Bangsawan Ini Perkenalkan Berhala ke Makkah, Begini Cara Allah Menghukumnya

Amar mengenal berhala pertama kali dari negeri Syam yang kemudian dibawa ke Arab. Red: A.Syalaby Ichsan Patung dan berhala di sekitar ka
Foto: Republika
Patung dan berhala di sekitar ka
Seorang lelaki dikisahkan Rasulullah SAW di dalam hadits dari Ibnu Abbas, menjadi orang yang pertama kali mengubah agama Nabi Ibrahim As. Dialah  Amar bin Luhay yang merupakan bangsawan di Hijaz yang kaya raya.

Dia memiliki 20 ribu ekor unta. Pada musim haji, ia diriwayatkan akan menyembelih 10 ribu ekor sapi dan memberi pakaian kepada 10 ribu orang. Dia kerap memberikan orang-orang Arab ketika itu, pakaian dan makanan yang lezat. Karena itu, Amar memiliki kedudukan yang dihormati. Kata-kata dan perbuatannya seakan menjadi hukum di Arab.

Pada satu waktu, Amar dikisahkan pergi dari Makkah ke negeri Syam. Sesampainya di Balqa, dia bertemu suatu kaum yang menyembah berhala. Mereka berkata kepada Amar, “Ini adalah berhala-berhala yang kami sembah. Jika kami minta hujan, maka kami diberi hujan. Jika kami minta tolong, maka kami diberikan pertolongan. “

Amar pun meminta kepada kaum penyembah berhala tersebut sebuah berhala untuk dibawa pulang ke Makkah. Mereka kemudian memberinya sebuah berhala bernama Habal. Dia membawa berhala itu pulang ke Arab. Dia mendirikan berhala itu di Makkah dan memerintahkan orang-orang Arab untuk menyembahnya. Setiap kali diseru, maka Kabilah Kananah dan Quraisy berkata, “Kami datang ya Allah, kami datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, kecuali sekutu yang aku miliki. Kamu memilikinya dan dia tidak memiliki-Mu.”

Banyak riwayat yang menyatakan jika orang yang mengarang talbiyah tersebut adalah Amar bin Luhay. Dikisahkan pula pada suatu hari, iblis menampakkan diri kepadanya dalam wujud orang tua. Iblis tersebut pun mengajarkan kalimat ini kepadanya dan dia bisa mendengar kalimat tersebut. Dia mengucapkan apa yang dikatakan iblis, lalu dia pun diikuti oleh orang-orang Arab.

Dia kemudian berlaku lebih jauh lagi. Amar menciptakan berbagai bid’ah sehingga semakin jauh dari agama Nabi Ibrahim. Bersama para pengikutnya, Amar menciptakan syariat batil yang dianggap membawa maslahat bagi binatang ternak. Dia mengaburkan ajaran-ajaran agama.

 

Nasib mengenaskan Amar..

Kisah berhala-berhala Amar bahkan dikisahkan langsung dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 103:

مَا جَعَلَ اللّٰهُ مِنْۢ بَحِيْرَةٍ وَّلَا سَاۤىِٕبَةٍ وَّلَا وَصِيْلَةٍ وَّلَا حَامٍ ۙوَّلٰكِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يَفْتَرُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَۗ وَاَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَ

Mā ja'alallāhu mim baḥīratiw wa lā sā`ibatiw wa lā waṣīlatiw wa lā hāmiw wa lākinnallażīna kafarụ yaftarụna 'alallāhil-każib, wa akṡaruhum lā ya'qilụn

103. Allah tidak pernah mensyariatkan adanya Bahirah, Sa'ibah, Wasilah dan haam. Tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti.

Atas perbuatannya tersebut, Amar mendapatkan konsekuensi yang cukup berat. Sebuah hadits dari Abu Hurairah mengungkapkan betapa pedih nasib Amar. "… Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda kepada Aktsam bin Al-Jun al-Khuza’i: Wahai Aktsam aku melihat Amar bin Luhay bin Qum’ah bin Khindif sedang menyeret ususnya di dalam neraka. Aku tidak melihat satu pun lelaki yang sangat mirip dengan lelaki lain yang melebihi kemiripanmu dengannya atau kemiripannya denganmu.”

Aktsam bertanya, “Apakah kemiripan ini akan membahayakan aku ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak, karena engkau adalah mukmin sedang dia adalah kafir. Dia adalah orang pertama yang mengubah agama Ismail. Dia bangun berhala dan dia gores telinga Bahirah. Melepaskan Saibah, dan mempersembahkan Washilah serta melindungi Hamiyah.

photo
Neraka dalam Alquran - (Republika)

No comments: