah hukum-hukumnya."
Karena rasa ingin tahu yang amat sangat, Hudzaifa bertanya lagi, "Ya Rasulullah, apakah setelah keburukan akan terjadi kebaikan lagi?" Nabi Muhammad SAW menjawab "Ya, kebaikan akan kembali lagi, tetapi hati mereka tidak sebersih hati orang-orang sebelumnya."
Hudzaifa bertanya lagi, "Ya Rasulullah, apakah setelah kebaikan itu akan kembali buruk lagi?" Rasulullah SAW menjawab, "Ya, akan datang orang-orang yang menyesatkan manusia dan menarik mereka ke Jahannam."
Hudzaifa bert anya, "Seandainya diriku berada pada zaman itu, apa yang harus aku lakukan?" Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika kamu berada pada zaman itu, kemudian kamu menjumpai di dalam umat lslam ada satu jamaah di bawah seorang pemimpin, maka sertailah mereka. Jika tidak ada, maka tinggalkanlah semua golongan yang saling berselisih, dan berdiamlah di tempat-tempat yang terpencil atau di bawah pohon. Tinggallah di sana hingga kamu mati."
Nama-nama orang munafik..
Baginda Rasulullah SAW telah memberitahukan nama orang-orang munafik kepada Hudzaifah. Karena itu, Sayyidina Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu selalu bertanya kepadanya, "Adakah orang munafik di antara pejabat yang aku angkat?" Hudzaifah tidak pernah menjawabnya.
Hanya sekali saja Hudzaifah menjawab pertanyaan Umar bin Khattab, "Ya, ada, satu orang. Namun, aku tidak akan menyebutkan namanya." Umar bin Khattab lantas memecat pejabat tersebut.
Kemungkinan besar Umar bin Khattab mengenalinya dari firasatnya sendiri. Jika ada orang yang meninggal dunia, Umar bin Khattab akan bertanya, "Apakah Hudzaifah ikut mensholatkan jenazahnya?" Jika Hudzaifah ikut, maka Umar bin Khattab ikut mensholatkannya. Jika tidak ikut, Umar bin Khattab tidak mensholatkannya.
Ketika Hudzaifah hampir wafat, Hudzaifah menangis dengan penuh kecemasan dan ketakutan. Orang-orang di sekitarnya bertanya, "Mengapa kamu menangis?"
Hudzaifah menjawab, "Aku menangis bukan karena takut meninggalkan dunia ini, bahkan aku mencintai kematian, yang aku tangisi adalah aku tidak mengetahui apakah aku pergi dengan murka Allah SWT atau dengan ridho-Nya?"
Kemudian Hudzaifah berkata, "lnilah detik-detik terakhir kehidupanku. Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku mencintai-Mu. Untuk itu, berilah keberkahan dalam pertemuan dengan-Mu ini." (HR Abu Dawud, dari Kitab Usudul Ghabah).Rol
No comments:
Post a Comment