4 Kekuatan Nabi Isa di Akhir Zaman, Mampu Melemahkan Dajjal
Kekuatan Nabi Isa yang dibahas dalam artikel ini didasarkan pada apa yang sudah tertera dalam Al Quran dan hadits. Nabi Isa AS akan turun di akhir zaman sebagai salah satu pertanda akan datangnya hari Kiamat .
Sifat-sifat Nabi Isa AS yang tercantum di berbagai riwayat adalah beliau seorang laki-laki, berperawakan tidak tinggi juga tidak pendek, kulitnya kemerah-merahan, rambutnya keriting, berdada bidang, rambutnya meneteskan air seolah-olah beliau baru keluar dari kamar mandi, beliau membiarkan rambutnya terurai memenuhi kedua pundaknya.
Diyakini jika Nabi Isa AS akan turun di Menara Putih yang terletak sebelah timur kota Damaskus di Syam atau Suriah. Beliau turun pada waktu didirikannya shalat Shubuh dan shalat di belakang pemimpin golongan tersebut. Beliau tidak membawa syariat baru namun mengikuti syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Nabi Isa diriwayatkan akan tinggal di bumi selama 40 tahun menurut hadits riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Hibban, Rasulullah SAW bersabda:
فَيَمْكُثُ فِي اْلأَرْضِ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً إِمَامًا عَدْلاً وَحَكَماً مُقْسِطًا
Artinya : "Beliau tinggal di bumi selama 40 tahun sebagai imam yang adil dan hakim yang bijaksana."
4 Kekuatan Nabi Isa di Akhir Zaman
1. Memimpin Umat Muslim yang Bertaqwa
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ ۚ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
Artinya : "Dan sesungguhnya ‘Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari Kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang Kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS Az Zukhruf - 61)
Ayat di atas merupakan satu seruan bagi setiap umat muslim yang bertaqwa untuk nantinya mengikuti Nabi Isa, karena merupakan salah satu petunjuk ketika akan terjadi kiamat.
2. Tidak akan Tercium Orang Kafir
Salah satu kekuatan Nabi Isa AS ini tercantum dalam hadits yang menjelaskan tentang ciri-cirinya. An-Nawwas bin Sam'an meriwayatkan hadits dari Nabi SAW, dalam melansir buku Huru Hara Hari Kiamat oleh Ibnu Katsir, beliau bersabda:
فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ يَنْحَدِرُ مِنْهُ جُمَانٌ كَالأَولُو وَلَا يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفْسِهِ إِلَّا مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِي حَيْثُ يَنْتَهِي طَرَفُهُ
Artinya: "Nabi Isa akan turun di menara putih sebelah timur kota Damaskus, mengenakan dua baju berwarna tanah merah, meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap dua orang malaikat. Apabila dia menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air, dan apabila mengangkat kepala, maka (seolah-olah) berjatuhanlah tetesan-tetesan itu bagai manik-manik mutiara. Dan tidak seorang kafir pun yang mencium bau nafasnya melainkan mati. Padahal nafasnya dapat dirasakan sejauh matanya memandang." (HR Muslim)
3. Nabi yang Belum Meninggal Dunia
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ ۚ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
Artinya : "“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, ‘Isa putera Maryam, Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS An Nisa : 157-158)
Allah SWT mengangkat Nabi Isa AS dalam keadaan hidup dengan ruh dan jasadnya, ayat di atas sebagai dalil untuk membantah orang-orang Yahudi yang menyangka ‘Isa dibunuh dan disalib.
4. Melemahkan Dajjal
Disebutkan dalam Qishshatu al-masiih ad-dajjal karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani yang diterjemahkan oleh Ahmad Zubaidi, Nabi Isa AS membunuh Dajjal setelah salat subuh. Dikatakan, ketika Nabi Isa AS sudah selesai salat, ia berkata, "Bukalah pintu." Kemudian, pintu dibuka.
Tiba-tiba, di belakang pintu ada Dajjal bersama 70 ribu orang Yahudi dengan membawa pedang. Nabi Isa AS lalu meminta pedang tersebut. Hal ini diterangkan dalam riwayat Muslim dari an-Nawwas.
Dalam riwayat Ahmad dalam al-Musnad dikatakan, Nabi Isa AS kemudian membawa tombaknya ke arah Dajjal. Ketika Dajjal melihat Nabi Isa AS, tiba-tiba ia lemah lunglai seperti garam laut di dalam air. Allah SWT membunuhnya dengan perantara tangan Nabi Isa AS.
(wid)
Rizky Darmawan
No comments:
Post a Comment